5 Penggabungan berbagai ilmu. Harlow yang dikutip oleh Ruslan 2005 mengatakan, PR adalah fungsi
manajemen khas yang mendukung pembinaan dan membangun upaya saling menguntungkan melalui komunikasi, pengertian, penerimaan, dan kerjasama yang
baik antara organisasi dengan publiknya. Dalam definisi kerja IPRA terbitan Gold Paper Nomor 4 dengan judul A Model for Public Relations Education for
Professional Practice, dinyatakan berbagai definisi yang dikemukakan oleh para ahli atau pakar PR, walaupun ada perbedaan, tetapi terdapat kesamaan arti, yaitu:
1 PR merupakan suatu kegiatan yang bertujuan memperoleh good will, kepercayaan, saling pengertian, dan citra baik dari masyarakat.
2 Sasaran PR adalah berupaya menciptakan opini publik yang favourable dan menguntungkan semua pihak.
3 PR merupakan unsur yang cukup penting dalam mendukung manajemen untuk mencapai tujuan yang spesifik dari organisasi atau lembaga.
4 PR adalah usaha untuk menciptakan hubungan yang harmonis antara suatu lembaga atau organisasi dengan pihak masyarakat melalui suatu proses
komunikasi timbal balik, hubungan yang harmonis, saling mempercayai, dan menciptakan citra yang positif.
2.1.2. Tugas Public Relations
Menurut Suhandang
2004, inti
tugas Public Relations adalah sinkronisasi antara informasi dari perusahaan dengan reaksi dan tanggapan publik sehingga
mencapai suasana akrab, saling mengerti, dan muncul suasana yang menyenangkan dalam interaksi perusahaan dengan publik. Menurut Rumanti
2005 dinyatakan bahwa tugas utama sebagai seorang praktisi PR menurut adalah:
1 Menyelenggarakan dan bertanggung jawab atas penyampaian informasi secara lisan, tertulis maupun melalui gambar visual kepada publik, agar publik
mempunyai pengertian yang benar tentang organisasi atau perusahaan, tujuan serta kegiatan yang dilakukan.
2 Memonitor, merekam, dan mengevaluasi tanggapan, serta pendapat umum atau masyarakat.
3 Memperbaiki citra organisasi. Bagi praktisi PR, menyadari citra yang baik tidak hanya terletak pada bentuk
gedung, presentasi, publikasi, dan lain-lainnya tetapi terletak pada : a. Bagaimana organisasi bisa mencerminkan organisasi yang dipercayai,
memiliki kekuatan, mengadakan perkembangan secara berkesinambungan yang selalu terbuka untuk dikontrol dan dievaluasi.
b. Dapat dikatakan bahwa citra tersebut merupakan suatu gambaran yang kompleks.
4 Tanggung jawab sosial. Public Relations merupakan instrumen untuk bertanggung jawab terhadap
semua kelompok yang berhak terhadap tanggung jawab tersebut. Terutama kelompok publik internal karyawan, publik eksternal, dan pers. Suatu
organisasi mempunyai kewajiban adanya usaha pelayanan sosial. Salah satu contoh dari tanggung jawab sosial adalah jika terjadi sesuatu yang
buruk terhadap organisasi atau perusahaan sehingga menimbulkan citra negatif dari masyarakat terhadap perusahaan, maka PR harus dapat
menjelaskan secara jujur apa yang menjadi penyebabnya, baik itu informasi yang salah atau suatu perilaku yang keliru.
5 Komunikasi. Komunikasi merupakan suatu hal yang penting bagi Public Relations PR,
karena dalam melaksanakan fungsi dan tugasnya, PR berpusat pada komunikasi.
Gregory 2004, memberikan arti penting dari komunikasi, yaitu: 1 Komunikasi untuk menjelaskan lebih lanjut tentang tujuan-tujuan strategik
suatu organisasi karena organisasi memerlukan dukungan dari berbagai kelompok atau publik utama.
2 Komunikasi secara positif memupuk terjalinnya hubungan dengan publik utama karena publik memiliki peran yang besar terhadap kelangsungan
organisasi. Menurut Djaja 1985 tugas PR secara ideal ada dua, yaitu tugas ke dalam
internal PR dan tugas ke luar eksternal PR. Kedua jenis tugas tersebut adalah: a. Tugas internal PR
Tujuan internal PR adalah untuk mencapai karyawan yang mempunyai kegairahan kerja.
b. Tugas eksternal PR Tugas yang harus dilaksanakan dalam eksternal PR atas dasar untuk
memperoleh dukungan, pengertian dan kepercayaan dari pihak luar, menciptakan kesediaan dari publik.
2.1.3. Fungsi Public Relations