7 Para pemimpin pendapat umum. Terdiri dari orang-orang yang berpengaruh sehingga setiap pendapatnya dapat
menentukan naik turunnya atau bahkan jatuh bangunnya suatu organisasi. Menurut Jefkins 1992 alasan pokok mengapa suatu perusahaan harus
mengenali atau menetapkan unsur masyarakat luas yang menjadi khalayaknya : 1 Untuk mengidentifikasi segmen khalayak atau kelompok yang paling tepat
untuk dijadikan sasaran suatu program; 2 Untuk menciptakan skala prioritas, sehubungan dengan adanya keterbatasan
anggaran dan sumber-sumber daya lainnya; 3 Untuk memilih media dan teknik publikasi yang paling sesuai;
4 Untuk mempersiapkan pesan-pesan agar cepat dan mudah diterima
2.1.5. Media dan Teknik-Teknik Public Relations
Media merupakan
jalur terpenting
kegiatan Public Relations PR. Hubungan dengan media akan menghasilkan publisitas. Hal ini salah satu fase
terpenting dari proses PR, karena media merupakan hasil yang paling nyata dari program PR. Menurut Greener 2002 seorang PR harus mengetahui sifat media.
PR dalam penentuan pemilihan media harus dapat : 1 mencapai masyarakat yang dituju, 2 mempunyai keinginan untuk menuliskan cerita mengenai perusahaan.
Afdhal 2004 mengatakan tindakan pertama yang dilakukan PR dalam mengembangkan hubungan dengan media secara efektif adalah mengidentifikasi
media yang menjadi sasaran. Menurut Kusumastuti 2001, media PR dapat dikelompokkan menjadi empat kategori, yaitu:
1 media cetak, termasuk di dalamnya house journal, surat kabar, tabloid, dan majalah.
2 broadcasting media 3 special events, termasuk di dalamnya konferensi pers, seminar dan pameran.
4 media luar ruangan, termasuk di dalamnya spanduk, papan reklame, dan lain- lain.
Secara umum, menurut Rumanti 2005, penggunaan media dalam kegiatan PR mempunyai beberapa tujuan, yaitu sebagai berikut: membantu
mempromosikan dan meningkatkan pemasaran suatu produk dan jasa, menjalin komunikasi berkesinambungan, meningkatkan kepercayaan publik dan
meningkatkan citra baik perusahaan.
2.1.6. Kegiatan-Kegiatan Public Relations
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh seorang Public Relations PR merupakan langkah penting dalam menjaga eksistensi perusahaan. Kegiatan yang
dilakukan seorang PR tersebut dapat berupa kegiatan internal dan eksternal perusahaan. Menurut Jefkins 1992, jenis kegiatan yang harus dilakukan oleh PR
tentu berbeda-beda dari suatu organisasi ke organisasi yang lain, banyak hal yang akan mempengaruhinya.
Suhandang 2004, menyebutkan bahwa titik berat kegiatan PR adalah kepentingan dan kepercayaan publiknya. Praktisi PR harus berusaha menciptakan
dan memelihara hubungan yang bermanfaat bagi publiknya. Kegiatan PR bertujuan untuk menanamkan dan memperoleh pengertian, jasa baik, kepercayaan
dan penghargaan dari publik khususnya, serta masyarakat umumnya. Usaha yang
dapat dilakukan adalah dengan bersikap simpatik, terbuka dalam menerima saran, kritik, atau pun opini publik. Jika hal ini dapat dilakukan maka akan memberikan
keuntungan bagi kelangsungan hidup perusahaan.
2.2. Eksistensi Perusahaan 2.2.1. Definisi Perusahaan