Tanggung jawab sosial perusahaan pun penting bagi perusahaan untuk menunjukkan keberadaannya. Perusahaan harus memenuhi harapan dan
kewajiban moral pada tingkatan masyarakat. Komitmen untuk melayani masyarakat sebagai publiknya harus dilaksanakan dengan baik. Bertanggung
jawab kepada masyarakat secara serius dan profesional.
2.3. Public Relations dalam Perusahaan
2.3.1. Public Relations PR dan Perusahaan
Kegiatan Public Relations PR dalam perusahaan pada hakikatnya merupakan bagian dari kegiatan berkomunikasi dengan ciri khas komunikasi dua
arah antara perusahaan yang diwakilinya dengan publiknya atau sebaliknya. Setelah melakukan kegiatan komunikasi tersebut, pihak PR menganalisa untuk
mengetahui efeknya atau feed back, apakah berdampak baik atau sebaliknya menjadi negatif sehingga kurang menguntungkan posisi perusahaan di mata
publiknya. Menurut James E. Grunig yang dikutip oleh Ruslan 2006, bahwa
perkembangan PR dalam konsep dan praktek proses komunikasi terdapat empat model, yaitu:
1 Model-Publicity or Press Agentry Pada model ini, PR melakukan propaganda atau kampanye melalui proses
komunikasi searah untuk tujuan publisitas yang menguntungkan secara sepihak, khususnya menghadapi media massa dengan mengabaikan kebenaran informasi
sebagai upaya untuk menutupi unsur-unsur negatif dari suatu lembaga.
2 Model-Public Information Menurut model ini PR bertindak seolah-olah sebagai Journalist in resident,
yang berupaya membangun kepercayaan organisasi melalui proses komunikasi searah dan tidak mementingkan persuasif dan seolah-olah menjadi wartawan
dalam menyebarluaskan publisitas, informasi dan berita ke publik. 3 Model-Two Way Asymmetrical
Menurut model ini PR melakukan kampanye komunikasi dua arah dan penyampaian pesan berdasarkan hasil riset serta strategi komunikasi persuasif
publik secara ilmiah. Unsur kebenaran informasi diperhatikan untuk membujuk publik. Pada model ini masalah feedback dan feedforward dari pihak publik
diperhatikan. Maka kekuatan, membangun hubungan dan pengambilan inisiatif selalu didominasi oleh si pengirim dalam hal ini adalah pihak organisasi.
4 Model-Two Way Symmetrical Model komunikasi simetris dua arah yang menggambarkan bahwa suatu
komunikasi propaganda kampanye melalui dua arah timbal balik yang berimbang. Model ini mampu memecahkan atau menghindari terjadinya suatu
konflik dengan memperbaiki pemahaman publik secara strategis agar dapat diterima dan dianggap lebih etis dalam penyampaian pesan melalui teknik
komunikasi membujuk untuk membangun saling pengertian, dukungan dan menguntungkan bagi kedua pihak.
PR muncul pada perusahaan karena adanya kebutuhan memperbaiki hubungan dengan publik, sehingga publik semakin mengenal, terdapat saling
pengertian, mempercayai, membawa kemajuan, kontinuitas organisasi, dan
mengetahui kebutuhan publik. Menurut Rumanti 2005, PR dapat berkembang dalam organisasi karena:
1 perkembangan media massa pesat, sedangkan komunikasi berbentuk apa pun dalam organisasi tetap sentral dalam kegiatan PR.
2 adanya sikap dan perilaku yang jujur menuju adanya saling pengertian, saling menghormati, dan saling mempercayai.
3 adanya citra organisasi yang jelas, baik, dan benar yang perlu dikomunikasikan dengan tepat.
4 diperlukan pengetahuan jurnalistik, promosi, dan reklame yang profesional. Soemirat dan Ardianto 2005 mengatakan para profesional PR juga
menjadi manajer sistem, memiliki pengetahuan dan kemampuan untuk melakukan transaksi dengan menjalin berbagai hubungan yang bersifat kompleks rumit dan
penting dalam organisasi perusahaan, yakni: 1 PR harus memikirkan hubungan perusahaan terhadap lingkungannya sendiri.
2 PR harus bekerja sesuai peraturan perusahaan untuk mengembangkan pemecahan yang inovatif terhadap berbagai permasalahan perusahaan.
3 PR harus berpikir strategis. Solusinya harus menjawab kebutuhan nyata perusahaan.
4 Para PR manajer harus memiliki kemampuan mengukur hasil yang sudah diperoleh.
2.3.2. Peranan Public Relations terhadap Eksistensi Perusahaan