4 Skill atau keterampilan
Keterampilan dalam matematika adalah kemampuan pengerjaan dan prosedur yang harus dikuasai oleh siswa dengan kecepatan dan ketepatan yang tinggi,
misalnya, operasi hitung. Beberapa keterampilan ditentukan oleh seperangkat aturan atau instruksi atau prosedur yang berurutan, yang disebut algoritma,
misalnya prosedur menyelesaikan perhitungan terkait dalil Pythagoras.
2.3 Pembelajaran Matematika
Menurut Hudojo 1988: 1, pada prinsipnya belajar adalah kegiatan yang dilakukan secara sadar oleh seseorang yang menghasilkan perubahan tingkah laku
pada dirinya, baik dalam bentuk sikap dan nilai yang positif maupun pengetahuan yang baru. Lebih lanjut, Hudojo 1988: 3 menambahkan bahwa matematika
berkaitan dengan hal-hal atau konsep-konsep abstrak yang penalarannya deduktif dan tersusun secara hirarkis. Sedangkan belajar matematika ialah belajar
konsep-konsep dan struktur-struktur matematika yang terdapat di dalam materi yang dipelajari serta mencari hubungan-hubungan antara konsep-konsep dan
struktur-struktur matematika. Menurut Suyitno 2004: 2, pembelajaran merupakan upaya menciptakan
iklim dan pelayanan terhadap kemampuan, potensi, minat, bakat, dan kebutuhan siswa yang beragam agar terjadi interaksi optimal antara guru dengan siswa, serta
antara siswa dengan siswa. Dengan demikian pembelajaran matematika adalah suatu proses atau kegiatan guru mata pelajaran matematika dalam mengajarkan
matematika kepada siswanya yang di dalamnya terkandung upaya guru untuk menciptakan iklim dan pelayanan terhadap kemampuan, potensi, minat, bakat,
dan kebutuhan siswa tentang matematika yang amat beragam agar terjadi interaksi optimal antara guru dengan siswa, serta siswa dengan siswa dalam mempelajari
matematika. Pembelajaran dalam lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
nomor 41 tahun 2007 tentang standar proses untuk satuan pendidikan dasar dan menengah merupakan proses interaksi antara siswa dengan guru dan sumber
belajar pada suatu lingkungan belajar. Matematika yang dimaksud dalam Kurikulum Pendidikan Dasar dan Menengah pada standar proses tersebut adalah
matematika sekolah. Matematika sekolah adalah matematika yang diajarkan di sekolah yaitu matematika yang diajarkan di pendidikan dasar SD dan SMP dan
pendidikan menengah SMA atau SMK. Dijelaskan bahwa matematika sekolah tersebut terdiri atas bagian-bagian matematika yang dipilih guna menumbuh
kembangkan kemampuan-kemampuan dan membentuk pribadi serta berpadu pada perkembangan IPTEK. Hal ini menunjukkan bahwa matematika sekolah tetap
memiliki ciri-ciri yang dimiliki matematika, yaitu memiliki objek kejadian yang abstrak serta berpola pikir deduktif dan konsisten.
Beberapa faktor yang mempengaruhi proses belajar mengajar di dalam kelas adalah sebagai berikut.
a Keaktifan siswa
Menurut Hudojo 1988: 6, kegagalan atau keberhasilan belajar sangat bergantung kepada siswa, seperti bagaimana kemampuan dan kesiapan siswa
untuk mengikuti kegiatan belajar matematika, bagaimana sikap dan minat siswa terhadap matematika. Di samping itu, kondisi fisiologis dan psikologis serta
intelejensi siswa berpengaruh terhadap kelancaran belajarnya. Kondisi fisiologis misalnya orang yang ada dalam keadaan baik jasmaninya akan lebih baik
belajarnya daripada orang lain yang dalam keadaan lelah. Kondisi psikologis seperti perhatian, pengamatan, ingatan dan sebagainya berpengaruh terhadap
kegiatan belajar seseorang. b
Kemampuan guru mengelola pelajaran Kemampuan guru mengelola pembelajaran sangat berpengaruh terhadap
proses belajar mengajar. Menurut Hudojo 1988: 7, penguasaan materi matematika dan daya penyampaiannya merupakan syarat yang tidak dapat ditawar
lagi bagi pengajar matematika. Seorang guru yang tidak menguasai materi akan menyebabkan rendahnya mutu pengajaran matematika, demikian juga seorang
guru yang tidak menguasai berbagai cara penyampaian akan mengakibatkan kesulitan siswa dalam memahami pelajaran matematika sehingga menimbulkan
keengganan belajar matematika. c
Respon dan minat siswa Menurut Hudojo 1988: 106, suatu motivasi diperlukan dalam diri siswa
untuk belajar matematika agar tujuan belajar matematika dapat tercapai. Macam- macam motivasi yang berkaitan dengan belajar adalah kehendak, yaitu kemauan
untuk mencari tujuan yang khusus, minat, sikap, penghargaan diri, perasaan terlibat sebagai anggota dan perasaan mendapat persetujuan.
Jadi, pembelajaran matematika adalah suatu kegiatan guru mata pelajaran matematika dalam mengajarkan matematika kepada siswanya yang di dalamnya
terkandung upaya guru untuk menciptakan iklim dan pelayanan terhadap
kemampuan, potensi, minat, bakat, dan kebutuhan siswa tentang matematika yang amat beragam agar terjadi interaksi optimal antara guru dengan siswa serta siswa
dengan siswa dalam mempelajari matematika tersebut.
2.4 Hasil belajar