2.9.2.7 Jarak antara dua Bidang Sejajar
Jarak antara dua bidang adalah panjang ruas garis yang tegak lurus terhadap dua bidang tersebut. Misalkan bidang
α dan β sejajar. Jarak bidang α dengan bidang
β dapat ditentukan dengan langkah-langkah sebagai berikut. 1
Menentukan sembarang titik P pada bidang β.
2 Membuat garis h yang melalui titik P dan tegak lurus bidang
β sehingga garis h menembus bidang
α di titik Q. 3
Jarak antara bidang α dengan bidang β adalah panjang
Gambar 2.7.
Gambar 2.7 . Jarak antara Dua Bidang yang Sejajar
Berikut ini adalah contoh cara menentukan jarak antara garis dengan bidang pada bangun ruang kubus dengan menggunakan prosedur Newman.
Contoh: Diketahui sebuah kubus ABCD.EFGH dengan panjang rusuk 9 cm. Dengan
menggunakan prosedur Newman, gambarkan jarak antara bidang ACF ke bidang DGE. Hitunglah panjangnya
Jawab:
Memahami masalah Comprehension:
Permasalahan yang akan diselesaikan adalah mencari jarak antara bidang ACF dan DGE.
Ilustrasi
Transformasi Transformation:
Jarak antara bidang ACF dengan bidang DGE adalah panjang ruas garis yang ditarik dari bidang ACF pada titik V, dan memotong tegak lurus dengan bidang DGE di titik
W, yaitu .
Untuk mencari panjang , pendekatan yang dilakukan adalah dengan
menggunakan dalil Pythagoras, yaitu √
. Selanjutnya
V P
W F
H
D B
O A
B C
D E
F G
H
O P
v W
Kemampuan memproses Process skill:
Panjang adalah:
√ √
√ x √
√ √
√ √
. . √
√ Jadi, jarak antara bidang ACF dan DGE adalah panjang
, yaitu √ cm.
10
BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Sugiyono 2008: 2 menyatakan “metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan
tertentu.” Berkaitan dengan data, tujuan, dan kegunaan dari penelitian ini, maka metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif. Menurut
Moleong 2011: 6 penelitian kualitatif adalah suatu penelitian yang bertujuan untuk memahami hal-hal yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku,
persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain, secara holistik dan deskriptif dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan
memanfaatkan berbagai metode ilmiah. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan harapan agar
dapat mengungkap secara lebih cermat kesalahan siswa dalam mengerjakan soal. Di samping itu, dengan pendekatan kualitatif peneliti dapat berhubungan langsung
dengan responden untuk mengetahui hal-hal yang berhubungan dengan kesalahan siswa.
Jenis penelitian yang akan dilakukan adalah studi kasus. Studi kasus adalah suatu penelitian yang dilakukan secara intensif, terinci, dan mendalam
terhadap suatu organisme, lembaga, atau objek tertentu. Keuntungan metode studi kasus adalah peneliti dapat melakukan penelitian yang lebih mendalam dan