3.6.1 Metode Tes
Menurut Arikunto 2010: 193, “tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan atau alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan,
intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok.” Tes ini diberikan untuk memperoleh data kesalahan siswa dalam menyelesaikan
soal. Tes dalam penelitian ini berbentuk uraian. Menurut Arikunto 2007: 162,
“tes uraian adalah sejenis tes kemajuan belajar yang memerlukan jawaban yang bersifat pembahasan atau uraian kata-kata.” Tes diberikan untuk memperoleh data
mengenai kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal matematika.
3.6.2 Metode Wawancara
Salah satu cara untuk memperoleh pengamatan langsung adalah wawancara kepada orang-orang yang kita jadikan subjek. Maksud dari wawancara
menurut Moleong 2011: 186 antara lain: mengkonstruksi mengenai orang, kejadian, organisasi, perasaan, motivasi, tuntutan, dan lain-lain. Wawancara
dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui dan menangkap secara langsung seluruh informasi dari subjek penelitian. Materi wawancara berisi kendala-
kendala yang dihadapi siswa dalam mengerjakan tes. Dalam penelitian ini teknik wawancara yang digunakan adalah teknik
wawancara tak terstruktur. Menurut Moleong 2011: 190, “wawancara tak terstruktur adalah wawancara yang digunakan untuk menemukan informasi yang
tidak baku.” Dalam pelaksanaannya, proses tanya-jawab wawancara tak terstruktur mengalir seperti dalam percakapan sehari-hari.
Wawancara dilakukan terhadap siswa yang menjadi subjek penelitian, yaitu 6 siswa, 2 siswa dari kelompok atas, 2 siswa dari kelompok sedang, dan 2
siswa dari kelompok bawah yang masing-masing diambil secara acak dari kelompoknya.
Wawancara dilakukan dengan perekaman pada camera digital sehingga hasil wawancara menunjukkan keabsahan dan dapat teroganisir dengan baik untuk
analisis selanjutnya. Materi wawancara berisi kesalahan-kesalahan yang ditemukan pada lembar jawab siswa dalam mengerjakan tes.
Beberapa hal yang berkaitan dengan pelaksanaan wawancara diantaranya adalah sebagai berikut.
1 Prosedur wawancara
Perekaman dilakukan secara bergiliran, artinya wawancara dilakukan satu persatu secara bergantian sehingga peneliti lebih mudah menyimpulkan kesalahan
yang dilakukan oleh siswa dalam menyelesaikan soal-soal jarak pada bangun ruang, sehingga akan diketahui kesalahan dan penyebab kesalahan masing-masing
siswa yang mungkin berbeda.
2 Pedoman wawancara
Menurut Arikunto 2010: 192, pedoman wawancara merupakan suatu alat bantu yang digunakan oleh peneliti untuk memperoleh data yang berupa ancer-
ancer pertanyaan yang akan ditanyakan sebagai catatan. Menurut Moleong 2011: 229-231, hal-hal yang berkaitan dengan pedoman wawancara diantaranya
sebagai berikut. a
Alur pertanyaan
Alur pertanyaan dikembangkan terlebih dahulu oleh peneliti agar arah diskusi dapat terbimbing. Pertanyaan diurutkan dari yang umum ke khusus,
pertanyaan yang penting dikemukakan di awal diskusi sedangkan yang dipandang kurang penting bisa dikemukakan kemudian.
b Jumlah pertanyaan
Agar wawancara dapat terfokus pada upaya penggalian masalah, maka jumlah pertanyaan hendaknya kurang dari 12 pertanyaan.
c Jenis pertanyaan
Jenis pertanyaan yang digunakan adalah pertanyaan yang tidak terstruktur dengan tujuan dapat membuka pemikiran para peserta sehingga
dapat menanggapinya dari berbagai sudut pandang. d
Pewawancara Seorang pewawancara harus terampil untuk mengarahkan diskusi dan
tanggap untuk memahami perilaku yang muncul dari peserta diskusi serta mampu mengatasi hal tersebut dengan jalan tetap mengarahkan sikap dan
perilaku mereka. e
Pengumpulan data Pengumpulan data dalam penelitian ini dengan perekaman
menggunakan camera digital dan pembuatan catatan saat diskusi. Pedoman wawancara dalam penelitian ini untuk masing-masing subjek
penelitian berbeda antara satu dengan lainnya. Pedoman wawancara dibuat berdasarkan kesalahan-kesalahan pada lembar jawaban yang dibuat oleh subjek
penelitian, Pedoman wawancara dalam penelitian ini dapat dilihat pada lampiran 22. Berikut adalah salah satu pedoman wawancara untuk subjek penelitian 1.
P
1
: Selamat pagi, boleh saya tahu identitas kamu? P
2
: Bolehkah saya tahu nama panggilan kamu? P
3
: Bisakah kamu membacakan soal nomor 3? P
4
: Permasalahan apa yang terdapat pada soal nomor 3? P
5
: Pada langkah memahami masalah, apa saja yang harus kamu lakukan? P
6
: Perhatikan pekerjaanmu. Mengapa kamu tidak menggambar dalam dimensi 2?
P
7
: Menurut prosedur Newman, setelah memahami masalah, langkah apa yang harus kamu lakukan?
P
8
: Apa yang kamu ketahui tentang langkah transformasi? P
9
: Menurut prosedur Newman, setelah transformasi, langkah apa yang harus kamu lakukan?
P
10
: Perhatikan pekerjaanmu pada bagian perhitungan. Bolehkah saya tahu darimana kamu mendapatkan panjang garis KM=
√ cm dan OK = 9? Bukankah yang diketahui pada soal adalah luas permukaan kubus adalah
486 cm
2
?
3.7 Uji Keabsahan Data