melibatkan tujuh komponen utama pembelajaran, yaitu: konstruktivisme Contructivism, bertanya Questioning, menemukan Inquiry, masyarakat
belajar Learning community, pemodelan modelling, refleksi Reflection dan penilaian sebenarnya Authentic assessment.
Jadi, pembelajaran kontekstual merupakan sebuah model pembelajaran yang mengaitkan antara materi yang sedang diajarkan oleh guru dengan
kehidupan nyata siswa, hal ini dikarenakan pembelajaran kontekstual menekankan pengetahuan harus dikonstruksi dalam benak siswa sendiri-sendiri, sehingga siswa
harus mengalami sendiri kegiatan pembelajaran.
2.6 Prosedur Newman
Terdapat bermacam-macam cara dalam menyelesaikan persoalan dalam matematika, salah satunya adalah dengan menggunakan prosedur Newman.
Menurut Prakitipong Nakamura 2006: 113, prosedur Newman adalah sebuah metode untuk menganalisis kesalahan dalam soal uraian. Dalam proses
penyelesaian masalah, ada banyak faktor yang mendukung siswa untuk mendapatkan jawaban yang benar. Metode ini menyatakan bahwa dalam
menyelesaikan masalah terdapat dua jenis rintangan yang menghalangi siswa untuk mencapai jawaban yang benar, yaitu:
a permasalahan dalam membaca dan memahami konsep yang dinyatakan dalam
tahap membaca dan memahami masalah, dan b
permasalahan dalam proses perhitungan yang terdiri atas transformasi, keterampilan memproses, dan penulisan jawaban.
Secara tidak langsung, metode ini menuntut siswa untuk menerjemahkan makna dari pertanyaan dalam konteks matematika sebelum mereka melanjutkan
untuk memproses perhitungan untuk mendapatkan jawaban yang tepat.
2.7 Analisis Kesalahan
Dalam Kamus Bahasa Indonesia 2008: 60, analisis adalah penyelidikan suatu peristiwa karangan, perbuatan dan sebagainya untuk mengetahui apa
sebab-sebabnya, bagaimana duduk perkaranya, dan sebagainya. Sedangkan kesalahan dalam Kamus Bahasa Indonesia 2008: 1247, adalah kekeliruan,
perbuatan yang salah melanggar hukum dan sebagainya. Sehingga analisis kesalahan adalah sebuah penyelidikan terhadap suatu peristiwa untuk mencari
tahu apa yang menyebabkan suatu kekeliruan itu bisa terjadi. Ketterlin-Geller Yovanoff 2009: 4 menyatakan bahwa: “Analisis kesalahan adalah proses
meninjau tanggapan siswa untuk mengidentifikasi pola kesalahpahaman.” Dalam proses pembelajaran, seorang guru harus mau memahami
kesalahann yang dialami siswanya, dan juga sedapat mungkin untuk bisa menyelesaikan permasalahan itu untuk dicarikan solusinya. Hal demikian seperti
yang diungkapkan oleh Legutko 2008: 141 bahwa: … dalam kegiatan pembelajaran, guru harus benar-benar menganalisis
kesalahan siswa, mencoba untuk memahami kesalahan, menjelaskan apa yang mereka alami, dan menemukan apa yang menyebabkan
kesalahan itu terjadi. Bergantung pada kesimpulan dari analisis tersebut, guru harus memilih sarana pengkoreksian dan metode untuk
memperdalam pemahaman siswa terhadap konsep-konsep matematika, meningkatkan metode penalaran mereka dan menyempurnakan
keterampilan mereka. Untuk mencapai itu guru perlu pengetahuan tertentu tentang kesalahan dan metode respon terhadap kesalahan.
Jadi, Analisis kesalahan dalam penelitian ini merupakan penyelidikan terhadap penyimpangan-penyimpangan atas jawaban yang benar dan bersifat
sistematis dari siswa kelas X SMA Negeri 1 Kendal tahun pelajaran 20112012 dalam menyelesaikan soal matematika materi jarak pada bangun ruang.
2.8 Jenis-Jenis Kesalahan menurut Newman