43
kejadian yang direkam; 5 selalu aktual, foto tidak mengenal tanda waktu, sifat foto itu terletak pada rekaman yang ekspresif yang selalu menggugah emosi orang yang
melihatnya. Karakter foto jurnalistik menurut Hoy, Frank P. dalam Nisa 2009, yaitu: 1
foto jurnalistik adalah komunikasi melalui foto. Komunikasi akan mengekspresikan pandangan wartawan foto terhadap suatu subjek, tetapi pesan yang disampaikan
bukan merupakan ekspresi pribadi; 2 medium foto jurnalistik adalah media cetak koran atau majalah, dan media kabel atau satelit, juga internet seperti kantor berita
wire services; 3 kegiatan foto jurnalistik adalah kegiatan melaporkan berita. Berdasarkan pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa ada beberapa
karakteristik foto jurnalistik, yaitu gabungan antara foto dan berita, disajikan dengan jujur tanpa ada rekayasa, lingkup manusia, memberikan informasi dari sebuah
kejadian atau berita, dimuat dalam media cetak dan media kabelsatelit, media komunikasi visual hasil liputan jurnalis foto, dan hasil akurasi tinggi.
2.2.4.4 Penggunaan Media Foto Jurnalistik
Menurut Hawe 2008 Foto jurnalistik adalah kelompok foto yang digolongkan sebagai foto yang tujuan pemotretannya karena ingin bercerita pada
orang lain. Jadi, foto-foto jenis ini kepentingan utamanya ingin menyampaikan pesan message pada orang lain dengan maksud agar orang lain tersebut melakukan sesuatu
tindakan psikis maupun psikoogis terhadap suatu peristiwa yang disajikan.
44
Menurut Sudjana, Nana dan A. Riva’i 2009:3 ada beberapa jenis media pengajaran yang biasa digunakan dalam proses pembelajaran. Pertama, media grafis,
seperti gambar, foto, grafik, bagan atau diagram, poster, kartun, komik, dan lain-lain. Media grafis sering juga disebut media dua dimensi, yakni media yang mempunyai
ukuran panjang dan lebar. Kedua, media tiga dimensi, yaitu dalam bentuk model seperti model padat solid model, model penampang, model susun, model kerja,
mock up, diorama, dsb. Ketiga, media proyeksi seperti slide, film strips, film, penggunaan OHP.
Media foto jurnalistik merupakan salah satu bentuk media grafis, seperti media gambar. Hal ini sesuai dengan pendapat Nasution 2004:107-108 yang
menjelaskan bahwa siswa harus dididik melihat dan menafsirkan gambar. Dalam hal ini, siswa tidak hanya sekadar melihat apa yang ada dalam gambar. Akan tetapi, harus
dapat mengambil kesimpulan. Kesanggupan memahami gambar bergantung kepada pengalaman yang dimiliki siswa. Memahami gambar juga memerlukan pemikiran
yang kritis. Artinya, kalau siswa dapat menafsirkan gambar, ia dapat pula menafsirkan berbagai situasi dalam kehidupan sehari-hari. Cara memperlihatkan
gambar di dalam kelas, yaitu: 1 usahakan setiap anak mendapat kesempatan melihat gambar yang ditampilkan secara cermat; 2 setiap gambar harus mempunyai tujuan
tertentu; 3 batasi jumlah gambar yang akan diperlihatkan; 4 jelaskan maksud gambar. Jadi, dalam pembelajaran menulis argumentasi, guru harus menuntun siswa
untuk dapat menafsirkan informasi yang terkandung dalam foto jurnalistik untuk dikembangkan menjadi tulisan argumentatif.
45
Foto jurnalistik merupakan gabungan foto dan berita yang dapat bercerita, sehingga pembaca paham akan isi atau pesan yang ingin disampaikan. Sebuah foto
jurnalistik berisi sebuah peristiwa yang dapat dijadikan bahan atau informasi bagi siswa untuk menulis paragraf argumentasi. Adanya media foto jurnalistik siswa dapat
mendata informasi yang ada di dalam foto jurnalistik tersebut. Setelah siswa memperoleh data atau bahan atau informasi dari foto jurnalistik tersebut, siswa
bertugas mengembangkan data tersebut menjadi paragraf argumentasi. Langkah-langkah penggunaan media foto jurnalistik dalam pembelajaran
menulis paragraf argumentasi dengan model BBM melalui media foto jurnalistik, yaitu: 1 siswa dan guru mengamati foto jurnalistik; 2 siswa bersama guru
mendiskusikan kemungkinaninformasi yang ada dalam foto jurnalistik; 3 siswa bersama guru mendata hasil diskusi; 4 guru memperlihatkan paragraf argumentasi
berdasarkan hasil data atau informasi yang telah didiskusikan; 5 masing-masing siswa mengamati foto jurnalistik yang telah dibagikan; 6 siswa menggali informasi
yang ada dalam foto jurnalistik; 7 siswa membentuk kelompok 5-6 siswa 8 siswa mendiskusikan hasil pengamatan mereka dengan teman satu kelompok; 9 Masing-
masing siswa menulis paragraf argumentasi berdasarkan hasil data yang telah mereka diskusikan.
46
2.2.5 Pembelajaran Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model Pembelajaran Berpikir-Berbicara-Menulis