27
terampil untuk memulai menulis. Frekuensi pelatihan menulis akan menjadikan seseorang terampil dalam bidang tulis-menulis.
Berdasarkan beberapa pendapat ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa menulis adalah kegiatan mengungkapkan gagasan kepada orang lain dengan
menggunakan bahasa yang dimengerti oleh orang lain, tidak secara tatap muka, tetapi dalam bentuk bahasa tulis yang memerlukan banyak latihan dan praktik secara teratur
agar tulisan yang dihasilkan baik dan benar.
2.2.1.2 Tujuan Menulis
Menurur Hartig dalam Tarigan 1983:24-25 tujuan menulis, yaitu: 1 assignment purpose tujuan penugasan, yaitu penulis menulis sesuatu karena
ditugaskan, bukan karena kemauan sendiri; 2 altruistic purpose tujuan altruistik, yaitu untuk menyenangkan pembaca; 3 persuasive purpose tujuan persuasif, yaitu
tulisan yang bertujuan meyakinkan para pembaca akan kebenaran gagasan yang diutarakan; 4 informational purpose tujuan infomasional, tujuan penerangan,
tulisan yang bertujuan memberi informasi atau keterangan penerangan kepada para pembaca; 5 self-expressing purpose tujuan pernyataan diri, yaitu tulisan yang
bertujuan memperkenalkan atau menyatakan diri sang pengarang kepada pembaca; 6 creative purpose tujuan kreatif, yaitu tulisan yang bertujuan mencapai nilai-nilai
artistik, nilai-nilai kesenian; 7 problem-solving purpose tujuan pemecahan masalah, yaitu sang penulis ingin menjelaskan, menjernihkan, serta menjelajahi serta
28
meneliti secara cermat pikiran-pikiran dan gagasan-gagasannya sendiri agar dapat dimengerti dan diterima oleh pembaca.
Gie 2002:10 menjelaskan mengenai tujuan seseorang mengarang bermacam- macam sejalan dengan aneka ragamnya keinginan orang, seperti ingin terkenal,
mendapat honorarium, mempengaruhi orang lain, mencerdaskan masyarakat, menghibur kanak-kanak, menenangkan kalbu, menyampaikan pengetahuan, atau
sekedar untuk menghabiskan waktu senggang. Menurut Charlie 2005:111-112 tujuan menulis, yaitu: 1 memberi
menjual informasi, yaitu sebagian besar tulisan dihasilkan dengan tujuan memberi baca: menjual informasi, teristimewa bila hasil karya tulis tersebut diperjualbelikan;
2 mencerahkan jiwa, yaitu bacaan sudah menjadi salah satu kebutuhan manusia modern, sehingga karya tulis selain sebagai komoditi juga layak dipandang sebagai
salah satu sarana pencerahan pikiran dan jiwa; 3 mengabadikan sejarah, yaitu sejarah harus dituliskan agar abadi sampai ke generasi selanjutnya; 4 ekspresi diri,
yaitu tulisan juga merupakan sarana mengekspresikan diri, baik bagi perorangan maupun kelompok; 5 mengedepankan idealisme, yaitu idealisme umumnya
dituangkan dalam bentuk tertulis supaya memiliki daya sebar lebih cepat dan merata; 6 mengemukakan opini dan teori, buah pikiran pun hampir selalu diabadikan dalam
bentuk tulisan; 7 menghibur, baik temanya humor maupun bukan, tulisan umumnya juga bersifat ‘menghibur.’
Berdasarkan beberapa pendapat ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa tujuan menulis, yaitu : 1 mengekspresikan ide atau gagasan; 2 untuk memberikan
29
informasi kepada pembaca; 3 meyakinkan pembaca; 4 mempengaruhi pembaca; dan 5 menghibur. Jika tujuan tersebut sudah dimiliki seseorang dalam menulis,
maka tulisan yang dibuatnya akan menjadi tulisan yang menarik. Adapun tujuan menulis dalam sebuah pembelajaran adalah menuangkan ide atau gagasan ke dalam
bahasa tulis, sehingga pembaca dapat memahami tulisan tersebut sesuai dengan maksud penulis.
2.2.1.3 Manfaat Menulis