36
2.2.3 Model Pembelajaran Berpikir-Berbicara-Menulis
Menurut Andriani 2008 memaparkan bahwa berpikir-berbicara-menulis adalah model pembelajaran yang memfasilitasi latihan berbahasa secara lisan dan
menulis bahasa tersebut dengan lancar. Model pembelajaran BBM didasarkan pada pemahaman bahwa belajar adalah sebuah perilaku sosial. Model pembelajaran BBM
mendorong siswa untuk berpikir, berbicara, dan kemudian menuliskan berkenaan dengan suatu topik. Model pembelajaran BBM digunakan untuk mengembangkan
tulisan dengan lancar dan melatih bahasa sebelum menuliskannya. Model pembelajaran BBM memperkenankan siswa untuk mempengaruhi dan memanipulasi
ide-ide sebelum menuliskannya. Model pembelajaran BBM juga membantu siswa dalam mengumpulkan dan mengembangkan ide-ide melalui percakapan terstruktur.
Menurut Andriani 2008, proses pembelajaran dalam model pembelajaran BBM melalui tiga tahap berikut.
1 Berpikir
Tahap berpikir di mana siswa membaca teks berupa soal kalau memungkinkan dimulai dengan soal yang berhubungan dengan permasalahan
sehari-hari siswa atau kontekstual. Dalam tahap ini, siswa secara individu memikirkan kemungkinan jawaban strategi penyelesaian, membuat catatan kecil
tentang hal-hal yang tidak dipahaminya sesuai dengan bahasanya sendiri. 2
Berbicara Tahap berbicara, guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
membicarakan tentang penyelidikannya pada tahap pertama. Pada tahap ini, siswa
37
merefleksikan, rnenyusun, serta menguji negosiasi, berbagi ide-ide dalam kegiatan diskusi kelompok. Kemajuan komunikasi siswa akan terlihat pada
dialognya dalam berdiskusi baik dalam bertukar ide dengan orang lain ataupun refleksi mereka sendiri yang diungkapkannya kepada orang lain.
3 Menulis
Pada tahap ini, siswa menuliskan ide-ide yang diperolehnya pada kegiatan tahap pertama dan kedua. Setelah siswa menemukan ide-ide yang terdapat dalam
bacaan, kemudian mendiskusikan penemuan mereka dalam teman satu kelompok, mereka melakukan proses menulis.
Menurut Silver dan Smith dalam Andriani 2008 peranan dan tugas guru dalam usaha mengefektivkan penggunaan model pembelajaran berpikir-berbicara-
menulis adalah mengajukan dan menyediakan tugas yang memungkinkan siswa terlibat secara aktif berpikir, mendorong dan menyimak dengan hati-hati ide-ide yang
dikemukakan siswa secara lisan dan tertulis, mempertimbangkan dan memberi informasi terhadap apa yang digali siswa dalam diskusi, serta memonitor, menilai,
dan mendorong siswa untuk berpartisipasi secara aktif . Adapun menurut Ansari 2009:84 BBM merupakan model pembelajaran
yang dibangun dari berpikir, berbicara dan menulis. Alur kemajuan model pembelajaran BBM dimulai dari keterlibatan siswa dalam berpikir atau berdialog
dengan dirinya sendiri setelah proses membaca, selanjutnya berbicara dan membagi ide dengan temannya sebelum menulis. Suasana seperti ini lebih efektif jika
dilakukan dalam kelompok heterogen dengan 3-5 siswa.
38
Ansari 2009:85-87 mengemukakan tiga langkah dalam model pembelajaran BBM, yaitu: 1 berpikir, dapat dilihat dari proses membaca kemudian memahami
informasi dalam bacaan; 2 berbicara, yaitu berkomunikasi dengan menggunakan kata-kata dan bahasa yang mereka pahami; 3 menulis, yaitu menuliskan hasil
diskusidialog pada lembar kerja yang disediakan. Aktivitas menulis berarti mengkonstruksikan ide karena setelah berdiskusiberdialog antarteman, kemudian
mengungkapkannya melalui tulisan. Berdasarkan pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran
BBM adalah model pembelajaran yang membangun secara tepat untuk berpikir dan membantu siswa dalam mengumpulkan dan mengembangkan ide-ide melalui
percakapan terstruktur. Ada tiga langkah model pembelajaran BBM, yaitu: 1 berpikir, dilihat dari proses membaca dan menemukan informasi yang ada di dalam
bacaan; 2 berbicara, siswa berinteraksi dan berkolaborasi dengan teman; 3 menulis, siswa mengkontruksikan sendiri pengetahuan sebagai hasil kolaboorasi.
2.2.4 Media Pembelajaran