Kerangka Berpikir LANDASAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN

50 telah mereka temukan pada tahap berpikir, masing-masing siswa mengemukakan pendapat mereka, sehingga memperoleh suatu simpulan mengenai isi foto jurnalistik; 4 kedisiplinan, pada pembelajaran menulis paragraf argumentasi dengan model BBM melalui media foto jurnalistik siswa dilatih disiplin dengan datang tepat waktu, masing-masing siswa mengerjakan tugas dan mengumpulkannya; 5 kejujuran, pada tahap menulis, masing-masing siswa diminta untuk menulis paragraf argumentasi secara individu, hal ini mendidik siswa untuk bersikap jujur dengan tidak mencontek hasil pekerjaan temannya.

2.3 Kerangka Berpikir

Pembelajaran menulis paragraf argumentasi pada siswa kelas X.2 SMA Negeri I Welahan Jepara tidak mencapai hasil yang diharapkan. Hal tersebut terjadi karena beberapa faktor, yaitu faktor dari guru dan siswa. Berbagai permasalahan yang timbul karena kurang efektifnya model pembelajaran dan media yang digunakan dalam pembelajaran menulis paragraf argumentasi oleh guru. Pembelajaran menulis paragraf argumentasi yang dilakukan oleh guru selama ini masih menggunakan model ceramah dan kurang mementingkan proses belajar. Hal tersebut menyebabkan siswa tidak menunjukkan kompetensi secara total dan kesulitan untuk memahami materi yang dijelaskan oleh guru. Pada saat guru memberikan penjelasan tentang materi argumentasi, guru tidak menyertakan contoh, sehingga siswa kesulitan memahaminya. Selain faktor dari guru, faktor dari siswa juga tidak kalah penting. Siswa kurang bersikap positif dalam proses pembelajaran menulis paragraf 51 argumentasi. Siswa juga belum bisa menemukan ide dan mengembangkannya ke dalam paragraf argumentasi yang baik dan benar. Berdasarkan permasalahan tersebut, peneliti mengadakan penelitian tindakan kelas dengan menggunakan model pembelajaran BBM melalui media foto jurnalistik sebagai upaya mengatasi rendahnya keterampilan menulis paragraf argumentasi. Pembelajaran dengan model BBM mendorong siswa untuk belajar melalui keterlibatan mereka sendiri atau bekerjasama dengan siswa lain dalam suatu diskusi. Adanya keterlibatan siswa secara aktif, diharapkan dapat meningkatkan keterampilan siswa dalam menulis paragraf argumentasi. Selain itu, dengan model pembelajaran tersebut dapat membuat siswa lebih aktif dan termotivasi, sehingga kejenuhan yang dialami siswa saat pembelajaran dapat hilang. Adanya diskusi dalam model pembelajaran BBM diharapkan memudahkan siswa untuk mendapatkan bahan informasi dalam menulis paragraf argumentasi. Penggunaan media pembelajaran juga sangat membantu kegiatan belajar mengajar. Kreativitas guru sangat dibutuhkan untuk memilih media yang cocok bagi siswa, salah satu contoh media yang nampaknya sederhana, tetapi bermanfaat bagi pembelajaran, yaitu media foto jurnalistik. Foto jurnalistik digunakan sebagai media menulis paragraf argumentasi, maka foto jurnalistik di sini berfungsi menstimulus siswa untuk menulis paragraf argumentasi. Foto jurnalistik dalam penelitian ini dimaksudkan agar siswa lebih mudah dalam menentukan topik dan mengembangkannya ke dalam sebuah paragraf argumentasi yang baik dan benar. 52 Pelaksanaan proses pembelajaran menulis paragraf argumentasi dengan model pembelajaran berpikir-berbicara-menulis melalui media foto jurnalistik diawali dengan guru menunjukkan foto jurnalistik, kemudian siswa dibimbing guru menganalisis kemungkinan atau peristiwa yang terjadi dalam foto jurnalistik tersebut. Setelah itu, guru memberikan contoh paragraf argumentasi sesuai foto jurnalistik yang telah diamati bersama. Tahap selanjutnya adalah masing-masing siswa mengamati foto jurnalistik yang berbeda dari pertemun sebelumnya, menemukan informasi yang ada di dalam foto jurnalistik berpikir. Setelah siswa melakukan pengamatan, mereka membentuk kelompok, mendiskusikan hasil pengamatan mereka pada teman satu kelompok berbicara. Data hasil pengamatan dan diskusi dengan teman satu kelompok akan dijadikan bahan oleh siswa untuk menulis paragraf argumentasi secara individu menulis. Dengan demikian, model pembelajaran BBM melalui media foto jurnalistik dapat diterapkan dalam pembelajaran menulis paragraf argumentasi siswa kelas X.2 SMA N 1 Welahan Jepara.

2.4 Hipotesis Tindakan

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF ARGUMENTASI DENGAN TEKNIK THINK TALK WRITE (TTW) MELALUI MEDIA FOTO BERBASIS LINGKUNGAN SEKOLAH PADA SISWA KELAS X 3 SMA KESATRIAN 2 SEMARANG

2 10 195

Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi melalui Model Pembelajaran Inkuiri Jurisprudensial pada Siswa Kelas X5 SMA Negeri 1 Subah, Kabupaten Batang

0 2 193

Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf deskripsi melalui Model Group Investigation Berbantuan Media Kartu Kunci pada Siswa Kelas XB SMA N 2 Blora

0 8 198

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN Peningkatan Keterampilan Menulis Cerpen Dengan Media Gambar Berseri Pada Siswa Kelas X-1 SMA Negeri 2 Karanganyar.

0 2 16

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI MELALUI MEDIA FOTO IDOLA PADA SISWA Peningkatan Keterampilan Menulis Narasi Melalui Media Foto Idola Pada Siswa Kelas VII.8 SMP Negeri 2 Masaran.

0 3 16

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI MELALUI MEDIA FOTO IDOLA PADA SISWA Peningkatan Keterampilan Menulis Narasi Melalui Media Foto Idola Pada Siswa Kelas VII.8 SMP Negeri 2 Masaran.

0 4 17

Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model Kooperatif Terpadu Membaca dan Menulis melalui Media Berita Foto pada Siswa Kelas X-4 SMA PGRI 01 Kendal.

0 0 3

Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi melalui Penerapan Teknik Tutorial dengan Media Film Pendek pada Siswa Kelas X.1 SMA Negeri 1 Majenang, Kabupaten Cilacap.

0 0 3

Peningkatan Keterampilan Menulis Puisi Bebas dengan Pendekatan Menulis Bebas Menggunakan Media Lagu pada Siswa Kelas VIIIA SMP Negeri 2 Welahan Jepara.

0 0 2

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF ARGUMENTATIF MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH SISWA KELAS X

0 0 13