140
4.1.3 Hasil Penelitian Siklus II
Pembelajaran menulis paragraf argumentasi pada siklus II dilakukan untuk mengetahui peningkatan keterampilan menulis paragraf argumentasi siswa setelah
mengikuti proses pembelajaran siklus I. Hasil pada siklus I, masih belum mencapai kriteria ketuntasan minimal. Selain itu, siswa masih menunjukkan perilaku negatif
selama proses pembelajaran berlangsung. Oleh karena itu, pembelajaran pada siklus II ini dilakukan untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan proses pembelajaran
pada siklus I.
4.1.3.1 Proses Pembelajaran Siklus II
Proses pembelajaran menulis paragraf argumentasi dengan model BBM melalui media foto jurnalistik pada siklus II melalui beberapa tahapan, yaitu
pendahuluan, inti, dan penutup. Pada tahap pendahuluan, peneliti melakukan apersepsi, siswa dikondisikan untuk siap mengikuti pembelajaran. Selanjutnya, guru
memberikan penjelasan kepada siswa tujuan dan manfaat menulis paragraf argumentasi. Pada saat guru memberikan apersepsi, menjelaskan tujuan dan manfaat
pembelajaran pagi hari itu, siswa sudah siap mengikuti pembelajaran. Hal itu terlihat pada saat guru memberikan apersepsi siswa sudah duduk rapi dan mendengarkan
penjelasan dari guru. Siswa pun terlihat semangat mengikuti pembelajaran menulis paragraf argumentasi dengan model BBM melalui media foto jurnalistik.
141
Tahap selanjutnya adalah inti, yaitu proses pembelajaran menulis paragraf argumentasi dengan model berpikir-berbicara-menulis melalui media foto jurnalistik.
Pada tahap inti, kegiatan yang dilakukan adalah siswa dan guru bertanya jawab tentang kesulitan siswa menulis paragraf argumentasi, siswa dan guru bertaya jawab
tentang menyunting paragraf argumentasi, siswa mendengarkan kriteria penilaian menulis paragraf argumentasi. Setelah itu, siswa menukar hasil pekerjaan mereka
pada siklus I kepada teman satu kelompoknya, siswa mengamati foto jurnalistik dan hasil pekerjaan teman, siswa berdiskusi tentang isi foto jurnalistik dan hasil pekerjaan
teman dengan satu kelompoknya. Setelah selesai diskusi, siswa menyunting hasil pekerjaan teman dan mengembalikannya agar bisa diperbaiki berdasarkan hasil
suntingan teman. Pada pertemuan kedua, masing-masing siswa diberi foto jurnalistik yang berbeda pada siklus I oleh guru, siswa mengamati foto jurnalistik yang telah
dibagikan, siswa mencatat informasi yang ada di dalam foto jurnalistik tersebut, siswa membentuk kelompok 5-6 siswa, siswa berdiskusi tentang informasi yang telah
mereka temukan pada tahap berpikir dengan teman satu kelompoknya, siswa mencatat pokok-pokok informasi secara runtut, kemudian siswa mengembangkan
informasi tersebut ke dalam paragraf argumentasi dan mengumpulkannya kepada guru. Pada pertemuan pertama, hasil pekerjaan siswa hanya sebagai latihan saja,
sedangkan pada pertemuan kedua hasil pekerjaan siswa akan dinilai berdasarkan kriteria penilaian yang sudah ditentukan oleh peneliti. Hasil pekerjaan siswa pada
siklus II dikumpulkan sebagai hasil tes menulis paragraf argumentasi pada siklus II.
142
Gambar 9. Proses Pembelajaran Siklus II
Pada saat kegiatan inti, siswa sudah mengikuti pembelajaran dengan baik. Siswa antusias mengikuti pembelajaran. Pada saat siswa diberi tugas mengamati foto
jurnalistik, siswa mengamati foto tersebut dan mencatat informasi yang ada di dalam foto jurnalistik dengan tenang. Siswa juga sudah aktif berdiskusi dengan teman
sekelompoknya dan menanyakan hal yang belum mereka pahami kepada guru. Pada saat kegiatan menulis pun mereka menulis dengan tenang.
Tahap terakhir, yaitu penutup. Guru bersama siswa mengambil simpulan dan melakukan refleksi terhadap pembelajaran menulis paragraf argumentasi dengan
model BBM melalui media foto jurnalistik. Hal ini dilakukan untuk mengukur
143
pengetahuan siswa terhadap pembelajaran yang baru saja dilakukan. Setelah itu, siswa mengisi catatan harian.
Berdasarkan hasil observasi, catatan harian guru, catatan harian siswa, wawancara, sosiometri, dan dokumentasi foto, proses pembelajaran menulis paragraf
argumentasi dengan model BBM melalui media foto jurnalistik sudah baik dan berjalan sesuai dengan RPP. Tanggapan siswa tentang pembelajaran menulis paragraf
argumentasi dengan model berpikir-berbicara-menulis melalui media foto jurnalistik, yaitu menyenangkan. Siswa semangat dan antusias mengikuti pembelajaran yang
baru saja dilakukan. Siswa juga sudah lebih aktif bertanya dan berani mengungkapkan pendapatnya dibandingkan pada siklus I. Siswa lebih bisa berbagi
dengan teman sekelompoknya pada saat kegiatan diskusi. Mereka juga menjadi lebih jujur dalam menulis paragraf argumentasi dan lebih disiplin. Berdasarkan hasil
wawancara, siswa mendukung pembelajaran menulis paragraf argumentasi dengan model berpikir-berbicara-menulis melalui media foto jurnalistik karena model
pembelajaran tersebut memudahkan siswa dalam menulis paragraf argumentasi. Selain itu, media foto jurnalistik juga membuat siswa lebih kritis. Perilaku-perilaku
siswa yang negatif pada siklus I pun semakin berkurang pada siklus II.
4.1.3.2 Hasil Tes Siklus II