33
pembicara. Penulis berusaha merangkaikan fakta-fakta sedemikian rupa dalam argumentasi, sehingga ia mampu menunjukkan apakah suatu pendapat ataukah suatu
hal tertentu itu benar atau tidak. Disempurnakan lagi oleh Sudaryat 2009:172 paragraf argumentasi atau
alasan adalah paragraf yang memberikan alasan terhadap kebenaran atau ketidakbenaran sesuatu hal dengan maksud agar pesapa dapat diyakinkan, sehingga
terdorong untuk melakukan sesuatu. Dalam mempertahankan atau menyanggah sesuatu hal tadi dikemukakan alasan yang berdasarkan bukti, bukan berdasarkan
perasaan atau hawa nafsu. Berdasarkan beberapa pendapat ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa
paragraf argumentasi adalah paragraf yang berisi tentang suatu pendapat, konsepsi, atau opini tertulis kepada pembaca, sehingga pembaca percaya, menerima apa yang
dipaparkan oleh penulis.
2.2.2.2 Ciri-Ciri Argumentasi
Menurut Nursisto 2000:43 ciri-ciri argumentasi, yaitu: 1 mengandung bukti dan kebenaran; 2 alasan kuat; 3 menggunkan bahasa denotatif; 4 analisis
rasional berdasarkan fakta; 5 unsur subjektif dan emosional sangat dibatasi sedapat mungkin tidak ada.
Menurut Keraf 2007:103-104 ciri-ciri tulisan argumentasi, antara lain: 1 tulisan argumentasi mengandung kebenaran untuk mengubah sikap dan keyakinan
orang menurut topik yang diargumentasikan. Untuk menunjukkan kebenaran tersebut,
34
seorang penulis harus menyusun fakta yang benar. Dengan demikian, lawannya tidak bisa mengajukan fakta atau simpulan yang bertentangan dengan fakta dan
simpulannya itu; 2 pengarang berusaha menghindari sikap istilah yang dapat menimbulkan prasangka tertentu, secara singkat dapat dikatakan bahwa setiap istilah
harus mewakili satu makna secara jelas dan tegas; 3 pengarang membatasi pengertian istilah yang akan dipergunakan; 4 pengarang harus menetapkan secara
tepat titik ketidaksepakatan yang akan diargumentasikan. Ciri ini merupakan ciri yang sangat penting, sebab setiap analisis yang cermat sejak awal harus mengungkapkan
dengan jelas letak perbedaan-perbedaan yang akan diargumentasikan itu. Dengan demikian, arah dan sasaran tulisannya hanya dipusatkan kepada titik perbedaan itu.
Adapun menurut Sudaryat 2009:172 tulisan argumentasi memiliki beberapa ciri, antara lain berusaha meyakinkan atau membujuk pesapa untuk percaya dan
menerima apa-apa yang dituliskan atau dipaparkan, selalu memberikan pembuktian yang objektif dan menggunakan metode deduktif dan induktif.
Berdasarkan pendapat tersebut, peneliti dapat menyimpulkan bahwa ciri-ciri argumentasi adalah menampilkan pendapat disertai alasan, fakta sebagai bukti, serta
mampu meyakinkan pembaca untuk percaya dan menerima apa yang dipaparkan oleh penulis.
2.2.2.3 Jenis- Jenis Paragraf Argumentasi
Paragraf argumentasi terbagi menjadi dua macam, yaitu argumentasi induktif dan argumentasi deduktif. Menurut Keraf 2007:43 argumentasi induksi adalah suatu
35
proses berpikir yang bertolak dari satu atau sejumlah fenomena individual untuk menurunkan suatu kesimpulan inferensi. Proses penalaran ini mulai bergerak dari
penelitian dan evaluasi atas fenomena-fenomena yang ada karena semua fenomena harus diteliti dan dievaluasi terlebih dahulu sebelum melangkah lebih jauh ke proses
penalaran induktif, maka proses penalaran itu juga disebut sebagai suatu corak berpikir yang ilmiah.
Adapun menurut Keraf 2007:57 argumentasi deduktif merupakan suatu proses berpikir penalaran yang bertolak dari sesuatu proposisi yang sudah ada,
menuju kepada suatu proposisi baru yang berbentuk suatu kesimpulan. Penalaran yang bersifat deduktif , penulis tidak perlu mengumpulkan fakta-fakta itu, yang perlu
baginya adalah suatu proposisi umum dan suatu proposisi yang bersifat mengidentifikasi suatu peristiwa khusus yang bertalian dengan proposisi umum tadi.
Bila identifikasi yang dilakukan itu benar, dan kalau proposisinya itu juga benar, maka dapat diharapkan suatu kesimpulan yang benar.
Berdasarkan beberapa pendapat tersebut, dapat peneliti simpulkan bahwa paragraf agumentatif ada dua jenis, yaitu argumentatif deduktif dan argumentatif
induktif. Argumentasi deduktif adalah menurunkan simpulan, penulis harus menyimpulkan bahan-bahan atau fakta terlebih dahulu, sedangkan argumentasi
induktif adalah menurunkan sutau kesimpulan yang bertolak dari beberapa contoh atau kasus yang belum teruji kebenarannya serta membuat generalisasi yang berupa
simpulan yang belum pasti.
36
2.2.3 Model Pembelajaran Berpikir-Berbicara-Menulis