serta pembuatan tusuk-tusuk hias yang diaplikasikan pada bahan kristik, dengan begitu siswa mengetahui dan mengalami sendiri pengalaman dalam membatik
canting dan lukis, serta membuatan tusuk-tusuk hias yang diaplikasikan pada bahan kristik dll.
2.1.4.5.5 Metode Latihan Metode latihan adalah cara mengajar yang memanfaatkan ketangkasan,
ketepatan kesempatan, dan keterampilan siswa dalam hal kebiasaan-kebiasaan tertentu. Metode pelatihan digunakan dalam keterampilan membatik canting dan
lukis karena membatik membutuhkan kesabaran, ketelitian serta kemampuan disain yang bagus dan menarik.
2.1.4.6 Media Pembelajaran
Me nurut Rifa’i dan Catharina 2009:196 Media pembelajaran adalah segala
sesuatu yang digunakan sebagai perantara penyampaian pesan isi pelajaran, merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemampuan siswa, untuk
mendorong proses belajar mengajar. Media dapat juga disebut sebagai sumber belajar, maka secara luas media dapat diartikan dengan manusia, benda, ataupun
peristiwa yang memungkinkan siswa mendapat pengetahuan dan keterampilan. beberapa macam media yang digunakan sebagai alat bantu guru diantaranya.:
2.1.4.6.1 Media visual Media visual adalah media yang dapat dilihat atau diamati dengan alat indera
penglihatan. Media ini meliputi gambar, buku keterampilan, menjahit, modul.
2.1.4.6.2 Media diam Media diam adalah media yang menghasilkan gambar diam dengan adanya
suara backsound. Misalnya slide, film strip, OHP. 2.1.4.6.3 Media nyata atau benda tiruan model
Benda nyata atau benda model yaitu media berupa replika tiruan benda yang bentuk ukurannya dapat lebih kecil dari bentuk ukuran sebenarnya. Contohnya
yaitu contoh hasil fragmen sulaman, fragmen batik colet atau batik lukis.
2.1.4.7 Evaluasi
Menurut Rifa’i dan Chatarina 2009:5-6 Evaluasi adalah serangkaian kegiatan yang dirancang untuk mengukur prestasi belajar siswa sebagai hasil dari
suatu program instruksional. Evaluasi pembelajaran merupakan suatu proses atau kegiatan yang dilakukan secara sistematis, berkelanjutan dan dilakukan secara
menyeluruh dengan tujuan penjaminan, pengendalian dan penetapan kualitas nilai, makna dan arti atas berbagai komponen pembelajaran berdasarkan
pertimbangan dan kriteria tertentu. Dalam Permen No. 41 tahun 2007 tentang Standar proses dinyatakan bahwa evaluasi proses pembelajaran dilakukan untuk
menentukan kualitas pembelajaran secara keseluruhan, mencakup tahap perencanaan poses pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, dan penilaian
hasil pembelajaran. Macam-macam evaluasi yang dapat di lakukan diantaranya: 2.1.4.7.1 Evaluasi formatif
Evaluasi yang dilakukan pada setiap akhir penyajian suatu pelajaran atau modul. Tujuannya untuk memperoleh umpan balik sebagai bahan pertimbangan
rekayasa pengajaran remidial perbaikan evaluasi ini untuk teori dilakukan guru dengan memberikan beberapa pertanyaan seputar masalah yang diberikan dalam
satuan pelajaran. 2.1.4.7.2 Evaluasi sumatif
Evaluasi ini dilakukan untuk mengukur kinerja akademik atau prestasi belajar siswa pada akhir periode pelaksanaan program pengajaran. Evaluasi sumatif untuk
teori dilakukan dengan memberikan tes objektif maupun subjektif, sedangkan praktek guru memberikan tes perbuatan misalnya siswa di beri pekerjaan untuk
membuat sulaman untuk hiasan dinding. 2.1.4.7.3 Evaluasi hasil praktek
Penilaian ini merupakan penilaian tahap hasil belajar siswa yang telah tercapai baik dalam aspek isi hasil praktek maupun aspek perilaku siswa.
Dalam penilaian praktek misalnya membuat sulaman maka kriteria penilaian mencakup:
1 Sesuai tidaknya hasil produk dengan apa yang diperintahkan 2 Keindahan
3 Ketepatan waktu 4 Sikap langkah-langkah dalam mengerjakan
2.2 Tinjauan Kurikulum Muatan Lokal
2.2.1 Pengertian Kurikulum Muatan Lokal
Kurikulum muatan lokal adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman