mempengaruhi tingkah laku siswa, sehingga mereka harus dapat memilah informasi yang mereka dapatkan dari lingkungan.
Siswa SMAMAN adalah siswa yang berada dalam perkembangan fisik dan psikologis usia remaja awal atau masa pubertas. Pribadi siswa usia remaja awal
mencakup intelegensi, daya kreatifitas, kemampuan berbahasa, motivasi belajar dan kondisimental serta fisik. Melihat ciri perkembangan anak usia tersebut
memberikan gambaran kepada pendidik pada tiap jenjang atau tingkat pendidikan untuk menentukan arah pembelajaran atau pendidikan, menentukan metode atau
model pembelajaran, menyiapkan materi pembelajaran yang tepat dan menyiapkan pengalaman belajar yang cocok dengan perkembangan usia tersebut.
2.1.4.4 Kurikulum
Menurut Sujarwo 2012:7 mengemukakan bahwa kurikulum merupakan seperangkat rencana kegiatan pembelajaran yang berisi tujuan, materi
pembelajaran, pembelajaran metodestrategi, dan penilaian dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Kurikulum dipandang sebagai semua pengalaman
belajar yang diberikan pendidik kepada peserta didik selama mengikuti pendidikan di suatu lembaga pendidikan, atau segala usaha lembaga pendidikan
yang menghasilkan lulusan, baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Materi pembelajaran di dalam kurikulum diartikan sebagai bahan yang
hendak diajarkan kepada peserta didik, dengan kata lain materi pembelajaran merupakan bahan ajar yang terdiri dari pengetahuan, keterampilan dan sikap yang
harus dipelajari peserta didik sesuai dengan standar kompetensi yang telah ditetapkan.
Materi pembelajaran atau bahan ajar dapat ditinjau dari 2 segi yaitu
pendidik dan peserta didik. Materi pembelajaran dari segi pendidik merupakan bahan yang harus diajarkan oleh pendidik kepada peserta didik pada proses
pembelajaran. Dari segi peserta didik, materi pembelajaran merupakan bahan yang harus dipelajari dengan tujuan pencapaian standard kompetensi dan
kompetensi yang telah ditetapkan.
2.1.4.5 Strategi Metode Pembelajaran
Strategi dapat diartikan sebagai pokok-pokok yang menjadi acuan untuk bertindak mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Strategi menjadi komponen
pembelajaran yang memiliki arti suatu rencana kegiatan pembelajaran yang dirancang dalam usaha mencapai tujuan pembelajaran. Sujarwo 2012: 7-8
mengemukakan bahwa strategi merupakan suatu penataan mengenai cara mengelola, mengorganisasi dan menyampaikan sejumlah materi pembelajaran
untuk dapat mewujudkan tujuan pembelajaran, sedangkan pembelajaran merupakan pengaturan informasi dan lingkungan sedemikian rupa sehingga
memungkinkan terjadinya proses belajar pada diri peserta didik. Menurut Ismail 2008: 24-25 Metode pembelajaran dapat diartikan sebagai
suatu cara yang telah direncanakan guru dan dipergunakan dalam proses belajar mengajar untuk mencapai tujuan pembelajaran. Untuk memilih metode mengajar
perlu mempertimbangkan kesesuaian metode dengan tujuan instruksional yang ingin dicapai dan dalam keterlaksanaannya dilihat dari waktu dan sarana yang
ada. Beberapa jenis atau macam metode yang dapat digunakan guru dalam pembelajaran yaitu:
2.1.4.5.1 Metode Ceramah Metode ceramah merupakan penjelasan bahan pelajaran secara lisan oleh
guru untuk menginformasikan hal-hal yang baru kepada siswa Ismail 2008:30. Metode ini digunakan dalam keterampilan menjahit untuk menjelaskan teori
tentang penggunaan mesin jahit, serta teknik-teknik dasar menyulam dan langkah- langkah dalam membatik.
2.1.4.5.2 Metode Tanya Jawab Metode tanya jawab adalah cara penyajian pelajaran dalam bentuk pertanyaan
yang harus di jawab, terutama dari guru kepada siswa, dapat pula dari siwa kepada guru. Metode ini dilakukan guru misalnya dengan menanyakan peralatan
yang digunakan dalam penggunaan mesin jahit, serta teknik-teknik dasar tusuk hias, menyulam dan langkah-langkah dalam membatik.
2.1.4.5.3 Metode Demonstrasi Metode demonstrasi merupakan metode mengajar yang dilakukan guru
dengan cara memperlihatkan kepada seluruh kelas jalannya suatu proses kegiatan keterampilan. pada metode ini guru mendemonstrasikan tindakan mengoperasikan
mesin jahit dan macam-macam tusuk-tusuk hias, menyulam, dan membatik pertahap di depan masing-masing siswa.
2.1.4.5.4 Metode Eksperimen Metode ini diterapkan dalam pelajaran praktek dimana siswa mempraktekkan
apa yang telah didemonstrasikan dan dijelaskan oleh guru, sehingga siswa mendapatkan pengalaman yang nyata. Metode ini dilakukan siswa setelah melihat
demonstrasi yang dilakukan guru salah satunya dalam membatik canting dan lukis
serta pembuatan tusuk-tusuk hias yang diaplikasikan pada bahan kristik, dengan begitu siswa mengetahui dan mengalami sendiri pengalaman dalam membatik
canting dan lukis, serta membuatan tusuk-tusuk hias yang diaplikasikan pada bahan kristik dll.
2.1.4.5.5 Metode Latihan Metode latihan adalah cara mengajar yang memanfaatkan ketangkasan,
ketepatan kesempatan, dan keterampilan siswa dalam hal kebiasaan-kebiasaan tertentu. Metode pelatihan digunakan dalam keterampilan membatik canting dan
lukis karena membatik membutuhkan kesabaran, ketelitian serta kemampuan disain yang bagus dan menarik.
2.1.4.6 Media Pembelajaran