2.2.7 Penelitian yang Relevan
Terdapat beberapa penelitian yang mengangkat tentang materi implementasi keterampilan tata busana di berbagai perguruan tinggi. Dari beberapa penelitian
tersebut terdapat berbagai macam fokus yang ingin dianalisis, baik mengenai peranannya, hubungannya, dan pentingnya pelaksanaan keterampilan tata busna
Dari beberapa penelitian tentang implementasi atau Pelaksanaan keterampilan tata busana dapat desebutkan sebagai berikut.
Skripsi ini di tulis Junardi pada tahun 2007 UIN Sunan kalijaga berjudul “
Program Pendidikan Keterampilan di Madrasah Aliyah Ummatan Wasathan Imogiri
. Penelitian ini menggunakan metode deskripsi kualitatif yang memaparkan tentang pentingnya keterampilan di MA ummatan Wasathon
Imogiri, dulu disebabkan adanya gempa dan peserta didik di tuntut untuk membuat suatu produk atau barang yang dapat di jual. Pendidikan ini bertujuan
untuk membekali kecakapan peserta didik apabila tidak melanjutkan ke perguruan tinggi. Selain itu juga sebagai madrasah yang bisa mengantarkan peserta didik
dalam dunia globalisasi yang menunntut skill dalam bidangnya. Skripsi ini di tulis oleh Yanti Faridah tahun 2005. Universitas Negeri
Semarang. Judul skripsi tentang Pelaksanaan Pembelajaran Keterampilan Bidang Tata Busana Kelas III di SMPN 03 Ungaran Kabupaten Semarang
Tahun 2005.
Keterampilan Tata Busana merupakan salah satu muatan lokal yang dilaksanakan di SMP N 03 Ungaran Kabupaten Semarang. Pengetahua mengenai
isi dan bahan pelajaran yang ditetapkan oleh daerah atau lokal sesuai dengan keadaan dan kebutuhan masing-masing. Pelaksanaan pembelajaran keterampilan
tata busana harus didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai seperti peralatan, buku pendukung serta guru bidang studi.Hasil penelitian menunjukan
bahwa keterampilan tata busana cocok diterapkan di SMP N 03 Ungaran karena kebutuhan masyarakat dan kondisi lingkungan yang mendukung. Komponen-
komponen dalam pelaksanaan proses belajar mengajar keterampilan tata busana sudah diterapkan dengan baik melalui perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.
Faktor penghambat dalam pelaksanaan pembelajaran keterampilan tata busana pada SMP N 03 Ungaran yaitu pengaturan jadwal yang rumit dengan jumlah 16
kelas sedangkan tenaga pengajar terbatas, maka perlu penambahan pengajar lagi. Alokasi waktu pengajaran pendek, sehingga tugas yang seharusnya diselesaikan
disekolah dilanjutkan dirumah maka prosesnya tidak dapat dipantau langsung oleh guru. Jumlah sarana yang belum maksimal memenuhi jumlah siswa dalam satu
kelas sehingga perlu penambahan sarana lagi supaya waktu yang digunakan tidak terbuang percuma karena harus bergantian mesin jahit dengan teman yang lain.
Dari beberapa penelitian di atas, ada yang memiliki persamaan judul maupun pembahasan yang akan dibahas dalam skripsi yang akan peneliti tulis. Namun
persamaan itu hanya terdapat pada satu segi saja seperti pada pelaksanaan pembelajaran keterampilan tata busana. Sehingga dapat disimpulkan bahwa belum
ada skripsi yang membahas Implementasi Program Keterampilan Tata Busana di Madrasah Aliyah negeri 01 Semarang.
2.3 Tinjauan Tentang MAN 01 Semarang
2.3.1 Ruang Lingkup MAN 01 Semarang
MAN 01 Semarang terletak di kelurahan Pedurungan Kidul, tepatnya di Jalan Brigjen Sudiarto, Kecamatan Pedurungan. Merupakan perubahan dari SP IAIN
Sunan Kalijaga dengan SK Menteri Agama No.17 Th. 1978. MAN 01 Semarang merupakan madrasah yang berlandaskan agama islam dan tujuan utama Madrasah
Aliyah Negeri 01 Semarang sebagai organisasi penyelenggara pendidikan yang memberikan pelayanan jasa kependidikan.
MAN 1 Semarang telah mengembangkan dan menerapkan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008, dengan tujuan memberikan kepuasan
pelanggan untuk memenuhi kebutuhan dan harapan pelanggan sesuai dengan persyaratan pelanggan. Manajemen Sekolah bertanggung jawab untuk
mengkomunikasikan sistem manajemen mutu ini kepada guru dan karyawan yang ikut mempengaruhi mutu agar dapat dipahami utntuk diterapkan secara efektif dan
efisien. Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 ini mempunyai 5 klausul utama
yang dibangun menurut pendekatan proses yaitu: 1. Sistem Manajemen Mutu
2. Tanggung Jawab Mutu 3. Manajemen sumber Daya
4. Realisasi Produk 5. Pengukuran, Analisa dan Peningkatan