Sasaran Utama Bimbingan Konseling

guru pembimbing dapat menangani lebih dari 150 orang siswa. Dengan menangani 150 orang siswa secara intensif dan menyeluruh, berarti guru pembimbing telah menjalankan tugas wajib seorang guru, yaitu setara dengan 18 jam pelajaran seminggu. e Melaksanakan kegiatan penunjang bimbingan. f Menilai proses dan hasil kegiatan layanan bimbingan g Menganalisis hasil penilaian h Melaksanakan tindak lanjut berdasarkan hasil analisis penilaian i Mengadministrasikan kegiatan bimbingan dan konseling, dan j Mempertanggungjawabkan tugas dan kegiatan kepada kordinator guru pembimbing. Juntika, 2005:48. Berdasarkan hal diatas maka seorang konselor dituntut memiliki kemampuan atau kompetensi dan ketrampilan sesuai dengan profesinya sebagai konselor. Karena tanpa kepemilikan kemampuan atau kompetensi dan ketrampilan dalam kegiatan bimbingan dan konseling tidak mungkin konselor dapat melaksanakan tugasnya dengan baik.

2.4.2 Sasaran Utama Bimbingan Konseling

“Sasaran bimbingan dan konseling di sekolah dan madrasah adalah tiap-tiap pribadi siswa secara perorangan, dalam arti mengembangkan apa yang ada pada diri tiap-tiap individu siswa secara optimal agar masing-masing individu dapat sebesar-besarnya berguna bagi dirinya sendiri, lingkungannya, dan masyarakat pada umum nya” Tohirin, 2007:59. “Sasaran dari bimbingan adalah mengembangkan apa yang terdapat pada diri tiap-tiap individu secara optimal agar setiap individu bias berguna bagi dirinya sendiri, lingkungannya, dan masyarakat pada umunya. Secara lebih khusus sasaran pembinaan pribadi siswa melalui layanan bimbingan mencakup tahapan-tahapan pengembangan kemampuan-kemampuan : 1 pengungkapan, pengenalan, dan penerimaan diri, 2 pengenalan lingkungan, 3 pengambilan keputusan, 4 pengarahan diri, dan 5 perwujudan diri” Dewa Ketut Sukardi, 2008: 9. Sasaran pengembangan pribadi tiap-tiap siswa melalui pelayanan bimbingan konseling melalui beberapa tahapan. Tahapan tersebut dimulai dari pengungkapan mengenai siapa dirinya, pengenalan bagaimana dirinya, potensinya permasalahan yang dihadapinya dsb, penerimaan diri terkait dengan kekurangan maupun kelebihannya, bagaimana individu mampu hidup di tengah-tengah lingkungannya, individu mampu mengambil keputusan yang tepat menyangkut diri sendiri, bagaimana individu bisa mengarahkan dirinya untuk focus dalam melaksanakan keputusan yang telah dia ambil dan setelah itu adalah bagaimana individu mampu mewujudkan dirinya tanpa paksaan dari siapapun dan tanpa ketergantungan kepada siapapun. Tidak semua individu atau siswa dapat eksis secara baik di tengah-tengah lingkungannya. Dengan perkataan lain tidak semua individu atau siswa dapat melakukan perwujudan diri secara baik. Penyaluran bakat dan kreatifitas yang salah dan perilaku bermasalah dikalangan siswa, merupakan bukti eksistensi diri atau perwujudan diri yang tidak tepat. Untuk itu agar dapat melakukan eksistensi diri secara baik, individu atau siswa harus memperoleh pelayanan bimbingan dan konseling yang tepat dan sesuai dengan tahap perkembangan mereka.

2.4.3 Tujuan Bimbingan Konseling

Dokumen yang terkait

IMPLEMENTASI LAYANAN KONSULTASI DALAM BIMBINGAN KONSELING DI SMK NEGERI SE KOTA SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2015

1 39 114

PEMAHAMAN GURU BK TENTANG LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING (BK) FORMAT KLASIKAL DI SMP SE KOTA SEMARANG TAHUN AJARAN 20152016

13 82 168

PERBEDAAN PEMAHAMAN GURU BK TENTANG KONSELING KELOMPOK ANTARA ALUMNI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES) DAN ALUMNI NON UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES) DI SMP NEGERI SE KOTA SEMARANG TAHUN AJARAN 2013 2014

0 3 164

TINGKAT KOMUNIKASI INTERPERSONAL MAHASISWA JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG ANGKATAN TAHUN 2011, 2012 DAN 2013

2 27 149

KOMPETENSI PROFESIONAL GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM PELAKSANAAN PELAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMP NEGERI SE KOTA CILACAP TAHUN PELAJARAN 2012 2013

2 44 169

PENERAPAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU BIMBINGAN DAN KONSELING PASCA SERTIFIKASI (STUDI DESKRIPTIF PADA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING SMP NEGERI SE KABUPATEN REMBANG TAHUN AJARAN 2012 2013)

10 91 138

FAKTOR DETERMINAN KETIDAKTERLAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DI SMK Se KOTA PEKALONGAN TAHUN AJARAN 2012 2013

0 5 128

PROFIL KUALITAS PRIBADI GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI (SMPN) SE-KOTA BANDUNG: Studi Terhadap Kualitas Pribadi Guru Bimbingan dan Konseling di Sekolah Menengah Pertama Negeri se-Kota Bandung Tahun Pelajaran 2012-2013.

0 3 50

TINGKAT PEMAHAMAN GURU BK TENTANG PERAN DAN FUNGSI MUSYAWARAH GURU BIMBINGAN DAN KONSELING (MGBK) DI SMP NEGERI SE-KOTA SEMARANG -

0 0 83

PERAN MUSWARAH GURU BIMBINGAN DAN KONSELING (MGBK) DAN KOMPETENSI PROFESIONAL KONSELOR DI SMP NEGERI SE-KOTA SEMARANG TAHUN 2015 -

0 3 66