Angket Teknik Pengumpulan Data

mengambil perwakilan konselor berdasarkan sub-rayon SMP Negeri yang tersebar di kota semarang. Kecamatan Sekolah Jumlah Responden Semarang Timur SMP Negeri 02 3 Semarang Tengah SMP Negeri 07 2 Semarang Barat SMP Negeri 19 2 SMP Negeri 30 4 Candisari SMP Negeri 5 4 SMP Negeri 8 4 Tembalang SMP Negeri 29 4 Gajahmungkur SMP Negeri 13 5 SMP Negeri 11 4 Ngaliyan SMP Negeri 16 4 SMP Negeri 18 2 Jumlah 38 Tabel 3.2 Daftar Sampel Penelitian.

3.5 Teknik Pengumpulan Data

3.5.1 Angket

Dalam penelitian tentang Faktor Determinan Kesenjangan Antara Program Bimbingan dan Konseling dengan Pelaksanaannya, respondennya adalah konselor sekolah di SMP Negeri Se-Kota Semarang, oleh karena itu metode yang akan digunakan adalah survey dengan teknik pengambilan data angket. Data yang akan digali dalam penelitian ini adalah faktor determinan kesenjangan antara program bimbingan konseling dengan pelaksanaannya. Menurut Sugiyono 2011:192 “kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya”. Angket ini digunakan untuk mendapatkan informasi yang berkenaan dengan faktor determinan apa yang paling dominan yang menjadikan munculnya kesenjangan antara program bimbingan konseling dengan pelaksanaannya. Menurut Hadi 2004, dalam menggunakan metode angket, yaitu : a Bahwa subyek adalah orang yang paling mengetahui tentang dirinya sendiri b Bahwa apa yang dinyatakan oleh subyek kepada peneliti adalah benar dan dapat dipercaya. c Bahwa interpretasi subyek tentang pertanyaan- pertanyaan yang diajukan kepadanya adalah sama dengan apa yang dimaksudkan oleh peneliti. Sedangkan kelemahannya adalah: a Unsur-unsur yang tidak disadari tidak akan terungkap b Besar kemungkinan jawaban yang diberikan dipengaruhi oleh keinginan pribadi c Ada hal-hal yang dirasa tidak perlu dijawab, misalnya hal-hal yang memalukan. d Kesukaran merumuskan keadaan diri sendiri. e Ada kecenderungan untuk mengkonstruksi secara logis unsur-unsur yang dirasa kurang logis. Karena kelemahan tersebut maka seberapa jauh kebenaran pernyataan- pernyataan atau jawaban yang diberikan oleh subyek tergantung juga kepada seberapa jauh dalam pernyataan-pernyataan atau jawaban subyek itu unsur-unsur kelemahan itu dapat dihindari. Untuk mengatasi kelemahan tersebut maka, dalam penelitian ini peneliti mengupayakan langkah-langkah sebagai berikut : a Penyebaran dilaksanakan secara langsung dan peneliti diupayakan hadir sehingga apabila ada kesulitan dari responden, peneliti dapat menjelaskan. b Menggunakan angket tertutup untuk menghindari jawaban responden yang terlalu melebar. c Dalam Uji Coba Try Out responden diberi kesempatan, untuk memberikan saran-saran, perbaikan bagi angket yang akan diujicobakan. d Dalam penyusunan angket, peneliti melakukan uji validitas dengan cara konsultasi dengan ahli try out. Dalam penelitian ini, peneliti mengggunakan angket langsung karena dapat dibagikan langsung dan dapat langsung diambil hasil jawabannya. Kuesioner angket dapat diberikam dalam berbagai format penyajian. Dalam penelitian ini menggunakan format pilihan dikarenakan data yang diungkapkan banyak menyangkut variable yang variasinya jelas atau sengaja hendak dibatasi.

3.5.2 Wawancara

Dokumen yang terkait

IMPLEMENTASI LAYANAN KONSULTASI DALAM BIMBINGAN KONSELING DI SMK NEGERI SE KOTA SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2015

1 39 114

PEMAHAMAN GURU BK TENTANG LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING (BK) FORMAT KLASIKAL DI SMP SE KOTA SEMARANG TAHUN AJARAN 20152016

13 82 168

PERBEDAAN PEMAHAMAN GURU BK TENTANG KONSELING KELOMPOK ANTARA ALUMNI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES) DAN ALUMNI NON UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES) DI SMP NEGERI SE KOTA SEMARANG TAHUN AJARAN 2013 2014

0 3 164

TINGKAT KOMUNIKASI INTERPERSONAL MAHASISWA JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG ANGKATAN TAHUN 2011, 2012 DAN 2013

2 27 149

KOMPETENSI PROFESIONAL GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM PELAKSANAAN PELAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMP NEGERI SE KOTA CILACAP TAHUN PELAJARAN 2012 2013

2 44 169

PENERAPAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU BIMBINGAN DAN KONSELING PASCA SERTIFIKASI (STUDI DESKRIPTIF PADA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING SMP NEGERI SE KABUPATEN REMBANG TAHUN AJARAN 2012 2013)

10 91 138

FAKTOR DETERMINAN KETIDAKTERLAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DI SMK Se KOTA PEKALONGAN TAHUN AJARAN 2012 2013

0 5 128

PROFIL KUALITAS PRIBADI GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI (SMPN) SE-KOTA BANDUNG: Studi Terhadap Kualitas Pribadi Guru Bimbingan dan Konseling di Sekolah Menengah Pertama Negeri se-Kota Bandung Tahun Pelajaran 2012-2013.

0 3 50

TINGKAT PEMAHAMAN GURU BK TENTANG PERAN DAN FUNGSI MUSYAWARAH GURU BIMBINGAN DAN KONSELING (MGBK) DI SMP NEGERI SE-KOTA SEMARANG -

0 0 83

PERAN MUSWARAH GURU BIMBINGAN DAN KONSELING (MGBK) DAN KOMPETENSI PROFESIONAL KONSELOR DI SMP NEGERI SE-KOTA SEMARANG TAHUN 2015 -

0 3 66