4 Mengatasi  hambatan  dan  kesulitan  yang  dihadapi  dalam
studi, penyesuaian
dengan lingkungan
pendidikan, masyarakat, maupun lingkungan kerja.
Jadi,  tujuan  pelayanan  bimbingan  dan  konseling  di  sekolah  yaitu membantu  siswa  agar  mampu  mengatasai  masalah-masalah  yang  dihadapinya
secara mandiri,
berkembang secara
optimal sesuai
dengan tugas
perkembangannya dan siap dalam lingkungan sosialnya.
2.1.3 Pola Bimbingan Konseling
Penyelenggaraan  bimbingan  konseling  di  sekolah  mengikuti  pola  dan program  tertentu.  Dewasa  ini  pola  pelayanan  bimbingan  konseling  yang  kerap
dipakai  adalah  pola  layanan  17  +    pola  17  plus.  Pola  layanan  17  +  memiliki setting  yang  lebih  menyeluruh.  Ruang  lingkup  pelayanan  bimbingan  konseling
pola  17  +  adalah  pertama,  keterpaduan  yang  mantap  tentang  pengertian,  tujuan, fungsi, prinsip, dan asas serta landasan bimbingan dan konseling.
Kedua,  bidang  pelayanan  bimbingan  konseling  meliputi  :  1  bidang pengembangan  pribadi,  2  pengembangan  social,  3  pengembangan  kegiatan
belajar,  4  pengembangan  karir,  5  pengembangan  kehidupan  berkeluarga,  dan 6 pengembangan kehidupan beragama.
Ketiga,  jenis-jenis  pelayanan  bimbingan  dan  konseling  meliputi  :  1 layanan orientasi, 2 layanan informasi, 3 layanan penempatan penyaluran, 4
layanan  penguasaan  konten,  5  layanan  konseling  perorangan,  6  layanan bimbingan  kelompok,  7  layanan  konseling  kelompok,  8  layanan  konsultasi,
dan 9 layanan mediasi.
Keempat,  kegiatan-kegiatan  pendukung  bimbingan  dan  konseling meliputi:  1  aplikasi  instrument,  2  himpunan  data,  3  konferensi  kasus,  4
kunjungan rumah, dan 5 alih tangan kasus. Kelima,  format  layanan  meliputi  1  format  individual,  2  format
kelompok, 3 format klasikal. Disamping  menyangkut  bidang  dan  jenis  layanan  pendukung  tersebut,
Prayitno  1997:  42  pola  umum  kegiatan  bimbingan  konseling  di  sekolah  juga mengikuti  tahap-tahap  kegiatan  yang  harus  dilalui  dalam  penyelenggaraan  setiap
kegiatan,  yaitu tahap perencanaanpersiapan, pelaksanaan, evaluasi, analisis hasil evaluasi, dan tindak lanjut.
Dengan demikian setiap pola bimbingan konseling yang mengikuti pola 17 plus  harus  mengandung  unsur-unsur  bidang  bimbingan,  jenis  layanan  atau
kegiatan  pendukung,  dan  tahap  kegiatan  tertentu.  Seluruh  kegiatan  tersebut ditujukan  terhadap  sejumlah  peserta  didik  siswa  yang  secara  langsung  menjadi
tanggung jawab Guru pembimbingkonselor.
2.3 Program Bimbingan dan Konseling di SMP
Pelayanan  bimbingan  dan  konseling  di  sekolah  terlaksana  melalui sejumlah  kegiatan  bimbingan.  Kegiatan-kegiatan  tersebut  di  selenggarakan
melalui  suatu  program  bimbingan.  Penjelasan  mengenai  program  akan  dimulai dari  1  Rasional  program  Bimbingan  dan  Konseling,  2  Pengertian  Program
Bimbingan  dan  Konseling,  3  Komponen-komponen  Program,  4  Syarat-syarat Program.