Kinerja Konselor Kepala Sekolah

a. Menguasai konsep dan praksis assesmen untuk memahami kondisi, kebutuhan dan masalah konseli b. Menguasai kerangka teoritik dan praksis bimbingan dan konseling c. Merancang program bimbingan dan konseling yang komprehensif d. Menilai proses dan hasil kegiatan layanan bimbingan dan konseling e. Memiliki kesadaran komitmen terhadap etika profesional f. Menguasai konsep dan praksis penelitian dalam bimbingan dan konseling. Konselor sekolah dalam melaksanakan tugasnya di sekolah, harus memiliki empat kompetensi diatas dan mengaplikasikannya dalam kegiatan pelayanan bimbingan dan konselingnya. Kompetensi konselor sebagai tolak ukur bagaimana ia bekerja dan membantu konseli dalam mengatasi permasalahannya.

2.6.1.1.3 Kinerja Konselor

Menurut Surya Dharma 2010 bahwa manajemen kinerja adalah suatu cara untuk mendapatkan hasil yang lebih baik bagi organisasi, kelompok dan individu dengan memahami dan mengelola kinerja sesuai dengan target yang telah direncanakan, standar dan persyaratan kompetensi yang telah ditentukan. Sedangkan pengertian konselor menurut Winkel 2006:167-168 adalah seorang tenaga profesional yang memperoleh pendidikan khusus di perguruan tinggi dan mencurahkan seluruh waktunya pada pelayanan bimbingan. Tenaga ini memberikan layanan-layanan bimbingan kepada para siswa dan menjadi konsultan bagi staf sekolah dan orang tua. Sesuai dengan pendapat Winkel tersebut diartikan bahwa seorang konselor perlu menguasai pelayanan bimbingan dan konseling secara profesional dengan menempuh pendidikan sarjana Bimbingan dan Konseling selama di perguruan tinggi. Jadi, kinerja konselor adalah pelaksanaan tugas – tugas konselor sesuai dengan kemampuan dan usahanya dengan dilandasi rasa tanggung jawab dan sikap profesionalnya dalam melaksanakan layanan bimbingan dan konseling.

2.6.1.1.4 Kepala Sekolah

Kepala sekolah selaku penanggung jawab seluruh penyelenggaraan pendidikan di sekolah memegang peranan strategis dalam mengembangkan layanan bimbingan dan konseling di sekolah. Kepala sekolah memegang tanggung jawab penuh terutama yang berhubungan dengan perencanaan program, pengintergrasian program, pelayanan konseling, program administrasi sekolah, melaksanakan pengawasan terhadap program bimbingan, pembagian waktu, biaya serta fasilitas yang diperlukan. Nurihsan 2005:46, tugas kepala sekolah adalah: 1. Mengkoordinasikan seluruh kegiatan pendidikan yang meliputi kegiatan pengajaran, pelatihan dan bimbingan dan konseling di sekolah; 2. Menyediakan dan melengkapi sarana dan prasarana yang diperlukan dalam kegiatan bimbingan dan konseling di sekolah; 3. Memberikan kemudahan bagi terlaksananya program bimbingan dan konseling di sekolah; 4. Melakukan supervisi terhadap pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah; 5. Menetapkan koordinator guru pembimbing yang bertanggung jawab atas koordinasi pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah berdasarkan kesepakatan bersama guru pembimbing; 6. Membuat surat tugas guru pembimbing dalam proses bimbingan dan konseling pada setiap awal catur wulan; 7. Menyiapkan surat pernyataan melakukan kegiatan bimbingan dan konseling sebagai bahan usulan angka kredit bagi guru pembimbing. Surat pernyataan ini dilampiri bukti fisik pelaksanaan tugas; 8. Mengadakan kerja sama dengan instansi lain yang terkait dalam pelaksanaan kegiatan bimbingan dan konseling; dan 9. Melaksanakan bimbingan dan konseling terhadap minimal 40 siswa, bagi kepala sekolah yang berlatar belakang bimbingan dan konseling. Selain hal itu menurut Prayitno secara garis besarnya memerinci peran, tugas dan tanggung jawab kepala sekolah dalam bimbingan dan konseling, sebagai berikut: a Mengkoordinir segenap kegiatan yang diprogramkan dan berlangsung di sekolah, sehingga pelayanan pengajaran, latihan, dan bimbingan dan konseling merupakan suatu kesatuan yang terpadu, harmonis, dan dinamis, b Menyediakan prasarana, tenaga, dan berbagai kemudahan bagi terlaksananya pelayanan bimbingan dan konseling yang efektif dan efisien, c Melakukan pengawasan dan pembinaan terhadap perencanaan dan pelaksanaan program, penilaian dan upaya tidak lanjut pelayanan bimbingan dan konseling, d Mempertanggungjawabkan pelaksanaan pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah, e Memfasilitasi guru pembimbingkonselor untuk dapat mengembangkan kemampuan profesionalnya, melalui berbagai kegiatan pengembangan profesi, f Menyediakan fasilitas, kesempatan, dan dukungan dalam kegiatan kepengawasan yang dilakukan oleh Pengawas Sekolah Bidang BK. Peran kepala sekolah sangat mennetukan keberhasilan suatu layanan. Kegagalan dalam melaksanakan kegiatan BK dapat timbul karena kepala sekolah tidak menjalankan perannya dalam supervisi, koordinasi, maupun kerjasama. Kurangnya pengetahuan kepala sekolah mengenai bimbingan dan konseling juga dapat menjadi pengaruh dalam ketidakterlaksanaannya pelayanan bimbingan konseling di sekolah.

2.6.1.1.5 Guru Mata Pelajaran

Dokumen yang terkait

IMPLEMENTASI LAYANAN KONSULTASI DALAM BIMBINGAN KONSELING DI SMK NEGERI SE KOTA SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2015

1 39 114

PEMAHAMAN GURU BK TENTANG LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING (BK) FORMAT KLASIKAL DI SMP SE KOTA SEMARANG TAHUN AJARAN 20152016

13 82 168

PERBEDAAN PEMAHAMAN GURU BK TENTANG KONSELING KELOMPOK ANTARA ALUMNI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES) DAN ALUMNI NON UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES) DI SMP NEGERI SE KOTA SEMARANG TAHUN AJARAN 2013 2014

0 3 164

TINGKAT KOMUNIKASI INTERPERSONAL MAHASISWA JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG ANGKATAN TAHUN 2011, 2012 DAN 2013

2 27 149

KOMPETENSI PROFESIONAL GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM PELAKSANAAN PELAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMP NEGERI SE KOTA CILACAP TAHUN PELAJARAN 2012 2013

2 44 169

PENERAPAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU BIMBINGAN DAN KONSELING PASCA SERTIFIKASI (STUDI DESKRIPTIF PADA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING SMP NEGERI SE KABUPATEN REMBANG TAHUN AJARAN 2012 2013)

10 91 138

FAKTOR DETERMINAN KETIDAKTERLAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DI SMK Se KOTA PEKALONGAN TAHUN AJARAN 2012 2013

0 5 128

PROFIL KUALITAS PRIBADI GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI (SMPN) SE-KOTA BANDUNG: Studi Terhadap Kualitas Pribadi Guru Bimbingan dan Konseling di Sekolah Menengah Pertama Negeri se-Kota Bandung Tahun Pelajaran 2012-2013.

0 3 50

TINGKAT PEMAHAMAN GURU BK TENTANG PERAN DAN FUNGSI MUSYAWARAH GURU BIMBINGAN DAN KONSELING (MGBK) DI SMP NEGERI SE-KOTA SEMARANG -

0 0 83

PERAN MUSWARAH GURU BIMBINGAN DAN KONSELING (MGBK) DAN KOMPETENSI PROFESIONAL KONSELOR DI SMP NEGERI SE-KOTA SEMARANG TAHUN 2015 -

0 3 66