direncanakan, serta h perkiraan tentang hambatan-hambatan yang akan ditemui dan usaha-usaha apa yang akan dilakukan dalam mengatasi hambatan-hambatan.
2.6.2 Sarana dan Prasarana
Dalam khazanah peristilahan pendidikan sering disebut-sebut istilah sarana dan prasarana pendidikan. Kerap kali istilah itu digabung begitu saja menjadi
sarana-prasarana pendidikan. Dalam bahasa Inggris sarana dan prasarana itu disebut dengan facility facilities. Jadi, sarana dan prasarana pendidikan akan
disebut educational facilities. Sebutan itu jika diadopsi ke dalam bahasa Indonesia akan menjadi fasilitas pendidikan. Fasilitas pendidikan artinya segala sesuatu alat
dan barang
yang memfasilitasi
memberikan kemudahan
dalam menyelenggarakan kegiatan pendidikan.
Bimbingan dan Konseling merupakan salah satu bagian atau komponen dari pendidikan di Indonesia. Bimbingan dan konseling dapat berjalan dengan
efektif apabila ditunjang oleh sarana dan prasarana yang mendukung, antara lain : 1.
Ruang BK a.
Papan Pengumuman BK b.
Papan Mading BK c.
Kartu Pribadi Siswa d.
Ruang Konseling e.
Rak Buku f.
Lemari 2.
ATK dan Kebersihan 3.
Media Pembelajaran 4.
Program Penyuluhan 5.
Program Insidental sesuai kebutuhan inisiatif siswa.
Berdasarkan teori yang dipaparkan diatas, maka dapat diperoleh suatu peta konsep atau dalam hal ini disebut peta probelmatik dalam penelitian skripsi ini,
untuk lebih jelasnya akan disajikan dalam bentuk gambar berikut:
Gambar 2.2 Peta Problematik Penelitian
Berdasarkan peta problematik gambar 2.2, dapat disimpulkan bahwa skripsi ini secara garis besar adalah untuk mengetahui faktor determinan yang
menyebabkan terjadinya kesenjangan antara program bimbingan konseling dengan pelaksanaannya dilihat dari dua aspek, yaitu faktor personal dan faktor
non personal. Faktor personal yang menjadi faktor dalam kesenjangan antara program bimbingan dan konseling adalah faktor yang berasal dari orang-orang
personal atau faktor yang berasal dari individu, atau siapa saja yang berpengaruh terhadap timbulnya kesenjangan antara program dengan pelaksanaan
imingan dan konseling di sekolah, meliputi : 1 Konselor, 2 Kepala Sekolah, 3 Guru Mata Pelajaran. Faktor non-personal adalah faktor-faktor yang berkaitan
dengan non-individu dalam perencanaan program maupun dalam pelaksanaan Survai
Program Bimbingan dan Konseling
Pelaksanaan Pelayanan Bimbingan dan Konseling
Faktor determinan kesenjangan antara program bimbingan knseling dengan
pelaksanaannya Faktor Personal
1. Konselor
2. Kepala Sekolah
3. Guru Mata
Pelajaran Faktor Non
– Personal 1.
Program Bimbingan dan
Konseling 2.
Sarana dan Prasarana
bimbingan dan konseling di sekolah, yang termasuk faktor non personal dalam penelitian ini adalah program bimbingan konseling dan sarana dan prasarana.
69
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Metode penelitian merupakan cara yang harus ditempuh dalam penelitian ilmiah, guna menemukan, mengembangkan, dan menguji kebenaran suatu
pengetahuan. Di dalam metode penelitian dijelaskan tentang urutan suatu penelitian yang dilakukan yaitu dengan teknik atau prosedur suatu penelitian yang
akan dilakukan. Hal yang perlu diperhatikan oleh peneliti adalah ketepatan penggunaan
metode yang sesuai dengan objek dan tujuan yang hendak dicapai sehingga penelitian dapat terarah dengan baik dan sistematis. Dalam metode penelitian ini
akan dibahas mengenai 1 jenis penelitian, 2 variable penelitian, 3 populasi dan sampel, 4 teknik pengumpulan data, 5 validitas dan reliabilitas, 6 analisis
data.
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dipakai adalah survey. Survey deskriptif juga berarti penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan secara sistematis dan akurat
fakta dan karakteristik mengenai populasi atau bidang tertentu Azwar, 2004:7. Menurut Singarimbun 2008:3, penelitian survai adalah penelitian yang
mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul data yang pokok.
Hasil penelitian ini disajikan secara deskriptif untuk memberikan gambaran tentang hasil penelitian yang diperoleh. Jenis penelitian deskriptif