3.7.3.2 Uji Reliabilitas Instrumen Faktor Determinan Kesenjangan antara Program Bimbingan Konseling dengan Pelaksanaannya di SMP
Berdasarkan hasil uji reliabilitas dengan menggunakan rumus Alpha kepada 24 responden, angket Faktor Determinan Kesenjangan antara Program
Bimbingan Konseling dengan Pelaksanaannya di SMP dinyatakan reliabel, karena r 11 r tabel dengan nilai r
= 0,942 dan r = 0,404.
3.8 Teknik Analisis Data
Metode analisis data merupakan suatu cara yang digunakan untuk mengolah data hasil penelitian guna memperoleh kesimpulan. Metode analisis
data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Distribusi Frekuensi yaitu menganalisis data dengan melihat distribusi jawaban responden dalam jawaban
kuesioner angket yang telah disebarkan pada saat penelitian. Analisis deskriptif presentase digunakan untuk memberikan gambaran mengenai faktor determinan
yang menyebabkan kesenjangan antara program bimbingan konseling dan pelaksanaannya. Sebagaimana diketahui bahwa rentang skor dalam angket faktor
determinan kesenjangan antara program bimbingan dan konseling dengan pelaksanaannya adalah 1-5. Dengan rentang skor tersebut, maka penentuan
kriteria faktor determinan kesenjangan antara program bimbingan konseling dan pelaksanaannya dapat diketahui melalui rumus deskriptif persentase sebagai
berikut: Dimana:
100 x
i r
N
N : Persentase
11
tabel
r : Skor jawaban responden i : Skor jawaban ideal
Berdasarkan rumus diatas, maka dapat diketahui bahwa dalam menginterpretasikan tingkat faktor determinan kesenjangan antara program
bimbingan konseling dengan pelaksanaannya yang memliki rentang skor 1-5, maka jumlah skor dari tiap responden ditransformasi dalam bentuk persentase
skor dengan cara membagi dengan skor idealnya dan dikalikan dengan 100. Selanjutnya presentase skor tersebut dibandingkan kriteria tingkat faktor
penghambat kemudian diperoleh kriteria sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah dan sangat rendah. Kriteria Faktor Determinan Kesenjangan antara Program
Bimbingan dan Konseling dan Pelaksanaannya adalah sebagai berikut : 1
Data Maksimum 66 x 5
= 330 2
Data Minimum 66x 1
= 66 3
Range = 330 – 66 = 264
4 Panjang Kelas Interval
= s
Banyakkela Range
= 52.8 5
Presentase skor maksimum 100
x i
r
= 5:5 x 100 = 100
6 Presentase skor minimum
264 5
100 x
i r
= 1:5 x100
= 20 7
Rentang presentase R = Xt – Xr
Keterangan: R : Rentang Persentase
Xt : Persentase Maksimum Xr : Persentase Minimum Sugiyono, 2006:48
100 - 20 = 80
8 Panjang Interval
Panjang kelas = Rentang : Banyak kriteria
= 80 : 5 = 16
Kategori Tingkatan Faktor Determinan Kesenjangan antara Program BK dan Pelaksanaannya
SKOR INTERVAL
KATEGORI 227,2
Skor ≤ 330 84
≤ 100 Sangat Tinggi
224,4 Skor ≤ 227,2
58 ≤ 84
Tinggi 171,6
Skor ≤ 224,4 52
≤ 68 Sedang
118,8 Skor ≤ 171,6
36 ≤ 52
Rendah 66
≤ Skor ≤ 118,8 20
≤ ≤ 36 Sangat Rendah
Tabel 3.4
90
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
Bab ini akan membahas mengenai hasil penelitian dan pembahasan tentang faktor determinan kesenjangan antara program bimbingan konseling
dengan pelaksanaannya di SMP N se-Kota semarang, yang ditinjau dari program bimbingan konseling, pelaksanaan bimbingan konseling , kesenjangan antara
program dengan pelaksanaan dan faktor determinan yang mempengaruhi kesenjangannya.
4.1 Hasil Penelitian
Berikut ini akan disajikan hasil penelitian tentang faktor determinan kesenjangan antara program bimbingan konseling dengan pelaksanaannya yang
meliputi empat komponen. Keempat komponen tersebut diukur dengan melihat program BK, laporan pelaksanaan program dan angket untuk mengetahui faktor
determinan kesenjangan antara program BK dengan pelaksanaannya kemudian dianalisis secara deskriptif kuantitatif untuk memberikan gambaran yang lebih
detail tentang faktor determinan kesenjangan antara program bimbingan konseling dengan pelaksanaannya. Hasil secara kuantitatif melalui analisis data tersebut
digunakan untuk 1 menggambarkan bagaimana program BK dibuat, 2 mengetahui pelaksanaan program BK, 3 melihat seberapa kesenjangan yang ada
antara program dengan pelaksanaan, dan 4 mengetahui faktor apa yang paling dominan dalam menentukan kesenjangan antara program BK dengan
pelaksanaannya.