penilaian jangka pendek, dan penilaian jangka panjang. Penilaian tersebut mencakup penyususnan program, pelaksanaan program, penilaian dan hasil
analisis layanan, serta tindak lanjut kegiatan yang dilaksanakan. Hasil penilaian itu sebagai dasar untuk menentukan program tindak lanjut yang perlu
dilaksanakan.
2.3.4 Syarat-syarat Program
Kegiatan bimbingan dan konseling yang dilaksanakan di sekolah tidak dipilih secara acak, namun melalui pertimbangan yang matang dan terpadukan dalam
program pelayanan bimbingan dan konseling. Prayitno dalam bukunya Pelayanan Bimbingan dan Konseling di SMP SLTP mengemukakan bahwa ada syarat-
syarat yang harus dipenuhi dalam program bimbingan konseling. Syarat-syarat tersebut adalah : a Berdasarkan kebutuhan bagi perkembangan peserta didik
sesuai dengan kondisi pribadinya, serta jenjang dan jenis pendidikannya, b Lengkap dan menyeluruh, memuat segenap fungsi bimbingan, meliputi semua
jenis layanan dan kegiatan pendukung, serta menjamin dipenuhinya prinsip dan asas-asas bimbingan konseling. Kelengkapan program ini disesuaikan dengan
kebutuhan dan karakteristik peserta didik pada satuan pendidikan yang bersangkutan, c Sistematik, dalam arti program disusun menurut urutan logis,
tersinkronisasi dengan menghindarkan tumpang tindih yang tidak perlu, serta dibagi-bagi secara logis, d Terbuka dan luwes, sehingga mudah menerima
masukan untuk pengembangan dan penyempurnaan tanpa harus merombak program itu secara menyeluruh, e Memungkinkan kerjasama dengan semua
pihak yang terkait dalam rangka sebesar-besarnya memanfaatkan berbagai sumber dan kemudahan yang tersedia bagi kelancaran dan keberhasilan pelayanan
bimbingan dan konseling, f Memungkinkan diselenggarakannya penilaian dan tindak lanjut untuk penyempurnaan program paa khususnya dan peningkatan
keefektifan dan keefisiensinan penyelenggaraan program bimbingan konseling pada umumnya.
Berhubung dengan adanya perbedaan jenis program serta besar kecilnya satuan pendidikan, program pelayanan bimbingan dan konseling pada setiap
satuan pendidikan dapat tidak sama. Variasi ini pertama-tama berkenaan dengan karakteristik peserta didik dan berbagai kebutuhannya, serta karakteristik program
pembelajaran pada masing-masing satuan pendidikan yang bersangkutan.
2.4 Pelaksanaan Bimbingan Konseling di SMP
Pelaksanaan bimbingan dan konseling merupakan bentuk nyata dari kegiatan-kegiatan dalam bimbingan dan konseling. Dalam pelaksanaan bimbingan
konseling, konselor memberikan pelayanannya kepada klienkonseli berkenaan dengan permasalahannya ataupun kepentingan tertentu dimana didalamnya ada
fungsi atau tujuan yang ingin dicapai. Berbagai pelayanan dilakukan sebagai wujud nyata dalam penyelenggaraan bimbingan konseling terhadap sasaran
pelayanan yaitu peserta didik. Banyak komponen dalam pelaksanaan bimbingan konseling di sekolah, dimulai dari personelpelaksana, kegiatan-kegiatannya,
sasarannya, dan juga tujuan dari bimbingan konseling itu sendiri.