2.3.1 Rasional Program Bimbingan dan Konseling
Kegiatan bimbingan konseling akan berjalan dengan baik apabila disetiap lembaga
tersedia program
yang terencana
dan terprogram
secara berkesinambungan. Pelaksanaan program itulah yang menjadi wujud nyata dari
diselenggarakannya kegiatan bimbingan dan konseling di sekolah. Program yang demikian memerlukan persiapan yang sistematis dan terarah pada tujuan yang
diharapkan dalam bimbingan dan konseling. Oleh karena itu sebelum program bimbingan dan konseling disusun maka perlu diketahui terlebih dahulu apa yang
akan disusun, mengapa, dan untuk apa program disusun. Hal ini perlu dilaksanakan untuk menghindari dan menghilangkan kesan bahwa program
bimbingan dan konseling yang ada di sekolah-sekolah tetap saja dari tahun ke tahun, tanpa perubahan dan tujuan yang jelas.
Program bimbingan konseling yang baik perlu mengikuti pola perencanaan
tertentu menurut
Roeber.dkk, dalam
Organization and
Administration of Guidance Service perencanaan awal program bimbingan konseling harus diarahkan untuk menjawab tiga pertanyaan dasar yaitu 1 apa
kebutuhan-kebutuhan bimbingan untuk siswa? 2 Sejauh manakah kebutuhan- kebutuhan itu dapat dipenuhi dengan kondisi yang ada sekarang? Dan 3
Bagaimana sekolah dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan tersebut dengan lebh baik?.
Pertanyaan pertama mengacu pada macam-macam masalah yang dihadapi siswa dalam kehidupannya sehari-hari, termasuk perencanaan masa depan.
Pertanyaan kedua berkaitan dengan jenis-jenis bantuan dan efektivitas bantuan
yang diberikan oleh sekolah kepada siswa pada saat sekarang. Sedangkan pertanyaan ketiga berkenaan dengan cara-cara bagaimana sekolah pada umumnya
dan layanan bimbingan dan konseling pada khususnya dapat memberikan bantua yang lebih baik kepada siswa dalam mmbuat perencanaan dan penyesuaian diri.
Berdasarkan hal diatas, program bimbingan dan konseling disusun karena dengan program yang baik maka kegiatan bimbingan dan konseling yang
direncanakan secara terperinci dan baik. Kriteria program bimbingan konseling berisi segala kegiatan yang akan dilakukan dalam kurun waktu tertentu, mulai dari
siapa yang dilibatkan, fasilitas yang dibutuhkan, dimana tempat pelaksanaannya, kapan waktu pelaksanannya, dimana semua itu harus disusun dengan baik
sehingga dapat memberikan banyak keuntungan, baik bagi siswa yang mendapat layanan, maupun bagi konselor yang menyelenggarakannya, serta mengurangi
hambatan dalam pelaksanaannya. Program pelayanan Bimbingan dan Konseling pada masing-masing satuan
sekolah dikelola dengan memperhatikan keseimbangan dan kesinambungan program antarkelas dan antarjenjang kelas, dan mensinkronisasikan program
pelayanan Bimbingan dan Konseling dengan kegiatan pembelajaran mata pelajaran dan kegiatan ekstra kurikuler, serta mengefektifkan dan mengefisienkan
penggunaan fasilitas sekolah.
2.3.2 Pengertian Program