10
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Pada bab ini akan menguraikan tentang penelitian terdahulu sebelum membahas lebih jauh tinjauan pustaka yang melandasi penelitian tentang Faktor
Determinan Kesenjangan antara Program Bimbingan Konseling dengan Pelaksanaannya di SMP Negeri Se-kota Semarang yang meliputi antara lain 1
Bimbingan dan Konseling di Sekolah, 2 Program dan Pelaksanaan Program di SMP 3 Kesenjangan antara program pelayanan dengan pelaksanaan, 4 Faktor
determinan antara program dengan pelaksanaannya.
2.1. Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu merupakan penelitian yang sudah dilakukan sebelumnya oleh peneliti lain. Tujuannya adalah sebagai bahan masukan bagi
pemula dan untuk membandingkan antara penelitian yang satu dengan yang lain. Dalam penelitian terdahulu akan diuraikan pokok bahasan sebagai berikut :
2.1.1 Penelitian Implementasi Program Bimbingan dan Konseling di Madrasah Aliyah
Penelitian yang dilakukan oleh Harianto pada tahun 2008 di Sleman Yogyakarta yang membahas mengenai Implementasi Program Bimbingan
Konseling di Madrasah Aliyah Negeri sebagai tesis program pascasarjanan di Universitas Negri Yogyakarta, dengan hasil penelitian menunjukkan bahwa : a
perencanaan program bimbingan dan konseling didasarkan pada hasil analisis
kebutuhan peserta didik, bersifat fleksibel, faktual, berkesinambungan dan berdasarkan skala prioritas; b pengorganisasian program bimbingan dan
konseling belum berjalan baik dengan indikasi masih terjadinya overlaping dalam pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling; c pelaksanaan program
bimbingan dan konseling menggunakan pola 17 dan pengadministrasiannya belum efektif; dan d pengawasan terhadap pelaksanaan program bimbingan dan
konseling dilakukan oleh kepala madrasah dan pengawas bidang bimbingan dan konseling dari madrasah.
Terkait hal itu, maka penelitian tersebut dapat dijadikan acuan bahwa pelaksanaan bimbingan konseling tidak lepas dari perencanaan program, dengan
perencanaan program yang baik juga akan memberikan acuan pelaksanaan yang baik, begitu juga sebaliknya. Dengan pengorganisasian yang baik pada program
bimbingan konseling akan menghindarkan dari keadaan overlapping tumpang tindih pada saat pelaksanaannya, administrasi terkait dengan pelaksanaan
bimbingan konseling juga perlu di siapkan dengan baik agar supaya pelaksanaan pelayanan bimbingan konseling dapat berjalan efektif.
2.1.2 Penelitian Tentang Program Bimbingan dan Konseling di SMP
Penelitian tentang program bimbingan konseling di sekolah yang dilakukan oleh Ibnu Sunanto pada tahun 2011 di SMP Se-Kabupaten Batang dengan hasil
penelitian yaitu perencanaan program 68,48 termasuk dalam kategori cukup baik, pelaksanaan program sebesar 63,33 termasuk dalam kategori cukup baik,
penilaian program sebesar 54,84 termasuk dalam kategori cukup baik, dan
prosentase secara keseluruhan program BK di SMP Negeri di Kabupaten Batang adalah sebesar 58,88 termasuk dalam kategori cukup baik.
Program memiliki komponen yang kompleks dari mulai perencanaan sampai penilaian kesemuanya berkesinambungan dan saling mempengaruhi satu dengan
lainnya, ada juga faktor-faktor yang mempengaruhi kesuksesan dalam program bimbingan konseling dari mulai perencanaan sampai pada penilaian. Terkait hal
itu, maka penilitian ini dapat dijadikan sebagai bahan acuan mengenai bagaimana program bimbingan itu, bahwa program bimbingan memang perlu di teliti untuk
diketahui apa saja yang bisa mempengaruhi dalam perencanaan dan pelaksanaannya.
2.1.3 Penelitian Tentang Managemen Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling di SMP