Penelitian Tentang Managemen Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling di SMP

prosentase secara keseluruhan program BK di SMP Negeri di Kabupaten Batang adalah sebesar 58,88 termasuk dalam kategori cukup baik. Program memiliki komponen yang kompleks dari mulai perencanaan sampai penilaian kesemuanya berkesinambungan dan saling mempengaruhi satu dengan lainnya, ada juga faktor-faktor yang mempengaruhi kesuksesan dalam program bimbingan konseling dari mulai perencanaan sampai pada penilaian. Terkait hal itu, maka penilitian ini dapat dijadikan sebagai bahan acuan mengenai bagaimana program bimbingan itu, bahwa program bimbingan memang perlu di teliti untuk diketahui apa saja yang bisa mempengaruhi dalam perencanaan dan pelaksanaannya.

2.1.3 Penelitian Tentang Managemen Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling di SMP

Penelitian tentang manajemen pelaksanaan BK di SMP yang dilakukan oleh Purwadi 2009 sebagai tesis program pascasarjana di Universitas Negeri Yogyakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana managemen pelaksanaan Bimbingan dan Konseling dalam KTSP yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi dengan judul penelitian “The Management of the Implementation of Guidance and Counseling in School Based Curriculum in SMP Negeri 2 Turi Sleman Regency”, hasil penelitian menunjukkan bahwa Pertama, perencanaan dilaksanakan melalui tahap: rapat guru BK untuk menyusun draf, rapat koordinasi dengan Kepala Sekolah, Staf Urusan dan Wali Kelas untuk penyempurnaan draf, penyusunan perencanaan oleh guru BK. Kedua, pelaksanaan BK: dilaksanakan dalam jam pelajaran dan di luar jam pelajaran, melibatkan Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah, Wali Kelas, guru, staf urusan, tata usaha, orang tua, dan pihak lain di luar sekolah; meliputi pelayanan dasar, pelayanan responsif, dukungan sistem dan manajemen program; tempat pelaksanaan di sekolah dan di luar sekolah, Ketiga, evaluasi : yang dilaksanakan evaluasi hasilproduk. Keempat, kegiatan yang tidak dilaksanakan dan diduga bepengaruh terhadap penurunan rata-rata nilai ujian nasional, yaitu: tidak ada program khusus bimbingan belajar untuk siswa kelas IX yang diprediksi nilai hasil ujiannya rendah, tidak dilaksanakan evaluasi proses pelayanan bimbingan dan konseling. Kelima, manajemen pelaksanaan BK sesuai dengan konsep manajemen BK dalam KTSP. Temuan tambahan yaitu hambatan: pertama, ruang BK yang sempit, diatasi dengan menggunakan ruang lain; kedua, anggaran BK tidak tersedia, diatasi menggunakan anggaran yang sesuai. Terkait hal tersebut maka penelitian diatas dapat dijadikan acuan bahwa pelayanan bimbingan konseling perlu diaturdikelola sebaik mungkin guna membuat perencanaan yang tepat, dan mampu di laksanakan dengan baik oleh seluruh pihak yang bersangkutan agar supaya mampu memberikan bantuan yang tepat bagi siswa untuk dapat berkembang secara optimal. Perencanaan kegiatan bimbingan konseling dilakukan dan disusun berdasarkan tahapan yang memerlukan koordinasi dengan berbagai pihak. Pelaksanaan bimbingan konseling juga melibatkan banyak pihak dan disesuaikan dengan kebutuhan siswa itu sendiri.

2.2 Bimbingan dan Konseling

Dokumen yang terkait

IMPLEMENTASI LAYANAN KONSULTASI DALAM BIMBINGAN KONSELING DI SMK NEGERI SE KOTA SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2015

1 39 114

PEMAHAMAN GURU BK TENTANG LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING (BK) FORMAT KLASIKAL DI SMP SE KOTA SEMARANG TAHUN AJARAN 20152016

13 82 168

PERBEDAAN PEMAHAMAN GURU BK TENTANG KONSELING KELOMPOK ANTARA ALUMNI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES) DAN ALUMNI NON UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES) DI SMP NEGERI SE KOTA SEMARANG TAHUN AJARAN 2013 2014

0 3 164

TINGKAT KOMUNIKASI INTERPERSONAL MAHASISWA JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG ANGKATAN TAHUN 2011, 2012 DAN 2013

2 27 149

KOMPETENSI PROFESIONAL GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM PELAKSANAAN PELAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMP NEGERI SE KOTA CILACAP TAHUN PELAJARAN 2012 2013

2 44 169

PENERAPAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU BIMBINGAN DAN KONSELING PASCA SERTIFIKASI (STUDI DESKRIPTIF PADA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING SMP NEGERI SE KABUPATEN REMBANG TAHUN AJARAN 2012 2013)

10 91 138

FAKTOR DETERMINAN KETIDAKTERLAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DI SMK Se KOTA PEKALONGAN TAHUN AJARAN 2012 2013

0 5 128

PROFIL KUALITAS PRIBADI GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI (SMPN) SE-KOTA BANDUNG: Studi Terhadap Kualitas Pribadi Guru Bimbingan dan Konseling di Sekolah Menengah Pertama Negeri se-Kota Bandung Tahun Pelajaran 2012-2013.

0 3 50

TINGKAT PEMAHAMAN GURU BK TENTANG PERAN DAN FUNGSI MUSYAWARAH GURU BIMBINGAN DAN KONSELING (MGBK) DI SMP NEGERI SE-KOTA SEMARANG -

0 0 83

PERAN MUSWARAH GURU BIMBINGAN DAN KONSELING (MGBK) DAN KOMPETENSI PROFESIONAL KONSELOR DI SMP NEGERI SE-KOTA SEMARANG TAHUN 2015 -

0 3 66