2.4.1 Personel atau Pelaksana
Bimbingan konseling melibatkan banyak personel didalamnya, mulai dari kepala sekolah, wakil kepala sekolah, konselor itu sendiri, koordinator guru
prmbimbing konselor, staf administrasi, guru mata pelajaran, dan wali kelas, akan tetapi disini yang memiliki peran utama sebagai pelaksana bimbingan dan
konseling adalah konselor sekolah. Konselor inilah yang mengendalikan dan sekaligus melaksanakan berbagai
layanan dan kegiatan bimbingan dan konseling yang menjadi tanggung jawabnya. Dalam melaksanakan tugas-tugas dan tanggung jawabnya itu konselor menjadi
“pelayan” bagi pencapaian tujuan pendidikan secara menyeluruh, khususnya bagi terpenuhinya kebutuhan dan tercapainya tujuan-tujuan perkembangan masing-
masing peserta didik. Dalam kaitannya dengan tujuan yang luas itu konselor tidak hanya berhubungan dengan peserta didik saja melainkan dengan pihak-pihak luar
seperti guru dan personel sekolah lainnya, orang tua, masyarakat pada umumnya. Kepada mereka itulah konselor menjadi “pelayan” dan tanggung jawab dalam arti
yang penuh dengan kehormatan, dedikasi, dan keprofesionalan. Karena bimbingan konseling merupakan kegiatan yang sangat kompleks, maka konselor sekolah pun
memiliki tugas yang kompleks seperti yang di jelaskan melalui kutipan dibawah ini :
Tugas Guru Pembimbing konselor a
Memasyarakatkan kegiatan bimbingan b
Merencanakan program bimbingan c
Melaksanakan persiapan kegiatan bimbingan d
Melaksanakan layanan bimbingan terhadap sejumlah siswa yang menjadi tanggung jawabnya minimal sebanyak 150 siswa.
Apabila diperlukan, karena jumlah guru pembimbing kurang mencukupi dibanding dengan jumlah siswa yang ada, seorang
guru pembimbing dapat menangani lebih dari 150 orang siswa. Dengan menangani 150 orang siswa secara intensif dan
menyeluruh, berarti guru pembimbing telah menjalankan tugas wajib seorang guru, yaitu setara dengan 18 jam pelajaran
seminggu.
e Melaksanakan kegiatan penunjang bimbingan.
f Menilai proses dan hasil kegiatan layanan bimbingan
g Menganalisis hasil penilaian
h Melaksanakan tindak lanjut berdasarkan hasil analisis penilaian
i Mengadministrasikan kegiatan bimbingan dan konseling, dan
j Mempertanggungjawabkan tugas dan kegiatan kepada
kordinator guru pembimbing. Juntika, 2005:48. Berdasarkan hal diatas maka seorang konselor dituntut memiliki
kemampuan atau kompetensi dan ketrampilan sesuai dengan profesinya sebagai konselor. Karena tanpa kepemilikan kemampuan atau kompetensi dan ketrampilan
dalam kegiatan bimbingan dan konseling tidak mungkin konselor dapat melaksanakan tugasnya dengan baik.
2.4.2 Sasaran Utama Bimbingan Konseling