Harga Bayangan Tenaga Kerja

bahwa border price hanya pada komponen atau bahan baku pembuatan pestisida dan herbisida tersebut, sehingga sulit untuk menentukan harga bayangan berdasarkan border price bahan baku. Selain itu karena baik herbisida maupun pestisida merupakan input sarana produksi yang tidak mendapatkan subsidi dari pemerintah, sehingga harga jual di lepas ke mekanisme pasar pasar bebas. Untuk itu harga sosial harga bayangan sama dengan harga privatnya harga aktualnya. Terlihat pada Tabel 13 bahwa untuk sewa alat pipil menggunakan satuan Rp per kg. Hal ini karena perhitungan sewa alat pipil berdasarkan jumlah koli kg jagung pipilan yang dihasilkan. Dimana untuk pembayaran sewa alat rata-rata dihargai sebesar Rp. 56 per kg jagung pipilan. Biasanya pembayaran dalam bentuk uang tunai namun ada pula penyewa alat yang membayar dalam bentuk natura jagung pipilan, hal ini terjadi sesuai kesepakatan kedua belah pihak.

5.4.4. Harga Bayangan Tenaga Kerja

Tenaga kerja dalam penelitian ini digolongkan ke dalam tenaga kerja terampil dan tidak terampil. Tenaga kerja terampil yaitu tenaga kerja pengolahan tanah dengan bantuan ternak dan traktor, tenaga kerja penanaman dengan bantuan ternak larik, tenaga kerja pengendalian hama dan penyakit penyemprotan, tenaga kerja pemipilan operator alat pipil, tenaga kerja pengangkutan dengan bantuan gerobak sapi dan kendaraan lainnya mobil dan bentor. Harga bayangan upah tenaga kerja terampil tersebut disamakan dengan harga aktualnya privat. Adapun tenaga kerja tidak terampil tanpa bantuan alat dan atau ternak penentuan harga bayangan tenaga kerja sebesar 80 persen dari tingkat upah yang berlaku Suryana, 1980 Tabel 14. Kalau di Bolaang Mongondow saat ini upah tenaga kerja harian yang berlaku rata-rata Rp. 35 000 per HOK, maka harga bayangannya rata-rata sebesar Rp. 28 000 per HOK. Hal ini didasari pada asumsi bahwa terdapat 20 persen opportunity cost dari para petani tersebut untuk memperoleh pendapatan pekerjaan di luar usahatani jagung atau dengan kata lain 20 persen opportunity cost tersebut merupakan jumlah pendapatan di luar kegiatan usahatani jagung, misalnya menjadi pembantu tukang bangunan, pemanjat kelapa dan lain-lain. Tabel 14. Rekap Harga Privat dan Sosial Upah Tenaga Kerja Tidak Terampil Usahatani Jagung di Lokasi Penelitian No. Uraian Unit Harga Privat Rp Harga Sosial Rp 1. Olah tanah I manusia RpHOK 53 032 42 426 2. Olah tanah II manusia Rp HOK 60 000 48 000 3. Garu I manusia Rp HOK 65 000 52 000 4. Garu II manusia Rp HOK 65 000 52 000 5. Penanaman manusia Rp HOK 49 758 39 807 6. Penyiangan 1 2 Rp HOK 50 176 40 141 7. Pemupukan 1 2 Rp HOK 52 313 41 850 8. Panen kupas Rp HOK 48 389 38 711 9. Jemur Rp HOK 49 022 39 218 10. Pemipilan manusia Rp HOK 31 750 25 400 11. Pengangkutan manusia Rp HOK 50 783 40 626 Selengkapnya mengenai harga privat dan sosial upah tenaga kerja usahatani jagung dilihat pada Lampiran 3. Sedangkan tenaga kerja pada usahatani padi di Lampiran 4.

5.4.5. Harga Bayangan Suku Bunga Modal