Harga Bayangan Tenaga Kerja Harga Bayangan Suku Bunga Modal

bersaing sempurna. Oleh karenanya, harga bayangan untuk peralatan pertanian ditentukan berdasarkan atau sama dengan harga pasarnya. Demikian pula dengan traktor untuk pengolahan tanah. Di lokasi penelitian traktor hanya dimiliki oleh kelompok tani atau desa, sedangkan para petani yang hendak menggunakannya dikenakan biaya sewa dengan ketentuan borongan. Sehingga sangat sukar untuk menentukan komponen asing dan domestiknya sebab para penyewa atau petani responden tidak tahu menahu mengenai masalah solar atau oli yang digunakan, lagipula terkadang satu kali pengisian solar dapat digunakan sampai dua minggu atau untuk 2 – 3 petani penyewa, sehingga untuk memudahkan maka komponen traktor dimasukkan dalam input non tradable faktor domestik. Dengan asumsi bahwa para petani setempat dapat dengan mudah mengakses atau menyewa traktor tersebut.

4.5.4. Harga Bayangan Tenaga Kerja

Bila pasar tenaga kerja bersaing sempurna, maka tingkat upah yang berlaku mencerminkan opportunity costnya. Artinya, tingkat upah yang berlaku merupakan nilai produk marginal Gittinger, 1986. Hal ini tidak berlaku untuk sektor pertanian karena tingkat upah pedesaan cenderung lebih tinggi tidak mengikuti terikat dengan ketentuan upah minimum karena adanya kegiatan gotong royong di Bolaang Mongondow disebut “tumoyo”. Pearson et al. 2005 mengemukakan bahwa hampir seluruh tenaga kerja dalam kegiatan usahatani di pedesaan adalah tenaga kerja tidak terampil. Dengan demikian tingkat upah privat tingkat upah pasar dapat digunakan sebagai penduga yang baik bagi tingkat upah sosialnya. Walaupun diakui divergensi akan terjadi pada upah tenaga kerja terampil. Meskipun begitu, dalam penelitian ini mengacu pada metode perhitungan oleh Suryana 1980, dimana khusus untuk tenaga kerja pengolahan tanah dengan bantuan ternak dan atau traktor, harga bayangannya disamakan dengan tingkat upah pasar upah yang berlaku di lokasi penelitian, karena dengan tambahan penggunaan alat tersebut maka dapat digolongkan ke dalam tenaga kerja terampil. Disamping itu biasanya menjelang penanaman dibutuhkan tenaga kerja yang cukup besar pengolahan tanah begitupun pada saat panen, sehingga diasumsikan pasar tenaga kerja mendekati persaingan sempurna. Sedangkan tenaga kerja tidak terampil diperhitungkan sebesar 80 persen dari upah aktualnya.

4.5.5. Harga Bayangan Suku Bunga Modal

Harga bayangan suku bunga modal adalah tingkat suku bunga tertentu atau tingkat pengembalian riil atas proyek-proyek pemerintah Suryana, 1980. Tingkat suku bunga modal diperlukan dalam menghitung biaya tunai yang dikeluarkan pada proses usahatani mulai tanam sampai panen. Dalam penelitian ini, penentuan harga bayangan suku bunga modal melalui pendekatan tingkat suku bunga Bank Indonesia BI-rate. Sedangkan penentuan harga privat suku bunga modal digunakan suku bunga kredit pada lembaga kredit informal pedesaan.

4.5.6. Harga Bayangan Nilai Tukar Rupiah