IV. METODOLOGI PENELITIAN
4.1. Waktu dan Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan dari Bulan Pebruari sampai April 2009, mengambil lokasi di 5 Kecamatan pada wilayah zona lahan kering dataran rendah
Kabupaten Bolaang Mongondow, yaitu: Poigar, Bolaang, Bolaang Timur, Lolayan dan Lolak. Selanjutnya dari lima kecamatan tersebut diambil masing-
masing satu desa, yaitu Desa Nonapan I Kecamatan Poigar, Desa Bolaang Kecamatan Bolaang Timur, Desa Langagon Kecamatan Bolaang, Desa Lolayan
Kecamatan Lolayan dan Desa Lolak II Kecamatan Lolak.
4.2. Data dan Sumber Data
Kegiatan penelitian ini lebih terfokus pada kegiatan survei. Dalam survei, data dan informasi dikumpulkan dengan menggunakan daftar kuesioner secara
terstruktur dan interview langsung. Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari hasil
wawancara dengan para petani, pedagang pengumpul desa dan kecamatan, Penyuluh Pertanian Lapangan PPL, sedangkan data sekunder diperoleh dari
Badan Pusat Statistik BPS Sulawesi Utara dan Bolaang Mongondow, Dinas Pertanian dan Peternakan Propinsi dan Kab. Bolaang Mongondow, Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah BAPPEDA Bolaang Mongondow, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Propinsi Sulawesi Utara dan Kabupaten Bolaang
Mongondow, Bea Cukai, dan Pelindo. Adapun data-data yang dikumpulkan adalah sebagai berikut:
Data Primer: 1.
Input-input tradable dan faktor domestik non tradable yang berlaku di Sulawesi Utara.
2. Karakteristik rumahtangga tani
3. Penguasaan aset lahan
4. Kegiatan usahatani : pendapatan, penggunaan faktor-faktor produksi, hasil-
hasil yang diperoleh berhubungan dengan nomor 1 5.
Kegiatan dan karakteristik on farm, off farm dan non farm berhubungan dengan nomor 1 dan 4.
6. Pemasaran hasil produksi dan pengadaan sarana produksi berhubungan
dengan nomor 1, 4 dan 5. 7.
Penentuan harga ditingkat petani
Data Sekunder: 1.
Aturan pemerintah mengenai pengusahaan komoditas jagung serta sarana dan prasarana pendukungnya, termasuk ketentuan tentang pajak ekspor – impor,
perizinan dan sebagainya. 2.
Perkembangan produksi usahatani, volume dan nilai ekspor serta impor selama kurang lebih 5 tahun terakhir lebih dikhususkan di Propinsi Sulawesi Utara.
3. Perkembangan harga-harga ekspor, harga domesik, pendapatan dan nilai tukar
mata uang negara pengimpor. 4.
Pola usahatani jagung di Kabupaten Bolaang Mongondow masing-masing kecamatan.
4.3. Prosedur Penelitian dan Metode Pengambilan Contoh