Dari kerangka di atas diharapkan akan dihasilkan suatu acuan pengembangan pertanian daerah berdasarkan skala prioritas, selain dapat menjadi
andalan pertumbuhan perekonomian daerah, juga akan dapat ditetapkan beberapa komoditas yang dapat memberi kepastian usaha bagi para petani berdasarkan
spesifikasi wilayah.
3.2. Policy Analysis Matrix
Policy Analysis Matrix PAM menyediakan informasi untuk membantu
pengambil kebijakan di pusat dan daerah terhadap tiga isu sentral dari analisis kebijakan pertanian. Isu pertama adalah apakah sistem pertanian kompetitif di
bawah teknologi dan harga-harga yang ada saat ini. Apakah para petani, pedagang dan pengolah memperoleh keuntungan ketika menghadapi harga aktual pasar.
Kebijakan harga akan mengubah nilai dari output atau biaya input serta pula profitabilitas privat dalam sistem. PAM dapat menunjukkan efek secara individual
maupun kolektif dari harga dan kebijakan faktor. Selain itu PAM juga menyediakan informasi baseline yang penting dan esensial untuk analisis benefit-
cost analisis keuntungan biaya dari suatu investasi pertanian Pearson et al.
2005. Selanjutnya model PAM dapat pula digunakan untuk menganalisis efisiensi ekonomi dan besarnya insentif atau intervensi pemerintah serta dampaknya pada
sistem komoditas secara bersamaan Yao, 1997; Emilya, 2001. Isu yang kedua adalah dampak dari investasi publik pada infrastruktur
dalam efisiensi sistem pertanian. Efisiensi diukur dengan profitabilitas sosial, penilaian dari keuntungan dalam efisiensi harga. Kesuksesan investasi publik
pada irigasi atau transportasi akan meningkatkan nilai output atau menurunkan
biaya input. Perbandingan keuntungan sosial sebelum dan sesudah adanya investasi publik dapat menjadi tolok ukur peningkatan dalam social profit. Isu
yang ketiga hampir sama dengan komponen isu kedua adalah dampak dari investasi publik yang baru dalam penelitian pertanian atau teknologi pada efisiensi
sistem pertanian. Kesuksesan investasi publik dalam penyediaan benih unggul baru, teknik pertanian, atau teknologi pengolahan akan meningkatkan hasil
pertanian atau hasil olahan dan sekaligus meningkatkan penerimaan atau menurunkan biaya-biaya. Perbandingan keuntungan sosial sebelum dan sesudah
adanya investasi publik dalam penelitian dapat merupakan tolok ukur perolehan keberhasilan dalam social profitability.
Analisis PAM dapat digunakan pada sistem komoditas dengan berbagai wilayah, tipe usahatani dan teknologi. Tabel 2 memberi gambaran bahwa PAM
terdiri dari tiga baris, dimana baris pertama adalah perhitungan dengan private price
harga pasar aktual yaitu harga yang diterima petani, baris kedua merupakan perhitungan social price harga bayangan yaitu harga yang
menggambarkan nilai sosial atau nilai ekonomi yang sesungguhnya bagi unsur biaya maupun hasil, dari dua perhitungan tersebut masing-masing dihitung
keuntungan. Keuntungan merupakan perbedaan antara penerimaan dan biaya. Perbedaan perhitungan antara private price dengan social price disebabkan
terjadinya kegagalan pasar atau masuknya kebijakan pemerintah yang terletak pada baris ketiga. Jika kegagalan pasar dianggap faktor yang tidak begitu
berpengaruh, maka perbedaan tersebut lebih banyak disebabkan adanya insentif kebijakan yang dapat dianalisis Monke and Pearson, 1989; Emilya, 2001.
Setiap matriks memiliki empat kolom yaitu kolom pertama adalah penerimaan, kolom kedua adalah kolom biaya yang terdiri dari biaya input yang
dapat diperdagangkan tradable input dan biaya faktor domestik domestic factors
. Input yang digunakan seperti pupuk, pestisida, benih bibit, peralatan dan lain-lain dipisahkan menjadi input yang dapat diperdagangkan dan faktor
domestik Monke and Pearson, 1989; Pearson et al. 2005. Tabel 2. Policy Analysis Matrix
Uraian Penerimaan
revenue Biaya
Profit Input tradable
Faktor domestik
Nilai finansial private price
A B C D = A – B –
C Nilai ekonomi
social price E F G
H = E – F – G
Divergensi dampak
kebijakan dan distorsi pasar
I = A – E J = B - F
K = C - G L = D – H =
I – J – K
Sumber : Monke and Pearson 1989
Keterangan : D = private profitability; H = social profitability; I = output transfer; J = input
transfer ; K = factor transfer; L = net transfer
Penggunaan private
dan social price dalam matriks PAM menggambarkan bahwa matriks ini mengandung analisis privat dan sosial. Dalam analisis sosial,
tinjauan aktivitas dilihat dari sudut masyarakat secara keseluruhan sedangkan pada analisis privat tinjauan aktivitas pelaku ekonomi individu atau perusahaan
yang berkepentingan langsung dalam kegiatan ekonomi. Matriks PAM menunjukkan tingkat efisiensi penggunaan sumberdaya.
IV. METODOLOGI PENELITIAN
4.1. Waktu dan Lokasi Penelitian