54
menunjukkan bahwa soalnya terlalu mudah. Menurut aturan yang diikuti, indeks kesukaran sering diklasifikasikan sebagai berikut :
P 0,30 : soal sukar
0,30 ≤P≤0,70 : soal cukup sedang P 0,70
: soal mudah Arikunto, 2009:207
d. Daya Beda Discriminating Power
Daya beda item adalah kemampuan suatu butir item tes hasil belajar untuk dapat membedakan testee yang mempunyai
kemampuan tinggi dengan testee yang kemampuanya rendah, sehingga sebagian besar testee yang mempunyai kemampuan tinggi
untuk menjawab butir item tersebut lebih banyak yang menjawab betul, sementara testee yang kemampuanya rendah untuk menjawab
butir item tersebut sebagian besar tidak dapat menjawab item dengan betul. Daya beda harus diusahakan positif dan setinggi mungkin.
Butir soal yang mempunyai daya beda positif dan tinggi berarti butir tersebut dapat membedakan dengan baik siswa kelompok atas dan
bawah. Siswa kelompok atas adalah kelompok siswa yang tergolong pandai atau mencapai skor total hasil belajar yang tinggi dan siswa
kelompok bawah adalah kelompok siswa yang bodoh atau memperoleh skor total hasil belajar yang rendah.
Adapun cara menentukan dua kelompok itu bisa bervariasi, misalnya: dapat menggunakan median sehingga pembagian menjadi
55
dua kelompok itu terdiri atas 50 testee kelompok atas dan 50 testee kelompok bawah, dapat juga dengan hanya mengambil 27
dari testee yang termasuk dalam kelompok atas dan 27 lainya diambilkan dari testee yang termasuk dalam kelompok bawah, dapat
juga menggunakan angka persentase lainya. Klasifikasi Daya Pembeda:
D : 0,00 – 0,20 : jelek
D : 0,20 – 0,40 : cukup
D : 0,40 – 0,70 : baik
D : 0,70 – 1,00 : baik sekali
D : Bertanda negatif Arikunto, 2009 : 211-218.
Dalam penelitian pengembangan tes pilihan ganda yang berkualitas peneliti dalam menentukan daya beda soal menggunakan
median sehingga pembagian menjadi dua kelompok itu terdiri atas 50 testee kelompok atas dan 50 testee kelompok bawah karena
subjek coba dalam penelitian ini jumlahnya kurang dari 100.
e. Pola Jawaban Soal
Pola jawaban soal adalah distribusi testee dalam hal menentukan pilihan jawaban pada soal bentuk pilihan ganda. Pola
jawaban soal diperoleh dengan menghitung banyaknya testee yang memilih pilihan jawaban a,b,c, atau d atau yang tidak memilih