53
ulang. Hopkins dan Atens 1979:5 menyatakan reliabilitas sebagai konsistensi pengamatan yang diperoleh dari pencatatan berulang
baik pada satu subjek maupun sejumlah subjek. Kerlinger memberikan beberapa batasan tentang reliabilitas
yaitu: 1 reliabilitas dicapai apabila kita mengukur himpunan objek yang sama berulang kali dengan instrumen yang sama atau serupa
akan memberikan hasil yang sama atau serupa, 2 reliabilitas dicapai apabila ukuran yang diperoleh dari suatu instrumen pengukur
adalah ukuran “yang sebenarnya” untuk sifat yang diukur, dan 3 keandalan dicapai dengan meminimalkan galat pengukuran yang
terdapat dalam suatu instrumen pengukur Purwanto, 2009:154.
c. Tingkat Kesukaran Difficulty Index
Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sukar. Soal yang terlalu mudah tidak merangsang siswa untuk
mempertinggi usaha memecahkanya. Sebaliknya soal yang terlalu sukar akan menyebabkan siswa menjadi putus asa dan tidak
mempunyai semngat untuk mencoba lagi karena di luar jangkauanya. Tingkat kesukaran difficulty index dapat didefinisikan sebagai
proporsi siswa peserta tes yang menjawab benar. Besarnya indeks kesukaran antara 0,00 sampai dengan 1,0. Indeks kesukaran ini
menunjukan taraf kesukaran soal. Soal dengan indeks kesukaran 0,0 menunjukkan bahwa soal itu terlalu sukar , sebaliknya indeks 1,0
54
menunjukkan bahwa soalnya terlalu mudah. Menurut aturan yang diikuti, indeks kesukaran sering diklasifikasikan sebagai berikut :
P 0,30 : soal sukar
0,30 ≤P≤0,70 : soal cukup sedang P 0,70
: soal mudah Arikunto, 2009:207
d. Daya Beda Discriminating Power
Daya beda item adalah kemampuan suatu butir item tes hasil belajar untuk dapat membedakan testee yang mempunyai
kemampuan tinggi dengan testee yang kemampuanya rendah, sehingga sebagian besar testee yang mempunyai kemampuan tinggi
untuk menjawab butir item tersebut lebih banyak yang menjawab betul, sementara testee yang kemampuanya rendah untuk menjawab
butir item tersebut sebagian besar tidak dapat menjawab item dengan betul. Daya beda harus diusahakan positif dan setinggi mungkin.
Butir soal yang mempunyai daya beda positif dan tinggi berarti butir tersebut dapat membedakan dengan baik siswa kelompok atas dan
bawah. Siswa kelompok atas adalah kelompok siswa yang tergolong pandai atau mencapai skor total hasil belajar yang tinggi dan siswa
kelompok bawah adalah kelompok siswa yang bodoh atau memperoleh skor total hasil belajar yang rendah.
Adapun cara menentukan dua kelompok itu bisa bervariasi, misalnya: dapat menggunakan median sehingga pembagian menjadi