Tahap-Tahap Penelitian dan Pengembangan Perangkat Tes Hasil
membosankan, dengan metode ceramah dan latihan soal yang diberikan oleh guru kepada siswa menyebabkan tingkat partisipasi
dan minat siswa terhadap mata pelajaran geografi relatif rendah.Analisis kebutuhan evaluasi dilihat dari evaluasi yang
disusun oleh guru di SMA Negeri 11 Purworejo.Terkait dengan materi, susunankonstruksi tes, dan tingkatan kompetensi yang diuji.
2. Pengumpulan Informasi
Pengumpulan informasi diperlukan untuk mengumpulkan informasi dari masalah yang ada yang akan digunakan sebagai bahan
perencanaan. Pengumpulan informasi ini berupa penelaahan materi yang diajarkan dan evaluasi yang biasanya dilakukan di sekolah, dan
tes yang disusun oleh guru.Tes buatan guru kemudian dianalisis dari segi isi dan kontruk.Dari segi konstruk analisis dilakukan dengan
taksonomi Bloom, dimana butir soal yang disusun sesuaitermasuk ke dalam tingkatan kognitif yang mana, mulai dari C1 sampai
C6.Dari segi isi butir soal dianalisis dari tingkat kesukaran, daya pembeda, efektivitas distraktor, validitas, reliabilitas, menggunakan
bantuan software anates. Kemudian hasil dari analisis soal tersebut dijadikan
patokanacuan dalam penyusunan perangkat tes yangakan disusun oleh peneliti.
3. Desain Produk
Desain produk dilakukan untuk mendesain perangkat tes yang akan digunakan untuk uji coba. Desain produk ini berkaitan
dengan pengembangan kisi-kisi soal, proporsi materi yang akan dikeluarkan dalam butir soal, tingkatan kognitif yang diperlukan, dan
pengembangan instrumen penelitian. Kisi-kisi instrumen penilaian dilakukan untuk memetakan materi yang diperlukan untuk
melakukan evaluasi dalam pembelajaran yang telah dilaksanakan. Kisi-kisi ini terdiri dari materi, tingkatan kognitif yang dibutuhkan,
dan indikator soal yang akan digunakan untuk mengevaluasi. Hasil pengembangan kisi-kisi ini digunakan sebagai bahan pertimbangan
untuk merancang instrumen yang akan disusun, sehingga bisa disesuaikan dengan kebutuhan lapangan.
4. Validasi Desain Perangkat Tes
Sugiyono 2007:414 menyebutkan bahwa validasi suatu produk materi tes dapat dilakukan dengan cara menghadirkan
beberapa pakar yang sudah berpengalaman untuk menilai produk baru yang dirancang tersebut.
Validasi dilakukan oleh para ahli atau pakar dosen dan guru pengampu mata pelajaran geografi. Pakar yang ditunjuk meliputi
pakar kurikulum dan evaluasi yaitu Sriyanto, S.Pd, M.Pd, Drs. Tukidi M.Pd. Pakar materi kami menunjuk Wahyu Setyaningsih,
S.T, M.T dan Ariyani Indrayati, S.Si, M.Si. Peneliti juga menunjuk
guru pengampu mata pelajaran geografi di sekolah SMA di Kabupaten Purworejo untuk menjadi pakar mengoreksi perangkat
tes hasil belajar yang akan digunakan untuk penelitian, hal ini dimaksudkan agar peneliti memahami sejauh mana potensi siswa
yang akan dijadikan objek penelitian terkait dengan terlalu melenceng luas. Guru geografi yang ditunjuk adalah Mardono S.Pd
Guru SMA Negeri 11 Purworejo. Penilaian para pakar dimaksudkan untuk mendapatkan
penilaian serta masukan berupa saran dan kritik terhadap perangkat tes yang dibuat peneliti draft I sebagai alat evaluasi hasil
belajar.Validasi perangkat tes yang dimaksud adalah validasi bahasa, validasi materi serta kesesuaian susunan untuk pokok bahasan
fenomena geosfer kelas X SMA Negeri 11 Purworejo pada perangkat tes yang telah dibuat pada tahap perancangan. Hasil
validasi ini kemudian dianalisis dan digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam merevisi draft I. Materi tes yang telah direvisi
berdasarkan hasil validasi disebut draft II. 5.
Uji coba kelompok kecil small group tryout Uji coba tahap perorangan ini dilakukan dengan melakukan
simulasi terhadap
perangkat tes
yang digunakan
Sugiyono,2007:414.Uji coba perorangan ini dilakukan oleh 6 siswa kelas X SMA Negeri 11 Purworejo. Peneliti mengambil secara acak
6 siswa yang ditunjuk untuk melakukan uji perorangan dengan
mempunyai kriteria yang berbeda-beda yaitu 2 orang siswa berkemampuan tinggi, 2 orang siswa berkemampuan sedang dan 2
orang siswa berkemampuan rendah. Hasil dari uji perorangan digunakan untuk merevisi draft II sehingga menghasilkan draft III.
6. Uji coba lapangan I
Setyosari 2012:230 menjelaskan uji coba lapangan ini sebagai uji dalam kondisi yang sebenarnya. Uji coba lapangan ini
melibatkan subyek yang lebih besar lagi. Dalam uji coba lapangan ini peneliti mengambil satu kelas secara acak yang akan dijadikan
kelas uji coba. Pada uji coba lapangan I ini dilakukan pada tanggal 23 April 2013 di kelas X-1. Data hasil penelitian dikumpulkan
melalui data hasil tes yang selanjutnya dianalisis dan dijadikan bahan pertimbangan untuk melakukan revisi. Hasil uji coba kelompok luas
ini digunakan untuk perbaikan draft III.
7. Uji coba lapangan II
Uji coba lapangan yang kedua ini melibatkan subjek yang berbeda dari uji coba lapangan I. Uji coba II dilaksanakan pada
tanggal 13 Mei 2013 di kelas X-4. Data hasil penelitian dikumpulkan melalui data hasil tes yang selanjutnya dianalisis. Hasil uji coba
kelompok luas ini digunakan untuk perbaikan draft III dan menjadi draft final. Kemudian dianalisis dan digunakan untuk revisi dan
menghasilkan perangkat tes yang memiliki kualitas yang baik. Diagram alur penelitian dapat dilihat pada gambar 3.1
82 Gambar 3.1. Diagram Alur Penelitian
Tahap Pasca Penelitian
Analisis Data Penyusunan Laporan
Revisi Akhir
Perangkat Tes Pilihan Ganda
yang berkualitas
Pengembangan Instrumen Identifikasi Potensi
Masalah
Tahap Pra Lapangan
Observasi Awal Proposal
Instrumen
Tahap Pelaksanaan
Ijin Penelitian
Perangkat Tes Pilihan Ganda I Menentukan Tujuan Penilaian
Menentukan SK dan KD
Pengembangan Prototipe Tes I
Uji Ahli
uji perorangan
Pengembangan Prototipe Tes II
Uji kelompok kecil
Uji lapangan 1, 2, 3, dan 4
Pengembangan Prototipe Tes III
revisi revisi
Instrumen Tes
Kaidah Penulisan Soal Tidak
Sesuai
89
82