Penelitian Terdahulu LANDASAN TEORI

76 pengembangan RD dengan lokasi penelitian di SMA Negeri 11 Purworejo tahun ajaran 20122013 dengan subjek penelitian yaitu kelas X semester genap. Penelitian dengan judul “Pengembangan Perangkat Tes Hasil Belajar Mata Pelajaran Geografi Kelas XI IPS Madrasah Aliyah MA Al Asror Semarang Tahun Ajaran 20112012” oleh Luthfi Mubarok dengan kesimpulan hasil analisis tingkat kesukaran uji coba soal pertama hingga ketiga diperoleh soal kurang baik digunakan berturut-turut sebesar 20 soal 40, 30 soal 60, dan 45 soal 90, analisis daya pembeda berturut- turut sebesar 25 soal 50, 36 soal 72, dan 48 soal 96, analisis validitas berturut-turut sebesar 29 soal 58, 29 soal 58, dan 47 soal 94, analisis reliabilitas pada uji coba pertama diperoleh nilai r 11 =0,735 r tabel = 0,235 dari 68 siswa, uji coba kedua r 11 =0,776 r tabel = 0,254 dari 59 siswa, r 11 =0,87 r tabel = 0,235 dari 70 siswa. Perbedaan penelitian yang dilakukan oleh Luthfi Mubarok dengan penelitian ini terletak pada langkah penelitian yakni pada penelitian Luthfi Mubarok hanya mengujicobakan pada semua siswa sebanyak tiga kali, sedangkan pada penelitian ini sebelumnya menggunakan validasi ahli oleh pakar evaluasi dan materi, guru bidang studi dan secara paralel dilakukan uji coba perorangan kepada siswa, kemudian soal direvisi dan diujicobakan lagi pada uji coba kelompok kecil, kemudian direvisi dan diujicobakan pada uji lapangan. Menurut lokasi penelitian juga berbeda lokasi penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 11 Purworejo, sedangkan penelitian Luthfi Mubarok dilaksanakan di Madrasah Aliyah MA 77 Al Asror Semarang. Kisi-kisi yang digunakan pada penelitian Luthfi Mubarok disusun berdasarkan taksonomi Bloom yang lama, sedangkan pada penelitian ini menggunakan taksonomi Bloom yang baru. Penelitian dengan judul “Analisis Butir Tes STAIN Pamekasan” oleh Rufismada dengan kesimpulan prototipe perangkat soal yang dikembangkan dikategorikan valid dan praktis, kelemahannya analisis yang dilakukan dengan taksonomi Bloom yang lama dan prototipe perangkat soal yang dikembangkan hanya mencakup sampai pada tingkatan kognitif aplikasi C3. Perbedaannya dengan penelitian ini adalah penelitian ini bertjuan memperoleh tes pilihan ganda yang berkualitas secara teoritik dan empirik. Menurut lokasi penelitian juga berbeda lokasi penelitian dalam pengembangan tes pilihan ganda dilaksanakan di SMA Negeri 11 Purworejo tahun ajaran 20122013 dengan subjek penelitian yaitu kelas X semester genap. Dari ketiga penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa penelitian tersebut berbeda dengan penelitian ini, perbedaan terletak pada metode penelitian, metode analisis data, lokasi penelitian dan cara pengembangan alat evaluasi. Kelebihan penelitian ini terletak pada metode penelitian menggunakan metode penelitian pengembangan RD dengan model pengembangan menurut Sugiyono, metode analisis perangkat tes pilihan ganda dilakukan baik secara teoritik materi, konstruk, dan bahasa yang di nilai oleh pakar materi dan pakar evaluasi pembelajaran yaitu oleh Wahyu Setyaningsih, S.T, M.T, Ariyani Indrayati S.Si, M.Si, Sriyanto S.Pd, M.Pd, 78 Drs. Tukidi M.Pd dan analisis empiris validitas, reliabilitas, daya pembeda, tingkat kesukaran, dan distraktor diujicobakan pada uji kelompok kecil dan uji lapangan dan selanjutnya hasil dianalisis menggunakan microsoft excel dan program anates. Hasil analisis empiris akan digunakan untuk merevisi prototipe tes pilihan ganda dan selanjutnya prototipe tes pilihan ganda akan diujicobakan kembali. Pengembangan alat evaluasi berupa tes pilihan ganda dikembangkan menurut taksonomi Bloom yang baru.

G. Kerangka Berpikir

Tes pilihan ganda melengkapi lima pilihan dipilih peneliti untuk dikembangkan, disesuaikan dengan kebutuhan yang ada pada SMA Negeri 11 Purworejo pada saat penelitian awal, yakni tes bentuk pilihan ganda paling sering digunakan baik saat ulangan harian, ulangan tengah semester, dan ulangan semester. Tes pilihan ganda mampu mengukur semua ranah kognitif, dan dengan adanya taksonomi Bloom yang baru guru kurang memahami penyusunan instrumen tes objektif dengan taksonomi Bloom yang baru. Tes yang digunakan guru pada ulangan semester genap tahun 2012 belum sesuai dengan prosedur pengembangan tes yang berkualitas, karena tes tersebut hanya dibuat sesuai dengan ketentuan teoritiknya saja materi, konstruk, dan bahasa, sedangkan analisis empiris yang meliputi validitas, reliabilitas, daya pembeda, tingkat kesukaran, dan distraktor tidak pernah diketahui karena tes tersebut tidak melalui tahap uji coba terlebih dahulu. 79 Analisis teoritik yang meliputi materi, konstruksi, dan bahasa diperlukan guna mengurangi kesalahan teoritik soal. Untuk itu, sebelum diperbanyak maka soal terlebih dahulu harus ditelaah oleh ahli yang memahami materi tes maupun teknik penulisan soal untuk meneliti validitas permukaan dari soal yang dibuat. Analisis empiris yang meliputi validitas, reliabilitas, daya pembeda, tingkat kesukaran, dan distraktor juga harus dilakukan agar tes yang dihasilkan menjadi berkualitas. Penyusunan dan pengembangan tes dimaksudkan untuk memperoleh tes yang valid, sehingga hasil ukurnya dapat mencerminkan secara tepat hasil belajar atau prestasi belajar yang dicapai oleh masing-masing individu peserta tes setelah mengikuti kegiatan belajar- mengajar. Instrumen tes juga harus reliabel, artinya bila skor yang diperoleh melalui tes itu merupakan skor yang sesungguhnya menggambarkan kemampuan peserta tes, bukan karena berspekulasi yang akan melahirkan skor yang kebetulan. Daya beda butir soal juga harus dapat membedakan antara peserta didik yang telah menguasai materi yang ditanyakan dan peserta didik yang belum menguasai materi yang ditanyakan. Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah juga tidak terlalu sukar. Setelah tes disusun, maka perlu adanya uji coba tes agar tes yang tidak valid, mempunyai daya pembeda yang jelek, dan tingkat kesukaran yang mudah dapat diperbaiki atau dapat diganti, dan sebaliknya jika soal yang disusun telah valid, reliabel, mempunyai daya pembeda yang baik, dan