Kaidah Penulisan Tes Pilihan Ganda

46 2 Rumusan pokok soal dan pilihan jawaban harus merupakan pernyataan yang diperlukan saja. 3 Pokok soal jangan memberi petunjuk ke arah jawaban yang benar. Artinya, pada pokok soal jangan sampai terdapat kata, kelompok kata, atau ungkapan yang dapat memberikan petunjuk ke arah jawaban yang benar. 4 Pokok soal jangan mengandung pernyataan yang bersifat negatif ganda. Artinya, pada pokok soal jangan sampai terdapat dua kata atau lebih yang mengandung arti negatif. 5 Pilihan jawaban harus homogen dan logis ditinjau dari segi materi. Artinya, semua pilihan jawaban harus berasal dari materi yang sama seperti yang ditanyakan oleh pokok soal, penulisanya harus setara, dan semua pilihan jawaban harus berfungsi. 6 Panjang rumusan pilihan jawaban harus relatif sama. Kaidah ini diperlukan karena adanya kecenderungan peserta didik memilih jawaban yang paling panjang karena seringkali jawaban yang lebih panjang itu lebih lengkap dan merupakan kunci jawaban. 7 Pilihan jawaban jangan mengandung pernyataan “semua pilihan jawaban di atas salah” atau “semua pilihan jawaban di atas benar”. Artinya, dengan adanya pilihan jawaban seperti ini, maka secara pilihan jawaban berkurang satu karena pernyataan itu bukan merupakan materi yang ditanyakan dan pernyataan itu menjadi tidak homogen. 47 8 Pilihan jawaban yang berbentuk angka atau waktu harus disusun berdasarkan urutan besar kecilnya nilai angka atau kronologis. 9 Gambar, grafik, tabel, diagram, wacana, dan sejenisnya yang terdapat pada soal harus jelas dan berfungsi. 10 Rumusan pokok soal tidak menggunakan ungkapan atau kata yang bermakna tidak pasti seperti: sebaiknya, umumnya, kadang- kadang. 11 Butir soal jangan bergantung pada jawaban soal sebelumnya. Ketergantungan pada soal sebelumnya menyebabkan peserta didik yang tidak dapat menjawab benar soal pertama tidak akan dapat menjawab benar soal berikutnya. c. Bahasabudaya 1 Setiap soal harus menggunakan bahasa yang sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia. Kaidah bahasa Indonesia dalam penulisan soal di antaranya meliputi: a pemakaian kalimat: 1 unsur subjek, 2 unsur predikat, 3 anak kalimat; b pemakaian kata: 1 pilihan kata, 2 penulisan kata, dan c pemakaian ejaan: 1 penulisan huruf, 2 penggunaan tanda baca. 2 Bahasa yang digunakan harus komunikatif, sehingga pernyataanya mudah dimengerti peserta didik. 3 Pilihan jawaban jangan yang mengulang kata frase yang bukan merupakan satu kesatuan pengertian. Letakkan katafrase pada pokok soal Depdiknas, 2008:15-16. 48

5. Kualitas Tes Pilihan Ganda Secara Empirik

Tes pilihan ganda mata pelajaran Geografi yang berkualitas secara empirik yaitu mempunyai validitas yang dapat mengukur kemampuan dalam mata pelajaran, reliabilitas yang menggambarkan keajekan alat tes, mempunyai tingkat kesukaran sedang, dan daya pembeda yang tinggi.

a. Validitas Validity

Validitas sebuah tes dapat diketahui dari pemikiran dan dari hasil pengalaman. Hal yang pertama akan diperoleh validitas logis logical validity dan hal yang kedua diperoleh validitas empiris empirical validity. Secara garis besar ada dua macam validitas, yaitu validitas logis dan validitas empiris. 1 Validitas Rasional Validitas rasional adalah validitas yang diperoleh atas dasar hasil pemikiran, validitas yang diperoleh dengan berpikir secara logis. Dengan demikian maka suatu tes hasil belajar dapat dikatakan telah memiliki validitas rasional, apabila setelah dilakukan penganalisisan secara rasional ternyata bahwa tes hasil belajar itu memang secara rasional dengan tepat telah dapat mengukur apa yang seharusnya diukur. Untuk dapat menentukan apakah tes hasil belajar sudah memiliki validitas rasional ataukah belum, dapat dilakukan penelusuran dari segi susunan atau konstruksinya. 49 a Validitas isi content validity Validitas isi dari suatu tes hasil belajar adalah validitas yang diperoleh setelah dilakukan penganalisisan, penelusuran atau pengujian terhadap isi yang terkandung dalam tes hasil belajar tersebut. Validitas isi adalah validitas yang ditilik dari segi isi tes itu sendiri sebagai alat pengukur hasil belajar peserta didik, isinya telah dapat mewakili secara representatif terhadap keseluruhan materi atau bahan pelajaran yang seharusnya diteskan diujikan. Validitas isi dari suatu tes hasil belajar dapat diketahui dengan jalan membandingkan antara isi yang terkandung dalam tes hasil belajar, dengan tujuan instruksional khusus yang telah ditentukan untuk masing-masing mata pelajaran, apakah hal-hal yang tercantum dalam tujuan instruksional khusus sudah mewakili secara nyata dalam tes hasil belajar tersebut. b Validitas Konstruksi construct validity Validitas konstruksi dapat diartikan sebagai validitas yang ditilik dari segi susunan, kerangka atau rekaanya. Adapun secara terminologis, suatu tes hasil belajar dapat dinyatakan sebagai tes yang telah memiliki validitas konstruksi, apabila tes hasil belajar tersebut ditinjau dari segi susunan, kerangka atau rekaanya, telah dapat dengan