2.10. Ordinal Logistic Regression
Analisis regresi logistik digunakan untuk memeriksa hubungan antara peubah respon yang biasanya terdiri atas data kualitatif, yaitu peubah
berskala nominal atau ordinal dengan peubah-peubah penjelas yang bisa terdiri dari data kualitaif atau kuantitatif. Peubah respon dalam regresi
logistik dapat dalam bentuk dikhotom biner maupun polytomous ordinal atau nominal. Jika kategori dari peubah respon menunjukkan suatu
peringkat maka analisis yang dipergunakan adalah regresi logistik ordinal, sedangkan jika kategori peubah respon tidak menunjukkan peringkat maka
disebut regresi logistik nominal Hosmer Lameshow, 1989. Menurut Aldrich Nelson dalam Thoha 2003 asumsi yang
mendasari model regresi logistik multirespon adalah sebagai berikut: 1
Ada sejumlah N pengamatan dengan K peubah penjelas. 2
Peubah tak bebas memiliki M kategori dengan M1. 3
Peubah tak bebas diukur sebagai banyaknya respon yang masuk ke dalam kategori tertentu.
4 Respon saling bebas di dalam dan antar pengamatan.
2.11. Hasil Penelitian Terdahulu
Prasetia 2005 dalam penelitiannya yang berjudul Kajian Preferensi dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kunjungan ke Taman Bunga
Nusantara Cipanas, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Tujuan dari penelitiannya adalah untuk: 1. Mengetahui karakteristik dan proses
pengambilan keputusan kunjungan ke Taman Bunga , 2. Preferensi pengunjung terhadap atribut agrowisata Taman Bunga Nusantara. 3.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kunjungan ke Taman Wisata. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis Thrustone, metode regresi
logistik, dan metode analisis deskriptif. Setelah dilakukan pengolahan data maka diperoleh bahwa atribut yang paling dipentingkan oleh pengunjung
Taman Bunga Nusantara adalah kelengkapan fasilitas yang ada di Taman Bunga Nusantara. Fasilitas yang ada berpengaruh nyata terhadap keputusan
untuk berkunjung kembali ke Taman Bunga Nusantara dengan peluang
sebesar 48,380 kali dibandingkan dengan pengunjung yang tidak berkunjung kembali.
Mahfudz 2003 dalam penelitiannya yang berjudul Analisis Preferensi Konsumen Terhadap Atribut Wisata Alam Pantai Anyer. Tujuan
dari penelitian tersebut adalah 1. Menganalisis perilaku dan proses keputusan konsumen dalam pembelian jasa wisata alam Pantai Anyer. 2.
Menganalisis preferensi konsumen terhadap atribut wisata alam Pantai Anyer. 3. Rekomendasi alternatif kebijakan dalam meningkatkan pelayanan
dan pengembangan. objek wisata Pantai Anyer. Metode analisis yang digunakan dalam pengolahan data penelitian tersebut adalah analisis
deskriptif dengan analisis tabulasi silang uji chi-kuadrat untuk melihat keterkaitan antara karakteristik demografi dengan perilaku konsumen wisata
alam Pantai Anyer. Selain itu digunakan analisis Thrustone untuk melihat peringkat kepentingan atribut wisata Pantai Anyer. Hasil tabulasi silang
dengan uju chi-kuadrat didapat variabel-variabel yang berhubungan antara lain pendapatan dengan biaya transportasi, tingkat pendidikan dengan biaya
transportasi, status pernikahan dengan teman berkunjung, tingkat pendidikan dengan sumber informasi. Dari hasil analisis Thrustone, urutan peringkat
kepentingan atribut wisata alam pantai anyer antara lain 1. Kenyamanan, 2. Kebersihan, 3. Harga, 4. Lokasi Wisata, 5. Pelayanan Wisata, 6.
Kelengkapan Fasilitas. 7. Manfaat yang Diperoleh, 8. KaryawanPemandu Wisata, 9. Promosi.
Sunaryo 2005 dalam penelitiannya yang berjudul Analisis Proses Pengambilan Keputusan dan Tingkat Kepuasan Pengunjung Wisata Agro
Perkebunan Teh Gunung Mas PTPN VIII, Bogor, Jawa Barat. Alat analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif, dan Important Performance
Analysis. Hasil dari analisis tingkat kepentingan menunjukan bahwa udara yang segar merupakan atribut yang dinilai paling penting oleh konsumen,
sedangkan atribut yang relatif paling tidak penting menurut konsumen adalah pemandu wisata. Harga merupakan atribut kedua yang paling tidak
dipentingkan oleh konsumen. Luas areal perkebunan merupakan atribut yang menggunakan ketidakpuasan yang paling kecil, sedangkan kebersihan
merupakan atribut yang menimbulkan ketidakpuasan paling besar. Atribut- atribut yang harus menjadi prioritas utama untuk diperbaiki kinerjanya
adalah kebersihan, toilet, dan fasilitas areal teawalk yang juga terletak pada Kuadran I. Sarana peribadatan, kenyamanan, keamanan, lokasi parkir, dan
keindahan alam merupakan atribut-atribut yang perlu dipertahankan kinerjanya Kuadran II. Atribut yang terlalu berlebihan kinerjanya adalah
atribut luas areal perkebunan Kuadran III. Sedangkan atribut-atribut yang memiliki tingkat kepentingan di bawah rata-rata dan kinerja perusahaanpun
di bawah rata-rata juga sehingga menjadi prioritas terakhir adalah fasilitas kedai teh dan kualitas tehnya, paket wisata, jalur teawalk, harga tiket,
promosi, dan pemandu wisata, Kuadran IV.
III. METODOLOGI PENELITIAN