Analisis Variabel yang Mempengaruhi Tingkat Kepuasan

Faktor Kelima: Daya Tarik Wisata Faktor kelima dinamakan daya tarik wisata yang terdiri dari keunikan sumber daya alam, jenis sumber daya alam, dan jenis kegiatan wisata. Variabel yang terdapat pada faktor daya tarik wisata ini penting dimiliki oleh suatu objek wisata karena merupakan faktor yang dapat menarik minat konsumen untuk berkunjung. Keunikan sumber daya alam merupakan objek-objek yang memiliki ciri khas sumberdaya dalam suatu lokasi yang tidak dimiliki oleh lokasi lain. Objek WWCN memiliki keunikan berupa tiga curug yaitu curug kawung, curug daun dan curug nangka yang masing-masing memiliki karakteristik dan keunikan masing- masing. Banyaknya jenis sumber daya alam berkaitan dengan keragaman jenis flora maupun fauna yang khas yang dimiliki oleh objek wisata. Sedangkan jenis kegiatan wisata merupakan kegiatan-kegiatan wisata yang ditawarkan pada objek WWCN yang dapat menarik minat konsumen untuk berkunjung seperti berenang, camping, outbond, pengamatan burung Bird Watching dan lain-lain. Supaya dapat menarik minat untuk berkunjung ke WWCN, pengelola harus memperhatikan faktor daya tarik tersebut diantaranya tetap mempertahankan dan menjaga keunikan dari SDA yang ada, tidak melakukan tindakan-tindakan yang dapat mengganggu dan merusak kelesatarian SDA, serta meningkatkan kegiatan wisata di WWCN. Besarnya nilai variansi pada faktor daya tarik wisata ini sebesar 6.963. Hal ini menunjukkan bahwa kriteria konsumen dalam memutuskan berkunjung karena faktor ini sebesar 6.963. Nilai korelasi daya tarik wisata selurunya positif artinya semakin tinggi daya tarik yang dimiliki oleh WWCN maka konsumen akan semakin tertarik untuk mengunjungi tempat wisata tersebut.

3.5. Analisis Variabel yang Mempengaruhi Tingkat Kepuasan

Dalam menganalisis hubungan dan pengaruh antara faktor preferensi konsumen dan karakteristik demografi responden terhadap tingkat kepuasan setelah berkunjung ke WWCN digunakan alat analisis statistik yaitu Regresi Logistik Logistic Regression dengan model regresi logistik ordinal Ordinal Logistic Regression. Analisis regresi logistik digunakan untuk memeriksa hubungan antara peubah respon yang terdiri dari data kategorik dengan peubah penjelas yang bisa terdiri dari data kategorik atau numerik. Berdasarkan hasil pengolahan data dengan model regresi logistik ordinal diperoleh pendugaan model penuh dengan menggunakan dua belas peubah penjelas yang menghasilkan nilai statistik-G sebesar 26.834 dan nilai-p sebesar 0.418. Pendugaan model penuh adalah pendugaan dengan memasukkan semua variabel ke dalam model. Pada penggunaan selang kepercayaan 90 disimpulkan bahwa model tersebut tidak signifikan karena nilai p lebih besar dari taraf nyata 10 Lampiran 9. Pada tabel regresi logistik Lampiran 9 dapat dilihat bahwa terdapat empat peubah yang memiliki hubungan nyata dengan peubah terikat dimana nilai p- Value lebih kecil dari taraf nyata 10. Peubah tersebut antara lain faktor3 aksesabilitas, faktor4 motivasi wisata, faktor 5 daya tarik wisata dan asal. Sedangkan peubah lainnya dinyatakan tidak signifikan pada taraf nyata 10 yang berarti bahwa peubah tersebut kurang dapat menerangkan peubah respon kepuasan. Oleh karena itu peubah-peubah yang tidak signifikan tersebut direduksi dari model. Peubah yang tidak signifikan atau tidak memiliki keterkaitan dengan peubah respon tingkat kepuasan adalah faktor fasilitas alam, faktor pengelolaan dan pelayanan, jenis kelamin, status pernikahan, usia, tingkat pendidikan terakhir, jenis pekerjaan dan tingkat pendapatan. Dapat diartikan bahwa peubah-peubah tersebut tidak mempengaruhi tingkat kepuasan konsumen yang berkunjung ke WWCN. Selanjutnya dibentuk model reduksi tanpa memasukkan peubah- peubah yang tidak signifikan. Dari model reduksi tersebut diperoleh statistik-G sebesar 16.785 dan p-Value sebesar 0.002 yang berarti bahwa model baru dengan mereduksi peubah yang tidak signifikan dapat diterima. Lampiran 9. Peubah-peubah yang ada dalam model baru semuanya memiliki nilai p-Value yang labih kecil dari taraf nyata 10. Hal ini dapat diartikan bahwa peubah-peubah tersebut memiliki hubungan nyata dengan peubah terikat tingkat kepuasan. Tabel 34. Dugaan parameter dengan model reduksi Peubah Penjelas Koefisien Wald Nilai P Constanta 1 -1.954 -6.74 0.000 Constanta 2 1.225 5.10 0.000 Faktor3 0.442 2.20 0.028 Faktor4 0.515 2.40 0.014 Faktor5 0.382 1.92 0.055 Asal3 3.00 2.01 0.045 Statistik G = 16.785 p-Value = 0.002 Untuk interpretasi koefisien dalam model regresi logistik dilakukan dengan melihat rasio odds. Jika suatu koefisien memiliki nilai positif, maka nilai rasio oddsnya akan lebih besar dari satu. Pada Tabel 35 dapat dilihat bahwa koefisien peubah aksesabilitas, motivasi wisata, daya tarik wisata dan asal 3 memiliki koefisien peubah yang bernilai positif yang berarti pendugaan rasio odds lebih dari satu. Tabel 35. Nilai rasio odds untuk model Regresi Logistik Ordinal Peubah Penjelas Rasio Odds Selang Kepercayaan Batas Bawah Batas Atas Aksesabilitas 1.56 1.05 2.31 Motivasi Wisata 1.67 1.11 2.53 Daya Tarik Wisata 1.46 0.99 2.16 Asal3 20.14 1.07 378.21 Aksesabilitas merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi keputusan pengunjung untuk mengunjungi suatu tempat wisata. Tabel 35 menjelaskan bahwa peubah aksesabilitas mempunyai rasio odds dengan selang 1.05 ; 2.31, yang berarti bahwa dengan keyakinan 90 setiap adanya kenaikan pada faktor3 Aksesabilitas maka kecenderungan pengunjung untuk merasa lebih puas adalah antara 1.05 kali hingga 2.31 kali. Nilai rasio odds untuk faktor aksesabilitas ini adalah sebesar 1.56. Hal ini berarti bahwa jika terjadi peningkatan satu satuan pada peubah faktor aksesabilitas maka menyebabkan kecenderungan pengunjung merasa puas sebesar 1.56 kali. Dapat disimpulkan bahwa semakin baik aksesabilitas untuk menuju lokasi WWCN seperti kondisi dan jarak jalan dari pusat kota, waktu tempuh dari pusat kota ke lokasi wisata dan frekuensi kendaraan dari pusat informasi ke objek wisata, maka kepuasan pengunjung pun akan semakin meningkat. Supaya kepuasan pengunjung meningkat, maka upaya yang dapat dilakukan adalah dengan memperbaiki jalan untuk menuju lokasi wisata, memasang informasi pada alat transportasi yang biasa digunakan oleh pengunjung yang berisi tentang keterangan menganai objek WWCN disertai dengan petunjuk arah untuk menuju lokasi tersebut dan menyediakan peta atau rute di dalam area wisata. Selang kepercayaan 90 bagi rasio odds untuk faktor 4 motivasi wisata adalah 1.11 ; 2.53. Hal ini menjelaskan bahwa pengunjung akan merasa lebih puas antara 1.11 kali hingga 2.53 kali apabila terjadi kenaikan sebesar satu satuan pada faktor motivasi wisata. Nilai rasio odds pada faktor ini sebesar 1.67 kali, berarti setiap adanya kenaikan sebesar satu satuan pada faktor motivasi wisata maka kecenderungan pengunjung untuk merasa lebih puas sebesar 1.67 kali. Seperti halnya pada faktor aksesabilitas maka pada faktor motivasi wisata ini pun memiliki interpretasi yang sama dimana semakin meningkat faktor motivasi pengunjung untuk datang ke WWCN maka kepuasan mereka pun akan semakin meningkat. Setiap objek wisata memiliki daya tarik tersendiri yang dapat membuat pengunjungnya tertarik untuk berkunjung. Daya tarik yang ditawarkan dapat berupa daya tarik alami dari objek wisata atau pun daya tarik yang secara sengaja disediakan oleh perusahaan. Daya tarik alami dapat berupa keunikan SDA atau jenis SDA yang tersedia. Sedangkan daya tarik yang disediakan oleh perusahaan dapat berupa berbagai jenis kegiatan wisata dimana fasilitas yang menunjang kegiatan tersebut disediakan oleh perusahaan seperti camping, raftling, dan lain sebagainya. Pada Tabel 35 dapat dilihat bahwa selang rasio odds untuk peubah penjelas daya tarik wisata pada selang kepercayaan 90 berada di antara 0.99 ; 2.16. Hal ini menerangkan bahwa setiap kenaikan satu satuan pada faktor daya tarik wisata maka akan menyebabkan peningkatan kepuasan sebesar antara 0.99 kali hingga 2.16 kali. Nilai rasio odds untuk faktor ini sebesar 1.46 yang berarti bahwa kecenderungan pengunjung untuk merasa lebih puas sebanyak 1.46 kali. Perusahaan perlu menjaga dan memelihara keutuhan dan kelestarian faktor daya tarik karena faktor ini merupakan faktor yang sangat penting karena mempunyai pengaruh yang besar terhadap keinginan pengunjung untuk datang berkunjung ke WWCN. Peubah penjelas lain yang mempunyai pengaruh nyata terhadap tingkat kepuasan adalah peubah asal kedatangan. Tabel 35 menjelaskan bahwa asal3 Depok mempunyai selang rasio odds antara 1.07 ; 378.21, yang berarti dengan selang kepercayaan 90 maka kecenderungan pengunjung yang berasal dari Depok akan merasa lebih puas antara 1.07 kali hingga 378.21 kali daripada pengunjung yang berasal dari kota Jakarta. Begitu pula dengan nilai rasio odds yang diperoleh yaitu sebesar 20.14 yang berarti bahwa pengunjung yang berasal dari kota Depok akan merasa lebih puas sebesar 20.14 kali daripada pengunjung yang berasal dari kota Jakarta. Hal ini diduga karena di Depok tidak tersedia objek- objek wisata khususnya wisata alam yang dapat memberikan kebutuhan out door recreation . Selain itu, aksesabilitas untuk menuju lokasi objek WWCN dari kota Depok mudah dijangkau yaitu dengan menggunakan kereta dan tidak memerlukan waktu yang cukup lama. Hal ini penting diperhatikan oleh pemasar dimana kota Depok dapat dijadikan sasaran potensial dalam upaya mempromosikan WWCN karena mereka cenderung memiliki tingkat kepuasan yang lebih besar setelah berkunjung dibandingkan daerah-daerah lainnya.

4.4. Upaya-Upaya yang Sebaiknya Dilakukan oleh Pengelola WWCN