Kondisi Biologis Objek Wisata dan Kegiatan Wisata Pengelolaan dan Struktur Organisasi

kawasan ±27.5 Ha, sedangkan luas kawasan yang telah dikelola seluas 5 Ha. WWCN terletak pada petak 40a RPH Sukamantri, BKPH Bogor.

4.1.3 Kondisi Biologis

™ Flora Wana Wisata Curug Nangka memiliki flora atau vegetasi yang beragam dan khas Jawa Barat, diantaranya Ki damar, kayu manis, rasamala Altingia excelsa, kisireum, Puspa Schima noronhae, pasang Quercus Sp dan vegetasi hutan lain yaitu pinus Pinus merkusii, paku tiang Cyanthea arborea, ramogiling Scheffera actinophyla, seucang Pygeum latifiolium, dan ipis kulit Kibessia azzorea. Selain itu di daerah tebing juga banyak terdapat bambu. ™ Fauna Selain memiliki flora yang beragam dan khas, WWCN juga memiliki jenis fauna atau satwa yang beraneka jenis dan merupakan khas Jawa Barat, diantaranya monyet ekor panjang Macaca fascicularis, rusa, ayam hutan Gallyusgallus yang terkadang dijumpai di atas hutan, elang hitam, babi hutan Suscrofa, ular tanah Agkis trodon rodusthoma, burung kutilang Pynonoctus aurigaster, dan pipit Lonchura leucogastroides. Namun karena sering terjadinya perburuan liar, maka binatang tersebut jarang dijumpai lagi.

4.1.4. Objek Wisata dan Kegiatan Wisata

WWCN merupakan salah satu aset dari sektor pariwisata di kota Bogor yang menyediakan dan menawarkan panorama alam berupa hamparan vegetasi hutan pegunungan yang didominasi oleh tegakan pinus. Selain memiliki pesona alam yang indah, juga mudah dijangkau oleh kendaraan baik roda dua ataupun roda empat serta tidak memerlukan waktu yang terlalu lama. Daya tarik wisata ini adalah terdapatnya tiga air terjun curug yang terdiri dari curug nangka, curug daun dan curug kawung dengan masing-masing ketinggian antara 10-20 m dan masing- masing air terjun tersebut memiliki keunikan tersendiri. Terdapat beberapa aktivitas atau kegiatan yang dapat dilakukan pengunjung di kawasan WWCN, diantaranya menyusuri sungai, berenang di sungai, berkemah atau camping, jogging, rekreasi keluarga, pengenalan vegetasi outbond seperi raftling dan flying fox, latihan dasar kepemimpinan, pengamatan satwa bird watching, dan lain-lain.

4.1.5. Pengelolaan dan Struktur Organisasi

WWCN merupakan suatu kawasan hutan produksi yang dikelola sejak tahun 1978 dengan jenis kelas perusahaan pinus. Kemudian pada tahun 1990 sebagian dari kawasan hutan tersebut dikembangkan untuk kegiatan wisata yang pada awalnya dikelola sendiri oleh masyarakat sekitar dengan pengelolaan seadanya dan penghasilan yang minim. Oleh karena itu, pada tahun 1997 pihak Perhutani Unit III jawa Barat, BKPH Bogor mengambil alih pengelolaannya berdasarkan SK No. 556.4746SIUPDIP tanggal 21 Desember 1994 yang dikeluarkan oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Bogor. Pada tanggal 2 Agustus 2004, Pihak perhutani mengadakan kerjasama dengan pihak IPB. Dalam pengelolaan serta pengawasan di lapangan, Perhutani bersama dengan pihak IPB melaksanakan pengelolaan dengan dengan kebijakan-kebijakan yang telah disepakati dalam perjanjian awal untuk meningkatkan citra pariwisata khususnya WWCN. Struktur organisasi WWCN dapat dilihat pada Lampiran 1.

4.2. Karakteristik Pengunjung Wana Wisata Curug Nangka