dalam proses pembelian yang terencana sepenuhnya. Konsumen biasanya lebih menentukan pilihan produk dan merek jauh sebelum
pembelian dilakukan. 2. Pembelian yang Separuh Terencana
Konsumen sering kali mengetahui produk yang akan dibeli, namun konsumen masih tidak mengetahui secara pasti merek yang akan
dibeli. 3. Pembelian yang Tidak Terencana
Konsumen seringkali membeli suatu produk tanpa direncanakan terlebih dahulu. Pembelian yang tidak terencana disebut juga
pembelian berdasarkan impuls. Pembelian terjadi ketika konsumen mengalami desakan yang mendorong konsumen untuk membeli
produk tersebut dengan segera 5. Hasil
Konsumen mengevaluasi apakah alternatif yang dipilih memenuhi kebutuhan dan harapan segera sesudah digunakan. Menurut
Sumarwan 2004 di dalam suatu proses keputusan, konsumen tidak akan berhenti hanya sampai proses konsumsi. Konsumen akan
melakukan proses evaluasi terhadap konsumsi yang telah dilakukannya. Dalam tahap proses keputusan pembelian, hal ini
dinamakan hasil atau evaluasi alternatif pasca pembelian atau pasca konsumsi. Hasil dari proses evaluasi pasca konsumsi adalah konsumen
merasa puas atau tidak puas terhadap konsumsi produk atau merek yang telah dilakukannya. Setelah mengkonsumsi suatu produk satu
jasa, konsumen akan merasa puas atau tidak puas terhadap produk atau jasa yang dikonsumsinya. Kepuasan akan mendorong konsumen
membeli dan mengkonsumsi ulang produk tersebut. Sebaliknya perasaan tidak puas akan menyebabkan konsumen kecewa dan
menghentikan pembelian kembali dan konsumsi produk tersebut.
2.6. Preferensi Konsumen
Preferensi konsumen menunjukkan kesukaan konsumen dari berbagai pilihan produk yang ada Kotler, 1997. Menurut Nicholson 2001 suatu
konsep preferensi menyatakan bahwa jika seseorang mengatakan dia lebih menyukai A daripada B, ini berarti segala kondisi di bawah A tersebut
disukai daripada kondisi di bawah pilihan B. Hubungan preferensi konsumen biasanya diasumsikan memiliki dua sifat dasar properti, yaitu
Nicholson 2001: 1. Kelengkapan
Completeness Jika A dan B merupakan dua kondisi, maka tiap orang harus selalu
harus bisa menspesifikan apakah: a.
A lebih suka daripada B b.
B lebih suka daripada A c.
A dan B sama-sama disukai Dengan properti ini tiap orang diasumsikan tidak pernah bingung
dalam menentukan pilihan, sebab mereka tahu mana yang baik dan mana yang buruk, dan dengan demikian selalu bisa menjatuhkan
pilihan di antara dua alternatif. 2. Transitivitas
Transitivity Jika seorang mengatakan ia lebih menyukai A daripada B, dan B lebih
disukai daripada C, maka ia harus lebih menyukai A daripada C. Dengan demikian seseorang tidak bisa mengartikulasikan
preferensinya yang saling bertentangan. Properti di atas mengasumsikan bahwa konsumen selalu dapat membuat peringkat atas
semua situasi dan kondisi mulai dari hal yang paling disukai hingga hal yang paling tidak disukai.
Preferensi konsumen dipengaruhi oleh karakteristik konsumen. Karakteristik konsumen adalah sifat-sifat yang membedakan konsumen yang
satu dengan konsumen yang lainnya. Menurut Irawan dan Wijaya 1996, perbedaan tersebut meliputi 6 O, yaitu :
1. Object Apa yang Dibeli
Berdasarkan produk atau barang apa yang dibeli dapat digabungkan ke dalam barang konsumsi dan barang industri.
2. Objective Mengapa Membeli
Tujuan konsumen membeli produk dipengaruhi oleh faktor, diantaranya faktor sosial, ekonomi dan psikologis.
3. Occupant Siapa Konsumen
Konsumen dapat dibedakan berdasarkan umur, pendapatan, tingkat pendidikan, mobilitas, selera dan sebagainya. Perbedaan masing-
masing konsumen perlu dipelajari guna mengembangkan produk agar sesuai kebutuhan konsumen.
4. Occasion Kapan Membeli
Strategi pemasaran harus menyesuaikan dengan perbedaan tingkat pemakaian, yaitu pemakaian sering, ringan atau jarang. Tingkat
pemakaian akan berbeda pada masing-masing konsumen. 5.
Operation Bagaimana Membeli Pembelian bukanlah hanya satu tindakan saja bagi konsumen,
melainkan terdiri dari beberapa tindakan yang meliputi keutusan tentang jenis produk, bentuk, merek, jumlah penjual, waktu dan cara
pembayaran. Hal ini banyak dipengaruhi oleh kebiasaan konsumen. 6.
Organization Siapa yang Terlibat dalam Pembelian Salah satu tugas bagian pemasaran adalah menentukan siapa yang
mengambil keputusan dalam membeli suatu barang dan jasa. Pemasar perlu mengetahui berbagai peran yang dimainkan orang dalam
keputusan pembelian, yang mencakup pengambil inisiatif initiator, pemberi nasehat influencer, pengambil keputusan pembelian
decider, pelaku pembelian buyer, dan pengguna produk user.
2.7. Pariwisata