2. Inseperability Tidak Terpisahkan Umumnya jasa dihasilkan dan dikonsumsi secara bersamaan. Tidak
seperti barang fisik yang diproduksi, disimpan dalam persediaan. Jika seseorang memberikan pelayanan, maka penyedianya merupakan bagian
dari jasa itu. 3. Variability Bervariasi
Jasa tergantung pada siapa yang menyediakan serta kapan dan dimana jasa itu diberikan. Perusahaan dapat melakukan tiga langkah dalam
pengendalian mutu. Pertama adalah melakukan investasi untuk menciptakan prosedur perekrutan dan pelatihan yang baik. Kedua adalah
menstandarisasi proses pelaksanaan jasa di seluruh organisasi. Ketiga adalah memantau kepuasan pelanggan melalui sistem saran dan keluhan,
survei pelanggan, dan melakukan belanja perbandingan. 4. Perishability Mudah lenyap.
Suatu jasa tidak dapat disimpan. Sifat jasa yang mudah lenyap tidak akan jadi masalah apabila permintaan tetap. Masalah akan timbul apabila
permintaan akan jasa berfluktuatif.
2.3. Perilaku Konsumen
Pemahaman mengenai perilaku konsumen berkaitan dengan segala cara orang yang mungkin melakukan perannya sebagai konsumen, tetapi
dalam prakteknya cenderung mengarah pada perlaku yang berhubungan dengan mencari, membeli dan menggunakan produk dan jasa. Konsumen
mungkin diperlakukan sebagai suatu kelompok, segmen pasar khusus, diidentifikasi dengan karakteristik demografi dan diasumsikan memiliki
sikap dan perilaku yang umum. Individu sebagai suatu alternatif, pandangan subjektif yang dapat membentuk pola keteladanan dalam karakter seseorang
Johns dan Pine, 2002. Menurut Engel. J. F. et al 1994, pengertian dari perilaku konsumen
adalah tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi dan menghabiskan produk dan jasa, termasuk proses keputusan yang
mendahului dan menyusuli tindakan ini. Sedangkan Schiffman dan Kanuk 1999 memberikan definisi perilaku konsumen:
”The term consumer behavior refers to the behavior that consumers display in searching for, purchasing, using, evaluating, and disposing of products
and services that they expect will satisfy their needs.” Dapat diartikan bahwa perilaku konsumen adalah perilaku yang
diperlihatkan konsumen dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi, dan menghabiskan produk dan jasa yang mereka harapkan
akan memuaskan kebutuhan mereka. 2.4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen
Berbagai keputusan mengenai aktivitas seringkali harus dilakukan oleh setiap konsumen pada setiap hari. Perilaku konsumen berusaha memahami
bagaimana konsumen mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi dan menghabiskan produk dan jasa. Selain itu, disiplin perilaku konsumen juga
berusaha mempelajari bagaimana konsumen mengambil keputusan dan memahami faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi dan yang terlibat
dalam pengambilan keputusan tersebut Sumarwan, 2004. Faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen dalam pengambilan keputusan tersebut dapat
dilihat pada Gambar 1.
Gambar 1. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian Kotler, 1997
Menurut Setiadi 2003 keputusan pembelian dari pembeli sangat dipengaruhi oleh faktor kebudayaan, sosial, pribadi, dan psikologi dari
pembeli. Sebagian besar adalah faktor yang tidak dapat dikendalikan oleh pemasar, tetapi harus benar-benar diperhitungkan. Penjelasan dari faktor-
faktor tersebut adalah sebagai berikut:
KEBUDAYAAN:
Budaya
Sub-budaya
Kelas Sosial
SOSIAL:
Kelompok Referensi
Keluarga
Peran dan
Status
PRIBADI:
Umur dan Siklus
Kehidupan
Pekerjaan
Gaya Hidup
Kepribadian
PSIKOLOGIS:
Motivasi
Persepsi
Pembelajaran
Kepercayaan dan
Tingkah Laku
Pembeli
1. Kebudayaan Kebudayaan merupakan faktor penentu yang paling dasar dari
keinginan dan perilaku seseorang. Bila makhluk-makhluk lainnya bertindak berdasarkan naluri, maka perilaku manusia umumnya
dipelajari. Setiap kebudayaan terdiri dari sub-budaya - sub-budaya yang lebih kecil yang memberikan identifikasi dan sosialisasi yang
lebih spesifik untuk para anggotanya. Sub budaya dapat dibedakan menjadi empat jenis, yaitu kelompok nasionalisme, kelompok
keagamaan ras, dan area geografis. Kelas sosial adalah kelompok- kelompok yang relatif homogen dan bertahan lama dalam suatu
masyarakat, yang tersusun secara hierarki dan keanggotaannya mempunyai nilai, minat dan perilaku yang serupa.
2. Sosial Kelompok referensi seseorang terdiri dari seluruh kelompok yang
mempunyai pengaruh langsung maupun tidak langsung terhadap sikap maupun perilaku seseorang. Beberapa diantaranya adalah kelompok
primer, yang dengan adanya interaksi yang cukup berkesinambungan seperti teman, keluarga, tetangga, dan teman sejawat. Kelompok-
kelompok sekunder yang cenderung lebih resmi dan yang mana interaksi yang terjadi kurang berkesinambungan. Kelompok yang
seseorang ingin menjadi anggotanya disebut kelompok aspirasi. Suatu kelompok disasosiatif memisahkan diri adalah sebuah
kelompok yang nilai atau perilakunya tidak disukai oleh individu. Keluarga mempunyai pengaruh yang besar sekali terhadap perilaku
dan motivasi pembeli. Keluarga mempunyai sumber nilai, sikap, tingkah laku, dan aspirasi bagi anggotanya Sumarwan, 2004.
Seseorang umumnya berpartisipasi dalam kelompok selama hidupnya baik keluarga, klub, maupun organisasi. Posisi seseorang dalam
kelompok dapat diidentifikasikan dalam peran dan status. 3. Pribadi
Usia dan tahap daur hidup, pekerjaan dan situasi konsumen, gaya hidup, dan kepribadian termasuk faktor pribadi yang mempengaruhi
konsumen dalam melakukan pengambilan keputusan Kotler, 1997. Konsumsi seseorang dibentuk oleh tahapan siklus hidup keluarga.
Menurut Sumarwan 2004 jenis pekerjaan dan situasi ekonomi mempengaruhi konsumen dalam hal selera terhadap produk atau
merek. Pekerjaan dan situasi ekonomi menentukan besarnya pendapatan yang dimiliki seseorang sehingga menggambarkan daya
beli orang tersebut, yang akhirnya akan menggambarkan banyaknya jumlah barang dan jasa yang dapat dibeli dan dikonsumsi oleh seorang
konsumen dan seluruh anggota keluarganya. Gaya hidup seseorang adalah pola hidup di dunia yang
diekspresikan oleh kegiatan, minat dan pendapat seseorang. Gaya hidup menggambarkan seseorang secara keseluruhan yang berinteraksi
dengan lingkungan. Kepribadian dapat merupakan suatu variabel yang sangat berguna dalam menganalisa perilaku konsumen. Kepribadian
adalah karakteristik psikologis yang berbeda dari setiap orang yang memandang responnya terhadap lingkungan yang relatif konsisten.
4. Psikologis Faktor psikologis meliputi motivasi, persepsi, belajar,
kepercayaan, dan sikap konsumen. Motivasi timbul disebabkan adanya kebutuhan dan keinginan yang dirasakan konsumen. Persepsi
didefinisikan sebagai proses dimana seseorang memilih, mengorganisasikan, mengartikan masukan informasi untuk
menciptakan suatu gambaran yang berarti dari dunia ini Setiadi, 2003. Proses belajar menjelaskan perubahan dalam perilaku seseorang
yang timbul dari pengalaman. Suatu gagasan deskriptif yang dimiliki seseorang terhadap sesuatu dinamakan kepercayaan dan sikap.
2.5. Pengambilan Keputusan Konsumen