Menurut Atmajaya 2002, hutan wisata alam didefinisikan sebagai hutan yang mencakup bagian daratan maupun lautan terutama yang dapat
dimanfaatkan untuk pariwisata dan rekreasi alam out-bond, dengan kriteria sebagai berikut:
1 Memiliki keadaan alam yang menarik dan indah.
2 Memenuhi kebutuhan untuk rekreasi.
3 Berdekatan dengan zona pemukiman.
4 Memiliki jenis-jenis satwa baru.
5 Cukup luas dan keadaan lapangan tidak membahayakan.
2.9. Analisis Faktor
Analisis faktor merupakan salah satu teknik interdependen metrik dalam analisis multivariat. Teknik interdependen merupakan teknik yang
mencoba untuk membagi suatu variabel menjadi beberapa kelompok atau untuk memberi arti pada kelompok variabel. Analisis multivariat
didefinisikan sebagai metode aplikasi yang berhubungan dengan sejumlah besar hasil pengukuran atas sebuah objek dalam satu atau lebih sampel yang
simultan Wibisono, 2000. Metode analisis faktor pertama kali digunakan oleh Charles Spearman
untuk memecahkan masalah psikologi dalam tulisannya pada American Journal of Psichology pada tahun 1904 mengenai penetapan dan pengukuran
intelektual. Analisis faktor menganalisis sejumlah variabel dari suatu pengukuran atau pengamatan yang dititikberatkan pada teori dan kenyataan
yang sebenarnya dan menganalisis interkolesasi hubungan antar variabel tersebut untuk menetapkan apakah variasi-variasi yang tampak dalam
variabel tersebut berasal atau berdasarkan sejumlah faktor dasar yang jumlahnya lebih sedikit dari jumlah variasi yang ada pada variabel. Selain
itu Wibisono 2002 menambahkan bahwa analisis faktor dapat menyederhanakan hubungan yang beragam dan kompleks pada set data atau
variabel amatan dengan menyatukan faktor atau dimensi yang saling berhubungan atau mempunyai korelasi pada suatu struktur data yang baru
yang mempunyai set faktor yang lebih kecil.
2.10. Ordinal Logistic Regression
Analisis regresi logistik digunakan untuk memeriksa hubungan antara peubah respon yang biasanya terdiri atas data kualitatif, yaitu peubah
berskala nominal atau ordinal dengan peubah-peubah penjelas yang bisa terdiri dari data kualitaif atau kuantitatif. Peubah respon dalam regresi
logistik dapat dalam bentuk dikhotom biner maupun polytomous ordinal atau nominal. Jika kategori dari peubah respon menunjukkan suatu
peringkat maka analisis yang dipergunakan adalah regresi logistik ordinal, sedangkan jika kategori peubah respon tidak menunjukkan peringkat maka
disebut regresi logistik nominal Hosmer Lameshow, 1989. Menurut Aldrich Nelson dalam Thoha 2003 asumsi yang
mendasari model regresi logistik multirespon adalah sebagai berikut: 1
Ada sejumlah N pengamatan dengan K peubah penjelas. 2
Peubah tak bebas memiliki M kategori dengan M1. 3
Peubah tak bebas diukur sebagai banyaknya respon yang masuk ke dalam kategori tertentu.
4 Respon saling bebas di dalam dan antar pengamatan.
2.11. Hasil Penelitian Terdahulu