Pembuatan Kuesioner LANDASAN TEORI

semua nilai prioritas terbobot tersebut dengan nilai prioritas dan tingkat bawahan berikutnya, dan seterusnya. Hasilnya adalah vektor prioritas menyeluruh untuk tingkat hierarki paling bawah, jika ada sejumlah hasil akhir maka dapat digunakan rata-rata geometriknya. 8. Mengevaluasi konsisten untuk seluruh hierarki dengan mengalikan setiap indeks konsistensi dengan prioritas elemen yang terkait dengan kriteria dan menjumlahkan hasil kalinya. Hasil ini dibagi dengan pernyataan sejenis yang menggunakan indeks konsistensi acak, yang sesuai dengan dimensi masing-masing matriks. Dengan cara yang sama, setiap indeks konsistensi acak juga dibobotkan berdasarkan prioritas elemen yang bersangkutan dan hasilnya dijumlahkan. Rasio konsistensi hierarki itu harus 10 atau kurang. Jika tidak, mutu informasi itu harus diperbaiki.

3.6. Pembuatan Kuesioner

Kuesioner merupakan sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui. Pada penelitian survey, penggunaan kuesioner merupakan hal yang sangat pokok dalam pengumpulan data. Salah satu teknik pengumpulan data didalam statistika adalah kuesioner. Kuesioner merupakan instrumen didalam teknik komunikasi tidak langsung. Penggunaan kuesioner dalam melakukan penelitian merupakan hal yang pentingdalam pengumpulan data. Manfaat dari kuesioner ini adalah untuk memperoleh informasi dengan reabilitas validitas yang tinggi. Dengan instrumen alat ini data yang dapat dihimpun bersifat informasi dengan atau tanpa Universitas Sumatera Utara penjelasaninterprestasi berupa pendapat, buah pikiran, ungkapan perasaan dan lain-lain. Angket sebagai alat pengumpulan data adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang harus dijawab secara tertulis pula oleh responden. Ini digunakan untuk mengukur tingkat kepuasan pelanggan, sehubungan dengan itu angket itu dapat disebut juga sebagai interview tertulis. Angket dapat dibagi atas beberapa bentuk, yaitu : a. Angket dengan pertanyaan bebas Angket tidak berstruktur Jawaban yang dapat diberikan berupa jawaban bebas, maksudnya adalah uraian berupa pendapat, hasil pemikiran, tanggapan, dan lain-lain mengenai segala sesuatu yang dipertanyakan setiap item angket. b. Angket dengan pertanyaan terikat Angket berstruktur Angket bentuk ini memberikan jawabanyang telah disediakan sejumlah alternatif jawabannya. Sehingga jawaban yang didapatkan tidak akan berkisar jauh dari alternatif yang telah diberikan. c. Angket dengan jawaban singkat Short answer item Angket ini berupa kombinasigabungan antara angket tidak berstruktur dengan angket berstruktur. Kebebasan dalam menjawab merupkan faktor yang menyebabkan hampir sama dengan angket tidak berstruktur. Sebaliknya permintaan jawaban yang mengkhususkan dan tertentu terarah dengan peluang menjawab secara singkat, merupakan faktor yang menyebabkan hampir sama dengan angket berstruktur. Langkah-langkah dalam penyusunan kuesioner angket adalah : Universitas Sumatera Utara 1. Tahapan persiapan, meliputi: a. Merumuskan maksud dan tujuan peneliti. b. Menyusun pertanyaan-pertanyaan angket sesuai dengan rincian aspek- aspek yang berhubungan c. Angket yang sudah disiapkan dianjurkan untuk dikonsultasikan dengan seorang atau lebih pakar dalam bidang yang diselidiki. d. Kemudian susunlah petunjuk pengisian kuesioner dalam memandu responden 2. Tahap Uji Coba Try Out Kuesioner Tahap uji coba bertujuan untuk : a. Memeriksa kemungkinan terdapat pertanyaan-pertanyaan yang kurang jelas maksudnya bagi respoden b. Memeriksa kemungkinan terdapat kata-kata yang asing sehingga tidak dimengerti oleh responden c. Memeriksa kemungkinan terdapat pertanyaan-pertanyaan yang terlalu dangkal dalam mengungkapkan masalah peneliti d. Memeriksa kemungkinan terdapat pertanyaan yang tidak relavan dengan masalah dan tujuan penelitian. 3. Penyebaran pengisi kuesioner Tahap berikitnya adalah menyampaikan kuesioner kepada responden untuk diisi agar data yang diperlukan dalam suatu penelitian dapat dikumpulkan. Penyebaran angket dapat menggunakan surat penghantar, yang diusahakan diterima dan ditandatangani oleh responden. Penyebaran angket dapat Universitas Sumatera Utara menggunakan produk tenaga khusus pengumpulan data yang langsung datang ke responden atau dengan menggunakan surat menyurat kepada responden. Tetapi untuk cara yang kedua, perlu dipikirkan strategi dan cara agar responden mau mengembalikan kuesioner yang telah diisi dengan memuaskan. Hal ini dapat dirangsang misalnya dengan memberikan hadiah kepada responden. 4. Tindak lanjut Follow Up kuesioner Tindak lanjutnya dapat berupa : a. Penanggulangan masalah angket yang belum kembali dengan memberikan surat susulan kepada responden. b. Peneliti dapat meminta bantuan pihak ketiga yang disegani dan dihormati oleh responden baik secara langsung maupun dengan perantara surat. c. Dilakukan pengecekan terhadap jawaban angket untuk mengetahui konsistensi jawaban terhadap pertanyaan sebelumnya.

3.7. Analisis SWOT Strengths, Weakness, Opportunities, Threats

Dokumen yang terkait

Analisis Metode Fuzzy Analytic Hierarchy Process (Fahp) Dalam Menentukan Posisi Jabatan

12 131 82

Implementasi Metode Profile Matching dan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) pada Perekrutan Tenaga Kurir (Studi Kasus PT. JNE Cabang Medan)

16 91 137

Analisis Metode AHP (Analytical Hierarchy Process) Berdasarkan Nilai Consistency Ratio

2 46 123

Penentuan Komoditas Unggulan Pertanian Dengan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) (Studi Kasus: Pertanian Kecamatan Parbuluan, Kabupaten Dairi)

18 117 72

Implementasi Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dan Fuzzy Multi-Attribute Decision Making (Fuzzy MADM) dalam Penentuan Prioritas Pengerjaan Order di PT. Sumatera Wood Industry

6 138 175

Analisis Pemilihan Supplier Dengan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dan Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS) di PT. Indo CafCo

12 57 78

Studi Penerapan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) Dan Metode Technique For Order Preference By Similarity To Ideal Solution (TOPSIS) Untuk Peningkatan Kualitas Layanan Di Rumah Sakit Bina Kasih Medan-Sunggal

4 41 149

Perancangan Perangkat Penilaian Kinerja Pejabat Struktural Berdasarkan Kompetensi dengan Menggunakan Metode Analytical Hierarchy Process (Studi Kasus di Universitas Maranatha, Bandung).

0 1 21

Perancangan Perangkat Penilaian Kinerja Karyawan Berdasarkan Kompetensi Spencer Dengan Metode Analytical Hierarchy Process (Studi Kasus Di Perusahaan Aswi Perkasa).

0 0 165

Perancangan Perangkat Penilaian Kinerja Struktural Berdasarkan Kompetensi Dengan Menggunakan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) (Studi Kasus Di Universitas Kristen Maranatha).

1 1 29