Kriteria Dampak dan Pengaruh di Perusahaan Kriteria Efektivitas Pribadi

yaitu kompetensi untuk mengambil peranan selaku pemimpin kelompok atau tim untuk kemajuan bersama. Ini meliputi juga kompetensi seseorang untuk menggunakan otoritas dan wewenang jabatan yang dimilikinya secara profesional dan efektif.

6.2.4. Kriteria Dampak dan Pengaruh di Perusahaan

Kriteria dampak dan pengaruh di perusahaan memiliki tiga faktor yang berpengaruh, antara lain: a. Kemampuan mempengaruhi dengan bobot kriteria sebesar 0,0721 Dari bobot diatas dapat diartikan bahwa dalam kriteria dampak dan pengaruh di perusahaan, kemampuan mempengaruhi dapat berpengaruh di perusahaan sebesar 0,0721 dalam meningkatkan prestasikinerja instruktur komputer. Kemampuan mempengaruhi yaitu tindakan membujuk, meyakinkan dan mempengaruhi orang lain sehingga akan mendukung rencana kerjanya, mengantisipasi pengaruh suatu tindakan terhadap pandangan orang lain. b. Pemahaman organisasi dengan bobot kriteria sebesar 0,0727. Dari bobot diatas dapat diartikan bahwa dalam kriteria dampak dan pengaruh di perusahaan, pemahaman organisasi dapat berpengaruh di perusahaan sebesar 0,0727 dalam meningkatkan prestasikinerja instruktur komputer. Pemahaman organisasi yaitu kemampuan individu untuk memahami hubungan kekuasaan dalam organisasi, memahami struktur organisasi informal. c. Membangun hubungan dengan bobot kriteria sebesar 0,0188 Universitas Sumatera Utara Dari bobot diatas dapat diartikan bahwa dalam kriteria dampak dan pengaruh di perusahaan, membangun hubungan dapat berpengaruh di perusahaan sebesar 0,0188 dalam meningkatkan prestasikinerja instruktur komputer. Membangun hubungan yaitu bekerja untuk membangun atau memelihara keramahan, hubungan yang hangat atau komunikasi jaringan kerja dengan seseorang atau mungkin suatu hari berguna dalam mencapai tujuan kerja.

6.2.5. Kriteria Efektivitas Pribadi

Kriteria efektivitas pribadi memiliki empat faktor yang berpengaruh, antara lain: a. Pengendalian diri dengan bobot kriteria sebesar 0,0531. Dari bobot diatas dapat diartikan bahwa dalam kriteria efektivitas pribadi, pengendalian diri dapat mempengaruhi perusahaan sebesar 0,0531 dalam meningkatkan prestasikinerja instruktur komputer. Pengendalian diri yaitu kemampuan untuk pengendalian emosi diri agar terhindar dari berbuat sesuatu yang negative saat situasi tidak sesuai harapan atau saat berada dibawah harapan. b. Kepercayaan diri dengan bobot kriteria sebesar 0,0464 Dari bobot diatas dapat diartikan bahwa dalam kriteria efektivitas pribadi, kepercayaan diri dapat mempengaruhi perusahaan sebesar 0,0464 dalam meningkatkan prestasikinerja instruktur komputer. Kepercayaan diri yaitu keyakinan seseorang terhadap kemampuan diri sendiri, dalam melakukan menyelesaikan pekerjaannya. Universitas Sumatera Utara c. Fleksibilitas dengan bobot kriteria sebesar 0,0306. Dari bobot diatas dapat diartikan bahwa dalam kriteria efektivitas pribadi, fleksibilitas dapat mempengaruhi perusahaan sebesar 0,0306 dalam meningkatkan prestasikinerja instruktur komputer. Fleksibilitas yaitu kemampuan untuk beradaptasi dan bekerja secara efektif dalam berbagai situasi, orang atau kelompok. d. Komitmen terhadap organisasi dengan bobot kriteria sebesar 0,0331 Dari bobot diatas dapat diartikan bahwa dalam kriteria efektivitas pribadi, komitmen terhadap organisasi dapat mempengaruhi perusahaan sebesar 0,0331 dalam meningkatkan prestasikinerja instruktur komputer. Komitmen terhadap organisasi yaitu kemampuan dan kemauan seseorang untuk menyesuaikan perilakunya dengan kebutuhan prioritas dan tujuan organisasi untuk bertindak dengan cara yang menunjang tujuan organisasi atau memenuhi kebutuhan berorganisasi.

6.2.6. Kriteria Sukses dan Tindakan Karyawan

Dokumen yang terkait

Analisis Metode Fuzzy Analytic Hierarchy Process (Fahp) Dalam Menentukan Posisi Jabatan

12 131 82

Implementasi Metode Profile Matching dan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) pada Perekrutan Tenaga Kurir (Studi Kasus PT. JNE Cabang Medan)

16 91 137

Analisis Metode AHP (Analytical Hierarchy Process) Berdasarkan Nilai Consistency Ratio

2 46 123

Penentuan Komoditas Unggulan Pertanian Dengan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) (Studi Kasus: Pertanian Kecamatan Parbuluan, Kabupaten Dairi)

18 117 72

Implementasi Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dan Fuzzy Multi-Attribute Decision Making (Fuzzy MADM) dalam Penentuan Prioritas Pengerjaan Order di PT. Sumatera Wood Industry

6 138 175

Analisis Pemilihan Supplier Dengan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dan Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS) di PT. Indo CafCo

12 57 78

Studi Penerapan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) Dan Metode Technique For Order Preference By Similarity To Ideal Solution (TOPSIS) Untuk Peningkatan Kualitas Layanan Di Rumah Sakit Bina Kasih Medan-Sunggal

4 41 149

Perancangan Perangkat Penilaian Kinerja Pejabat Struktural Berdasarkan Kompetensi dengan Menggunakan Metode Analytical Hierarchy Process (Studi Kasus di Universitas Maranatha, Bandung).

0 1 21

Perancangan Perangkat Penilaian Kinerja Karyawan Berdasarkan Kompetensi Spencer Dengan Metode Analytical Hierarchy Process (Studi Kasus Di Perusahaan Aswi Perkasa).

0 0 165

Perancangan Perangkat Penilaian Kinerja Struktural Berdasarkan Kompetensi Dengan Menggunakan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) (Studi Kasus Di Universitas Kristen Maranatha).

1 1 29