Kriteria Sukses dan Tindakan Karyawan

c. Fleksibilitas dengan bobot kriteria sebesar 0,0306. Dari bobot diatas dapat diartikan bahwa dalam kriteria efektivitas pribadi, fleksibilitas dapat mempengaruhi perusahaan sebesar 0,0306 dalam meningkatkan prestasikinerja instruktur komputer. Fleksibilitas yaitu kemampuan untuk beradaptasi dan bekerja secara efektif dalam berbagai situasi, orang atau kelompok. d. Komitmen terhadap organisasi dengan bobot kriteria sebesar 0,0331 Dari bobot diatas dapat diartikan bahwa dalam kriteria efektivitas pribadi, komitmen terhadap organisasi dapat mempengaruhi perusahaan sebesar 0,0331 dalam meningkatkan prestasikinerja instruktur komputer. Komitmen terhadap organisasi yaitu kemampuan dan kemauan seseorang untuk menyesuaikan perilakunya dengan kebutuhan prioritas dan tujuan organisasi untuk bertindak dengan cara yang menunjang tujuan organisasi atau memenuhi kebutuhan berorganisasi.

6.2.6. Kriteria Sukses dan Tindakan Karyawan

Kriteria sukses dan tindakan karyawan memiliki empat faktor yang berpengaruh, antara lain: a. Semangat untuk berprestasi dengan bobot kriteria sebesar 0,0447. Dari bobot diatas dapat diartikan bahwa dalam kriteria sukses dan tindakan karyawan, semangat untuk berprestasi dapat mempengaruhi perusahaan sebesar 0,0447 dalam meningkatkan prestasikinerja instruktur komputer. Semangat untuk berprestasi merupakan derajat kepedulian seseorang terhadap Universitas Sumatera Utara pekerjaannya, sehingga ia terdorong untuk bekerja dengan baik atau melebihi standard yang telah ditetapkan. b. Perhatian terhadap kejelasan tugas, kualitas dan ketelitian kerja dengan bobot kriteria sebesar 0,0324. Dari bobot diatas dapat diartikan bahwa dalam kriteria sukses dan tindakan karyawan, perhatian terhadap kejelasan tugas kualitas dan ketelitian kerja dapat mempengaruhi perusahaan sebesar 0,0324 dalam meningkatkan prestasikinerja instruktur komputer. Perhatian terhadap kejelasan tugas kualitas dan ketelitian kerja berkaitan dengan dorongan dalam diri seseorang untuk mengurangi ketidakpastian dilingkungan sekitarnya. c. Inisiatif dengan bobot kriteria sebesar 0,0298 Dari bobot diatas dapat diartikan bahwa dalam kriteria sukses dan tindakan karyawan, inisiatif dapat mempengaruhi perusahaan sebesar 0,0298 dalam meningkatkan prestasikinerja instruktur komputer. Inisiatif adalah dorongan bertindak melebihi dari yang dibutuhkan atau yang dituntut oleh pekerjaan, melakukan sesuatu tanpa menunggu perintah dulu. d. Mencari informasi dengan bobot kriteria sebesar 0,0499 Dari bobot diatas dapat diartikan bahwa dalam kriteria sukses dan tindakan karyawan, mencari informasi dapat mempengaruhi perusahaan sebesar 0,0499 dalam meningkatkan prestasikinerja instruktur komputer. Mencari informasi yakni pengumpulan informasi, pendefinisian masalah y aitu besarnya usaha yang dilakukan dalam mengumpulkan informasi, memilih peluang-peluang potensial yang mungkin berguna dimasa mendatang. Universitas Sumatera Utara

6.3. Analisa Konsistensi Rasio Matriks Perbandingan Berpasangan

Dokumen yang terkait

Analisis Metode Fuzzy Analytic Hierarchy Process (Fahp) Dalam Menentukan Posisi Jabatan

12 131 82

Implementasi Metode Profile Matching dan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) pada Perekrutan Tenaga Kurir (Studi Kasus PT. JNE Cabang Medan)

16 91 137

Analisis Metode AHP (Analytical Hierarchy Process) Berdasarkan Nilai Consistency Ratio

2 46 123

Penentuan Komoditas Unggulan Pertanian Dengan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) (Studi Kasus: Pertanian Kecamatan Parbuluan, Kabupaten Dairi)

18 117 72

Implementasi Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dan Fuzzy Multi-Attribute Decision Making (Fuzzy MADM) dalam Penentuan Prioritas Pengerjaan Order di PT. Sumatera Wood Industry

6 138 175

Analisis Pemilihan Supplier Dengan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dan Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS) di PT. Indo CafCo

12 57 78

Studi Penerapan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) Dan Metode Technique For Order Preference By Similarity To Ideal Solution (TOPSIS) Untuk Peningkatan Kualitas Layanan Di Rumah Sakit Bina Kasih Medan-Sunggal

4 41 149

Perancangan Perangkat Penilaian Kinerja Pejabat Struktural Berdasarkan Kompetensi dengan Menggunakan Metode Analytical Hierarchy Process (Studi Kasus di Universitas Maranatha, Bandung).

0 1 21

Perancangan Perangkat Penilaian Kinerja Karyawan Berdasarkan Kompetensi Spencer Dengan Metode Analytical Hierarchy Process (Studi Kasus Di Perusahaan Aswi Perkasa).

0 0 165

Perancangan Perangkat Penilaian Kinerja Struktural Berdasarkan Kompetensi Dengan Menggunakan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) (Studi Kasus Di Universitas Kristen Maranatha).

1 1 29