Arti dan Pentingnya Sumber Daya Manusia Prestasi Kerja

BAB III LANDASAN TEORI

3.1. Arti dan Pentingnya Sumber Daya Manusia

Sumber daya manusia adalah kemampuan terpadu dari daya pikir dan daya fisik yang dimiliki individu. Perilaku dan sifatnya ditentukan oleh keturunan dan lingkungannya, sedangkan prestasi kerjanya dimotivasi oleh keinginan untuk memenuhi keputusannya. Sumber daya manusia manpower merupakan kemampuan yang dimiliki setiap manusia. Sumber daya manusia terdiri dari daya pikir dan daya fisik setiap manusia. Sumber daya manusia menjadi unsur pertama dan utama dalam setiap aktivitas yang dilakukan. Peralatan yang handalcanggih tanpa peran aktif sumber daya manusia tidak berarti apa-apa. 4

3.2. Prestasi Kerja

Menurut Dessler 1997 penilaian prestasi kerja adalah suatu proses penilaian prestasi kerja pegawai yang dilakukan pemimpin perusahaan secara sistematik berdasarkan pekerjaan yang ditugaskan kepadanya. Menurut Handoko 1996 penilaian prestasi kerja adalah proses mengevaluasi dan menilai prestasi kerja karyawan. Kegiatan ini dapat memperbaiki keputusan personalia dan memberi umpan balik kepada para karyawan tentang pelaksanaan kerja mereka. 4 S. P., Malayu. “Manajemen Sumber Daya Manusia”. Edisi Revisi. Bumi Aksara: Jakarta. P 244 Universitas Sumatera Utara Menurut Stoner et al. 1996 penilaian prestasi kerja adalah proses yang meliputi: 1 penetapan standar prestasi kerja; 2 penilaian prestasi kerja aktual karyawan dalam hubungan dengan standar-standar ini; dan 3 memberi umpan balik kepada karyawan dengan tujuan motivasi orang tersebut untuk menghilangkan kemerosotan prestasi kerja. Menurut Nurmianto dan Wijaya 2003 tujuan penilaian prestasi kerja ada 2 dua tujuan pokok, yaitu: 1. Untuk tujuan administrasi personalia a. Menjadi dasar pembuat keputusan manajemen mengenai promosi, mutasi, demosi dan pemberhentian pegawai. b. Menjadi dasar dalam pemberian balas jasa. c. Menjadi dasar dalam menetapkan program pendidikan dan pelatihan guna mendukung efektivitas unit kerja organisasi. d. Menjadi dasar penetapan kriteria-kriteria untuk seleksi dan penetapan pegawai. e. Memberikan data mengenai produktivitas organisasi secara keseluruhan atau unit-unit kerja dan individu-individu pegawai khusunya. 2. Untuk tujuan bimbingan konseling a. Merupakan forum pembimbingan dan konseling antara atasan dan bawahannya untuk memperbaiki atau mengembangkan kecakapan pegawai. b. Mengindentifikasikan kelebihan atau kekurangan pegawai yang menjadi salah satudasar pertimbangan dalam melibatkan pegawai yang menjadi Universitas Sumatera Utara salah satu dasar pertimbangan dalam melibatkan pegawai pada program pelatihan dan pengembangan pegawai. c. Sebagai alat untuk meningkatkan motivasi kerja pegawai sehingga dapat dicapai kinerja yang baik dalam rangka pencapaian tujuan unit kerja dan organisasi. d. Sebagai alat untuk mendorong atau membiasakan para atasan atau pejabat penilai mengamati perilaku kerja pegawai sebagai totalitas hingga diketahui minat-minat, kemampuan-kemampuan, serta kebutuhan pegawai. Ada beberapa metode penilaian prestasi kerja, yaitu: Rating Scales Skala Rating, Critical Incidents insiden-insiden Kritis, Work Standar Standar Kerja, Rangking, Forced Distribution Distribusi yang Dipaksakan, Forced-choice and Weighted Checklist Performance Report Pemilihan yang Dipaksaka dan Laporan Pemeriksaan Kinerja Tertimbang, Behaviorally Anchored Scales, Metode pendekatan Management By Objective. Penilaian kerja terdiri dari 3 langkah Dessler, 1997: 1. Mendefinisikan jabatan, yaitu memastikan bahwa penilai dan yang dinilai sepakat tentang tugas-tugasnya dan standard jabatan. 2. Menilai kinerja, yaitu membandingkan antara kinerja aktual dengan standard-standard yang telah ditetapkan. 3. Sesi umpan balik, yaitu saat membahas kinerja dan kemajuan bawahan serta membuat rencana pengembangan. Universitas Sumatera Utara Interview tersebut dikelompokkan, dimana setiap kelompok terdiri dua hingga lima kompetensi. Setiap kompetensi memiliki defenisi naratif dan ditambah dengan beberapa indikator perilaku.indikator-indikator tersebut dikelompokkan dalam dimensi-dimensi. Dalam setiap dimensi indikator diperingatkan mulai terendah hingga tertinggi sehingga membentuk skala.

3.3. Kompetensi

Dokumen yang terkait

Analisis Metode Fuzzy Analytic Hierarchy Process (Fahp) Dalam Menentukan Posisi Jabatan

12 131 82

Implementasi Metode Profile Matching dan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) pada Perekrutan Tenaga Kurir (Studi Kasus PT. JNE Cabang Medan)

16 91 137

Analisis Metode AHP (Analytical Hierarchy Process) Berdasarkan Nilai Consistency Ratio

2 46 123

Penentuan Komoditas Unggulan Pertanian Dengan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) (Studi Kasus: Pertanian Kecamatan Parbuluan, Kabupaten Dairi)

18 117 72

Implementasi Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dan Fuzzy Multi-Attribute Decision Making (Fuzzy MADM) dalam Penentuan Prioritas Pengerjaan Order di PT. Sumatera Wood Industry

6 138 175

Analisis Pemilihan Supplier Dengan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dan Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS) di PT. Indo CafCo

12 57 78

Studi Penerapan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) Dan Metode Technique For Order Preference By Similarity To Ideal Solution (TOPSIS) Untuk Peningkatan Kualitas Layanan Di Rumah Sakit Bina Kasih Medan-Sunggal

4 41 149

Perancangan Perangkat Penilaian Kinerja Pejabat Struktural Berdasarkan Kompetensi dengan Menggunakan Metode Analytical Hierarchy Process (Studi Kasus di Universitas Maranatha, Bandung).

0 1 21

Perancangan Perangkat Penilaian Kinerja Karyawan Berdasarkan Kompetensi Spencer Dengan Metode Analytical Hierarchy Process (Studi Kasus Di Perusahaan Aswi Perkasa).

0 0 165

Perancangan Perangkat Penilaian Kinerja Struktural Berdasarkan Kompetensi Dengan Menggunakan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) (Studi Kasus Di Universitas Kristen Maranatha).

1 1 29