Sistem Energi Pada Latihan Lompat Jauh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 29 Kecepatan lari seorang pelompat akan memberikan kontribusi yang positif untuk memperoleh kecepatan horizontal sehingga mencapai hasil lompatan yang sejauh- jauhnya. Power otot merupakan perpaduan antara kecepatan dan kekuatan yang berfungsi bersama-sama pada saat melakukan kerja. Kecepatan dan kekuatan merupakan komponen fisik integral yang dibanyak diperlukan pada berbagai cabang olahraga. Pada lompat jauh, power otot tungkai sangat besar peranannya untuk memperoleh prestasi yang maksimal. Bahkan dapat dikatakan bahwa power otot tungkai merupakan kondisi fisik utama untuk lompat jauh. Dengan otot tungkai yang kuat akan berpengaruh terhadap daya eksplosif otot tungkai dalam tolakan guna mendapatkan dorongan yang lebih besar apabila dibandingkan dengan mereka yang memiliki otot tungkai yang lemah. Gerak explosive power dapat dilihat pada seseorang pelompat jauh saat menolakkan kaki tumpu sekuat mungkin pada balok tumpu dalam waktu yang singkat untuk dapat mengangkat tubuh naik ke depan secara parabola serta dapat memperoleh jangkauan lompatan yang lebih jauh. Semakin besar daya ledak otot tungkai saat melakukan tumpuan atau tolakan, maka akan memperoleh tekanan atau tolakan yang sama besarnya dan perlawanan arahnya, sehingga dapat memperoleh jarak lompatan yang lebih jauh.

d. Sistem Energi Pada Latihan Lompat Jauh

Otot merupakan salah satu alat tubuh yang menggunakan ATP sebagai sumber energi untuk kepeluan aktivitas fisik. ATP paling banyak tertimbun dalam sel otot, akan tetapi ATP yang tertimbun dalam otot jumlahnya sangat terbatas, yaitu sekitar 4-6 milimolkg otot. ATP yang tersedia hanya cukup untuk aktivitas yang perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 30 cepat dan berat selama 8-10 detik, pada aktivitas yang berlangsung lebih lama dari waktu tersebut perlu dibentuk ATP kembali. Kemampuan daya ledak dalam lompat jauh didukung oleh kontraksi dari otot cepat dan penyediaan energi melalui proses anaerobik. Kapasitas penyediaan energi aerobik sangat menentukan dalam gerakan-gerakan yang kuat dan cepat. Penyediaan energi secara anaerobik meliputi sistem ATP-PC Phospagen System dan sistem Glikolisis Anerobik Lactid acid System. 1 Sistem ATP-PC Apabila otot berkontraksi berulang-ulang, maka ATP harus dibentuk kembali. Fox, E.L. 1984:14, menyatakan bahwa untuk pembentukan ATP yang cepat adalah melalui proses pemecahan PC Phosphate Creatin, karena PC merupakan senyawa yang mengandung fosfat yang tertimbun di dalam otot seperti halnya ATP, maka sistem ini juga disebut sistem Fosfagen. Reaksi terjadi pemecahan ATP dan PC berlangsung cepat dan terjadi didalam sel. Pada saat ATP digunakan maka PC segera terurai dan membebaskan energi, sehingga terjadi resintesa ATP, ATP dipecah pada saat kontraksi otot berlangsung, kemudian dibentuk lagi melalui ADP-Pi yang disebabkan oleh adanya energi yang berasal dari pemecahan simpanan PC. Penyediaan ATP pada sistem ini hanya dapat dipakai selama 3-8 detik Soekarman, 1987:84. Secara singkat pembentukan energi melalui sistemn ATP-PC dapat dilihat sebagai berikut : PC Pi+C+Energi Energi+ADPPi ATP perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 31 Keuntungan dari sistem ini adalah : a Tidak tergantung pada reaksi kimia yang lama b Tidak membutuhkan oksigen c ATP-PC tertimbun dalam mekanisme kontraktil otot 2 Sistem Glikolisis Anaerobik Sistem ini sangat rumit bila dibandingkan dengan sistem ATP-PC. Proses glikolosis anaerobik memerlukan 12 macam reaksi berurutan, sehingga pembentukan energi lewat sistem ini berjalan lebih lambat bila dibandingkan dengan sistem ATP- PC. Apabila ATP habis atau tidak terpenuhi lagi dari sistem fosfagen, selanjutnya ATP dapat dibentuk kembali melalui pemecahan glikogen tanpa oksigen. Proses pembentukan ini disebut dengan sistem glikolisis anaerobik asam laktat. Adapun ciri glikolisis anaerobik menurut Fox, E.L. 1984:11 adalah : 1 Terbentuknya asam laktat, 2 Tidak membutuhkan oksigen, 3 Hanya mengggunakan karbohidrat, 4 Memberikan energi untuk resintesa beberapa molekul ATP. Olahraga yang membutuhkan kecepatan, pertama akan menggunakan ATP- PC dan kemudian sistem Glikolisis anaerobik. Olahraga yang lamanya 1-3 menit, energi yang digunakan terutama dari proses glikolosis anaerobik, karena dapat memberikan ATP dengan cepat dibandingkan dengan sistem aerobik Fox, E.L., 1984:16.

e. Peningkatan Kemampuan Lompat Jauh