Perbedaan Pengaruh Latihan Pliometrik Double Leg Bound Dan Depth Jump

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 71 peningkatan kemampuan lompat jauh, dengan bentuk latihan alternate leg bound dan single leg speed hop serta kecepatan ternyata hasil penelitian menyimpulkan ada pengaruh yang signifikan antara latihan pliometrik dan terhadap peningkatan kemampuan lompat jauh. Sedangkan Rismanto 2010 meneliti mengenai pengaruh latihan plaiometrik dan fleksibilitas togok terhadap prestasi lompat jauh, latihan front cone hops dan multiple box-to-box jumps ternyata hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara latihan pliometrik dan fleksibilitas togok terhadap terhadap prestasi lompat jauh.

C. Kerangka Pemikiran

1. Perbedaan Pengaruh Latihan Pliometrik Double Leg Bound Dan Depth Jump

Terhadap Peningkatan Kemampuan Lompat Jauh Latihan pliometrik merupakan latihan yang sangat efektif untuk meningkatkan power. Power, khususnya power otot tungkai, sangat diperlukan untuk mendapatkan hasil lompat jauh yang sejauh mungkin. Latihan pliometrik secara sistematis, teratur dan kontinyu dapat meningkatkan power otot tungkai sebagai unsur penunjang untuk mencapai prestasi lompat jauh. Latihan pliometrik double leg bound dan dept jump, keduanya merupakan bentuk latihan pliometrik. Pelaksanaan kedua latihan tersebut yaitu dengan melompat-lompat memantul yang dilakukan secara berulang-ulang. Kedua latihan tersebut menuntut untuk mengangkat tubuh ke atas dengan cepat. Hal ini akan mengembangkan kekuatan dan kecepatan gerak otot tungkai. Dengan berkembangnya kekuatan dan kecepatan gerak otot tungkai tersebut, perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 72 maka kemampuan untuk melompat sejauh-jauhnya dapat tercapai. Latihan pliometrik double leg bound dan dept jump mempunyai kesamaan dan juga perbedaan. Perbedaan tersebut terletak pada penggunaan tungkai dan kaki yang dilatih, yang akan menyebabkan terjadinya perbedaan pengaruh yang ditimbulkan terhadap perkembangan otot-otot yang terlibat. Latihan pliometrik double leg bound, dan depth jump mempunyai pengaruh terhadap peningkatan kemampuan lompat jauh. Hal ini dikarenakan latihan pliometrik double leg bound, dan depth jump masing – masing mempunyai kelebihan dan kekurangan yang berbeda. Tabel 3. Kelebihan dan Kekurangan Latihan Pliometrik Yang Dibandingkan No Keterangan Double Leg Bound Depth Jump 1 Kelebihan Dapat meningkatkan kekuatan dan power otot tungkai secara maksimal. Unsur kecepatan lebih dominan pada pelaksanaan lompatan-lompatan. Dapat meningkatkan power otot tungkai secara maksimal. Unsur kekuatan lebih dominan diban- dingkan kecepatan, sehingga gerakan ini dapat mengem- bangkan gerakan vertical pada saat tumpuan secara optimal. 2 Kekurangan Gerakan yang tinggi dan jauh ke depan terkadang tidak memperhatikan keseim- bangan tubuh, sehingga pada saat mendarat tubuh tidak seimbang, hal ini mem- berikan kerugian bagi pelompat jauh. Faktor jarak atau jauhnya loncatan yang belum dapat dikembangkan secara maksimal, sehingga akan merugikan pelompat. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 73 Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa, latihan pliometrik double leg bound, dan depth jump masing–masing mempunyai kelebihan dan kekurangan yang berbeda. Dengan kekurangan dan kelebihan yang berbeda, diduga latihan pliometrik ini akan memberikan pengaruh yang berbeda terhadap peningkatan kemampuan lompat jauh. Pelaksanaan latihan pliometrik bounding yaitu dengan melompat-lompat memantul. Tipe kerja latihan pliometrik bounding yaitu cepat, reaktif dan eksplosif yang dilakukan secara terus-menerus berulang-ulang. Latihan pliometrik bounding menggunakan bok yang lebih pendek dan gerakannya lebih cepat, sehingga lompatan tidak terlalu tinggi. Latihan ini baik untuk meningkatkan kecepatan dan power endurance. Latihan ini cocok untuk diterapkan untuk pengembangan power pada olahraga yang memerlukan gerakan eksplosif yang dilakukan secara berulang ulang dengan secepat-cepatnya. Latihan pliometrik depth jump yaitu latihan kerja tunggal yang menekankan pada jarak horizontal dan ketinggian maksimal. Tipe kerja latihan pliometrik bounding yaitu reaktif dan eksplosif. Latihan depth jump ini memanfaatkan berat badan dan gravitasi untuk membangun daya ledak. Latihan pliometrik depth jump ini menggunakan alat bok yang cukup tinggi. Latihan ini menuntut regangan otot tungkai yang lebih dalam dan reaksi gerak vertikal yang besar. Ketinggian lompatan pada tiap gerakan lebih maksimal. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 74

2. Perbedaan Kekuatan Tinggi dan Rendah Terhadap Peningkatan