perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 103
power otot tungkai yang tinggi. Dengan kekuatan otot tungkai yang baik, maka pembentukan power otot tungkai lebih mudah dicapai.
Kekuatan otot tungkai merupakan unsur kondisi fisik yang dapat menunjang pembentukan power dan daya lompat yang sangat diperlukan untuk
mencapai lompatan yang sejauh-jauhnya. Mahasiswa yang memiliki kekuatan otot tungkai tinggi memiliki potensi terbentuknya power atau daya lompat yang
lebih baik, dari pada mahasiswa yang memiliki kekuatan otot tungkai rendah. Dari angka-angka yang dihasilkan dalam analisis data menunjukkan bahwa
perbandingan rata-rata peningkatan kemampuan lompat jauh pada mahasiswa yang memiliki kekuatan otot tungkai tinggi 0.09 meter yang lebih tinggi dari
pada kelompok mahasiswa yang memiliki kekuatan otot tungkai rendah.
3. Pengaruh Interaksi Antara Metode Latihan Dengan Kekuatan otot Tungkai
Dari tabel ringkasan hasil analisis varian dua faktor, nampak bahwa faktor- faktor utama penelitian dalam bentuk dua faktor menunjukkan interaksi yang
nyata. Untuk kepentingan pengujian bentuk interaksi AB terbentuklah tabel di bawah ini.
Tabel 17. Pengaruh Sederhana, Pengaruh Utama, dan Interaksi Faktor, A dan B Terhadap Kemampuan lompat jauh.
Faktor A = Metode Latihan Pliometrik
B = Kekuatan Otot Tungkai
Taraf A
1
A
2
Rerata A
1
– A
2
B
1
0.440 0.438
0.439 0.002
B
2
0.241 0.467
0.354 0.226
Rerata
0.341 0.453
0.397 0.085
B
1
– B
2
0.199 0.029
0.112
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 104
Interaksi antara dua faktor penelitian dapat dilihat pada gambar berikut:
Gambar 14. Bentuk Interaksi Perubahan Besarnya Peningkatan Kemampuan Lompat Jauh
Keterangan : : A
1
= Latihan pliometrik double leg bound. : A
2
= Latihan pliometrik depth jump : B
1
= Kekuatan otot tungkai tinggi : B
2
= Kekuatan otot tungkai rendah Atas dasar gambar di atas, bahwa bentuk garis perubahan besarnya nilai
kemampuan lompat jauh adalah tidak sejajar dan bersilangan. Garis perubahan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 105
peningkatan prestasi antar kelompok memiliki suatu titik pertemuan atau persilangan. Antara jenis latihan pliometrik dan kekuatan otot tungkai memiliki
titik persilangan. Berarti terdapat interaksi yang signifikan diantara keduanya. Gambar tersebut menunjukkan bahwa kekuatan otot tungkai berpengaruh
signifikan terhadap penggunaan metode latihan pliometrik. Berdasarkan hasil penelitian yang dicapai, ternyata mahasiswa yang
memiliki kekuatan otot tungkai tinggi dengan latihan pliometrik double leg bound, memiliki peningkatan kemampuan lompat jauh yang lebih baik
dibandingkan mahasiswa dengan kekuatan otot tungkai rendah dan mendapat perlakuan latihan pliometrik double leg bound. Mahasiswa yang memiliki
kekuatan otot tungkai tinggi memiliki peningkatan kemampuan lompat jauh yang besar jika dilatih dengan latihan pliometrik depth jump. Keefektifan penggunaan
metode latihan pliometrik dipengaruhi oleh klasifikasi kekuatan otot tungkai yang dimiliki mahasiswa. Mahasiswa dengan kekuatan otot tungkai tinggi lebih
cocok jika mendapatkan latihan pliometrik double leg bound, sedangkan mahasiswa dengan kekuatan otot tungkai rendah lebih cocok jika mendapatkan
latihan pliometrik depth jump. Berdasarkan hasil penelitian, ternyata ada interaksi antara antara metode
latihan pliometrik dengan kekuatan otot tungkai, hal ini terlihat bahwa arah perubahan peningkatan prestasi tidak sejajar dan memiliki titik pertemuan.
Mahasiswa dengan kekuatan otot tungkai tinggi memiliki peningkatan prestasi yang tinggi, jika mendapat latihan pliometrik double leg bound, sedangkan
mahasiswa dengan kekuatan otot tungkai rendah memiliki peningkatan prestasi yang tinggi, jika mendapat latihan pliometrik depth jump. Berdasarkan hasil
penelitian yang dicapai kekuatan otot tungkai memiliki pengaruh interaksi terhadap hasil latihan pliometrik.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 106
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan hasil analisis data yang telah dilakukan, dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1. Ada perbedaan pengaruh yang signifikan antara metode latihan pliometrik double leg bound dan pliometrik depth jump terhadap kemampuan lompat jauh.
Pengaruh metode latihan pliometrik depth jump lebih baik dari pada pliometrik double leg bound.
2. Ada perbedaan kemampuan lompat jauh yang signifikan antara mahasiswa yang memiliki kekuatan otot tungkai tinggi dan rendah. Peningkatan kemampuan
lompat jauh pada mahasiswa yang memiliki kekuatan otot tungkai tinggi lebih baik dari pada yang memiliki kekuatan otot tungkai rendah.
3. Terdapat pengaruh interaksi yang signifikan antara metode latihan pliometrik dan kekuatan otot tungkai terhadap kemampuan lompat jauh.
a. Latihan pliometrik double leg bound lebih cocok bagi s mahasiswa dengan kekuatan otot tungkai tinggi.
b. Latihan pliometrik depth jump lebih cocok bagi mahasiswa dengan kekuatan otot tungkai rendah.
B. Implikasi
Kesimpulan dari hasil penelitian ini dapat mengandung pengembangan ide
yang lebih luas jika dikaji pula tentang implikasi yang ditimbulkan. Atas dasar kesimpulan yang telah diambil, dapat dikemukakan implikasinya sebagai berikut: