Pengujian Hipotesis I Pengujian Hipotesis II

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 99 Berdasarkan hasil analisis data di atas dapat dilakukan pengujian hipotesis sebagai berikut:

1. Pengujian Hipotesis I

Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa latihan pliometrik double leg bound memiliki peningkatan yang berbeda dengan latihan pliometrik depth jump. Hal ini dibuktikan dari nilai F hitung = 8.677 F tabel = 4.11. Dengan demikian hipotesa nol H ditolak. Yang berarti bahwa latihan pliometrik double leg bound memiliki peningkatan yang berbeda dengan latihan pliometrik depth jump dapat diterima kebenarannya. Dari analisis lanjutan diperoleh bahwa ternyata latihan pliometrik depth jump memiliki peningkatan yang lebih baik dari pada latihan pliometrik double leg bound. Mahasiswa yang mendapatkan latihan pliometrik double leg bound memiliki rata-rata peningkatan kemampuan lompat jauh sebesar 0.341 meter, sedangkan mahasiswa yang mendapatkan latihan pliometrik depth jump memiliki rata-rata peningkatan kemampuan lompat jauh sebesar 0.453 meter.

2. Pengujian Hipotesis II

Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa yang memiliki kekuatan otot tungkai tinggi memiliki peningkatan kemampuan lompat jauh yang berbeda dengan mahasiswa yang memiliki kekuatan otot tungkai rendah. Hal ini dibuktikan dari nilai F hitung = 4.998 F tabel = 4.11. Dengan demikian hipotesa nol H ditolak. Yang berarti bahwa mahasiswa yang memiliki kekuatan otot tungkai tinggi memiliki peningkatan kemampuan lompat jauh yang berbeda perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 100 dengan mahasiswa yang memiliki kekuatan otot tungkai rendah dapat diterima kebenarannya. Dari analisis lanjutan diperoleh bahwa ternyata mahasiswa yang memiliki kekuatan otot tungkai tinggi memiliki peningkatan kemampuan lompat jauh yang lebih baik dari pada mahasiswa yang memiliki kekuatan otot tungkai rendah. Mahasiswa yang memiliki kekuatan otot tungkai tinggi memiliki rata-rata peningkatan kemampuan lompat jauh sebesar 0.439 meter, sedangkan mahasiswa yang memiliki kekuatan otot tungkai rendah memiliki rata-rata peningkatan kemampuan lompat jauh sebesar 0.354 meter.

3. Pengujian Hipotesis III